• Editorial 965, 2 Juni 2024

“Orang benar akan bertunas seperti pohon korma, akan tumbuh subur seperti pohon aras di Libanon; mereka yang ditanam di bait TUHAN akan bertunas di pelataran Allah kita.” Mazmur 92:12-13

TUHAN, Hakim yang adil. adalah perikop untuk Mazmur 92 kali ini. Kata-kata ‘adil’ sering kali berkaitan dengan hukum. Seorang yang mempelajari bidang hukum diharapkan memiliki ‘keadilan’ dalam dirinya. Namun apa itu keadilan? Kenyataannya, keadilan manusia sering merupakan keadilan semu, semua orang mempunyai definisi masing-masing tentang ‘keadilan’.

Dalam Mazmur 92, penulis melihat tentang keadilan Tuhan dan beriman bahwa TUHAN adalah Hakim yang adil. Pemazmur menulis bahwa TUHAN adalah Pribadi yang memiliki kasih setia dan kesetiaan yang mendalam (ay. 2-3). Kasih setia dan kesetiaan terhadap rancangan TUHAN yang dalam digambarkannya seperti seorang menanam tanaman.

Orang yang menanam tanaman akan memiliki kesetiaan dan kesabaran dalam merawat tanaman tersebut. Dia menyiraminya setiap hari, menjaga dari binatang yang mengganggu lalu menghabiskan banyak waktu untuk menunggu buahnya! Seiring berjalannya waktu, pertumbuhan tanaman tersebut akan dinilai oleh Sang Penanam. Orang-orang fasik yang juga bertunas akan dipunahkan (ay. 7). Di ayat lain juga dijelaskan bahwa orang-orang benar yang ditanam akan berbuah dan menyenangkan hati orang yang menanamnya.

Orang-orang yang ditanam akan bertunas dan tumbuh subur menghasilkan banyak buah dan menjadi berkat bagi makhluk hidup lainnya. Pemazmur menganalogikannya sebagai pohon kurma. Pohon kurma termasuk pohon yang tidak mengenal musim dan dapat berbuah setidaknya 3-4 kali dalam setahun. Inilah harapan TUHAN terhadap orang-orang benar yang tumbuh tidak mengenal musim untuk berbuah.

Bahkan di akhir Mazmur 92 dituliskan, “Pada masa tua pun mereka masih berbuah menjadi gemuk dan segar untuk memberitakan bahwa TUHAN itu benar, bahwa Ia gunung batuku dan tidak ada kecurangan pada-Nya.” (ay. 14-15) Semakin kita bertumbuh, semakin kita berusia, semakin kita menjadi berkat. Bersediakah kita dirawat dan ditanam oleh TUHAN? (Red.)