• Editorial 949 , 04 Februari 2024

“Dahsyat Engkau! Siapakah yang tahan berdiri di hadapan-Mu pada saat Engkau murka?” Mazmur 76:8

Manusia mempunyai kecenderungan untuk terus berupaya. Apa pun perjuangan, harapan dan mimpinya, manusia akan terus berusaha untuk mendapatkannya.

Melalui pembacaan Firman Tuhan dua minggu terakhir ini, Firman mengingatkan bahwa Allah adalah Hakim yang melihat dan menimbang semua yang kita lakukan. Mazmur 75 diawali dengan perikop bahwa “Allah adalah hakim yang adil” dan di Mazmur 76, Asaf memperteguh lagi dengan nyanyian yang menegaskan bahwa “Allah adalah hakim segala bangsa”. Allah menjadi hakim untuk semua orang.

Dalam proses mencapai tujuan, terkadang manusia memakai bahkan menghalalkan segala macam cara. Orang-orang yang tidak mengenal Allah menggunakan cara-cara yang dapat menyakiti orang lain. Ada yang ingin sesuatu kemudian merebut dengan perang, mengancam dengan pedang. Namun TUHAN Allah menegaskan bahwa Ia memiliki otoritas terhadap manusia-manusia tersebut! “Di sanalah dipatahkan-Nya panah yang berkilat, perisai dan pedang dan alat perang. Sela.” (Mzm. 76:4)

Inilah yang menjadi puncak perenungan pada minggu ini bahwa Allah dahsyat mengatasi kuasa manusia. Sebagai figur minoritas di Indonesia, kita tidak perlu khawatir apa yang terjadi menjelang pemilu di tahun 2024 ini. Apa pun hasilnya dan siapa pun pemenangnya, Allah yang dahsyat mengatasi kuasa manusia sebab tidak ada otoritas manusia manapun mampu mengalahkan otoritas Tuhan. Hal ini sangat menenangkan. Tuhan kita adalah Tuhan yang berkuasa di atas semua manusia! “Dia yang mematahkan semangat para pemimpin, Dia yang dahsyat bagi raja-raja di bumi.” (Mzm. 76:13)

Sekali lagi, apa pun hasilnya, Tuhan tetap berotoritas dalam hidup kita! Haleluya! Amin! (Red.)