• Editorial 948, 28 Januari 2024

“Tetapi Allah adalah Hakim: direndahkannya yang satu dan ditinggikan-Nya yang lain” Mazmur 75:8

Dialah Hakim yang adil dan perkasa….

Masih teringat dalam ingatan kita keluhan Asaf dengan penuh kehancuran hati dalam Mazmur 74, “Mengapa ya Allah, Kaubuang kami untuk seterusnya? Mengapa menyala murka-Mu terhadap kambing domba gembalaan-Mu?”

Asaf benar-benar menghadapi kehancuran kala itu. Bukan saja penindasan atas hidup mereka tetapi juga penghancuran Bait Kudus Allah yang berarti penghancuran tempat mereka beribadah dan mengalami hadirat Allah. Hal itu baginya adalah kehancuran dari segala-galanya hingga teriaknya, “Berapa lama lagi ya Tuhan…?”

Namun keadaan seperti itu tidak mungkin dibiarkan Tuhan untuk dialami orang-orang benar yang mengasihi dan mencari Dia. Ia kemudian berkata, “Apabila Aku menetapkan waktunya, Aku sendiri akan menghakimi dengan kebenaran. Bumi hancur dan semua penduduknya tetapi Akulah yang mengokohkan tiang-tiangnya!

Siapa yang dapat menyamai Dia? Dialah yang dapat merendahkan yang satu dan meninggikan yang lain. Pada saatnya kelak, Dia akan menghancurkan tanduk orang fasik dan meninggikan tanduk orang yang benar.

Sekali lagi Asaf menyanyi dengan bersorak sorai dan bermazmur bagi Allahnya…….

Marilah kita pun menaikkan mazmur kepada-Nya dan sujud menyembah di hadapan hadirat-Nya yang kudus, “Kuduslah Tuhan, kuduslah Tuhan, kuduslah Tuhan................................ ”