• Editorial 968, 30 Juni 2024

Menyambut Penghakiman Tuhan dengan Sukacita

Penghakiman Tuhan merupakan hal menggembirakan bagi mereka yang telah memiliki kesiapan dalam menantikan kedatangan-Nya. Namun bagi mereka yang belum siap, kedatangan-Nya adalah sesuatu yang menakutkan.

Bagaimana dengan kita? Apakah kita telah siap bertemu Dia? Apakah kedatangan-Nya merupakan sesuatu yang menggembirakan atau menakutkan?

Mazmur 96 menceritakan bahwa mereka yang bersukacita saat penghakiman datang adalah mereka yang memiliki keselamatan! Betapa tidak. Bukankah Alkitab mengatakan bahwa semua manusia di dunia adalah orang-orang berdosa yang akhirnya menuju pada kebinasaan? Namun karena Allah yang penuh kasih memberikan kasih karunia-Nya kepada kita, kita mendapatkan dan memiliki keselamatan itu.

Hari Penghakiman akan merupakan kesukaan bila kita memiliki kesaksian akan keselamatan yang kita peroleh dari-Nya. Setelah memiliki keselamatan, hidup kita diubah menjadi manusia baru. Kedatangan dan penghakiman-Nya akan lebih memberikan kesukaan jika kita memberitakan dan menyaksikan karya keselamatan yang telah kita dapatkan dari Allah. Kasih karunia-Nya memberi kita kekuatan untuk melakukannya hingga lebih banyak lagi yang diselamatkan!

Sukacita akan memuncak saat kita mengembalikan semua kemuliaan kepada Tuhan. “Kepada TUHAN sajalah kemuliaan dan kekuatan!” seru kita penuh sukacita pada hari penghakiman itu…. “ Aku membawa kemuliaan Nama-Nya sambil membawa persembahanku pada-Nya ….aku masuk ke pelataran-Nya dengan gemetar, sujud menyembah kepada-Nya yang menghiasi aku dengan kekudusan…..”

“Aku datang segera!” kata Yesus di Kitab Wahyu. Apakah kita siap dan dengan penuh sukacita menjawab,

“Amin, datanglah, Tuhan Yesus!”