• Editorial 956, 24 Maret 2024

JADILAH PEMIMPIN YANG TAKUT AKAN TUHAN

“Bangunlah ya Allah, hakimilah bumi, sebab engkaulah yang memiliki segala bangsa” Mazmur 82:8

Sejak awal manusia diciptakan menjadi seorang pemimpin/penguasa. Seorang laki-laki (suami atau ayah) adalah pemimpin atas istri dan anak- anaknya. Seorang wanita (istri atau ibu) diciptakan untuk bersama-sama suami memimpin anak-anak mereka. Para pimpinan gereja memimpin umat Tuhan. Allah (Penguasa Alam semesta) menciptakan manusia sesuai dengan gambar dan rupa-Nya untuk menaklukkan bumi dan berkuasa atas binatang-binatang ciptaan-Nya (Kej. 1:28).

Mazmur 82 menjelaskan bahwa para pemimpin sekuler maupun pemimpin rohani mendapat gelar “para allah” atau “anak-anak Yang Mahatinggi” dan menyandang gambar serta teladan-Nya. Namun demikian, kita hanyalah manusia yang akan mati atau tewas. Karena itu sebagai seorang pemimpin, hendaknya kita meneladani Dia yang memimpin berdasarkan keadilan dan kebenaran serta takut akan Tuhan.

Ayat-ayat awal dari Mazmur 82 merupakan peringatan keras bagi kita karena kita sering tidak menjadi pemimpin yang benar tetapi mengadili dengan lalim dan memihak pada orang fasik. “Berilah keadilan pada orang lemah dan kepada anak yatim dan belalah hak orang sengsara dan yang kekurangan….” perintah Tuhan, “Luputkan orang yang lemah dan yang miskin, lepaskanlah mereka dari tangan orang fasik….!” Perintah-Nya lagi. Tuhan menunjukkan peran dan tugas sebagai seorang pemimpin yang benar dan adil untuk menggembalakan domba-domba Allah yang ada pada kita dengan tidak mencari keuntungan tetapi penuh kerendahan hati dan pengabdian diri.

Tuhan adalah Hakim Agung dan tertinggi. Suatu saat kita pun berdiri di hadapan-Nya untuk diadili sesuai dengan apa yang telah kita lakukan di bumi ini. Saat itu semuanya akan terbuka, apakah kita menjadi pemimpin yang benar atau tidak benar.