Biarlah aku menumpang di dalam kemah-Mu untuk selama-lamanya, biarlah aku berlindung dalam naungan sayap-Mu! Mazmur 61:4
Minggu ini, Mazmur 61 masih berbicara tentang doa Daud yang meminta pertolongan dan perlindungan dari Tuhan. Berbeda dengan Raja Saul yang selalu ingin mempertahankan takhtanya sehingga dia berniat membunuh Daud dalam kecemburuan hatinya. Daud berdoa untuk panjangnya umur raja (mungkin saja untuk dia atau raja yang akan menggantikannya).
Daud pun mengaku bahwa Tuhan telah menjadi tempat perlindungannya saat menghadapi musuh, “Sungguh Engkau telah menjadi tempat perlindunganku, menara yang kuat terhadap musuh.” Dalam menghadapi “musuh-musuh”nya, termasuk bisikan Iblis atau dirinya sendiri, ia selalu meminta pertolongan kepada Tuhan.
Memang Daud bukan orang yang sempurna, banyak kesalahan telah dilakukannya tetapi apa yang memperkenan hati Tuhan ialah hatinya selalu menginginkan dekat dengan Tuhannya. ”Biarlah aku menumpang di dalam kemah-Mu untuk selama-lamanya”, pintanya kepada Tuhan ………Bukan hanya itu yang diinginkan, hatinya juga selalu menginginkan ketenangan di hadapan Allah yang berfirman selama- lamanya……. Lagi, ia menginginkan agar ia dapat memuji Tuhan dan membayar nazarnya selama- lamanya……..
“Selamanya, …… Selamanya……. Selamanya… ” pintanya dengan sungguh-sungguh secara berulang- ulang. Keinginannya bukan untuk memiliki harta atau kedudukan sebagai raja di dunia ini tetapi untuk selalu berada di dekat-Nya.
Tampaknya Daud dapat melihat bahwa apa yang ada di depannya, yang menjadi tujuan hidupnya adalah sesuatu yang jauh lebih indah dan lebih kekal dari pada apa pun yang ada di dalam dunia ini. Di sana dia akan melihat wajah Raja segala raja yang sangat dicintainya, ya, di sana…. Di tempat itu tidak lagi ada malam, cahaya matahari pun tidak diperlukan lagi karena Tuhan Allah adalah terangnya…Di sana, dia bersama dengan mereka yang merindukan-Nya akan memerintah sebagai raja sampai selama-lamanya!
Adakah kerinduan Anda sama dengan apa yang Daud rindukan? (Red.)