• Editorial 925, 13 Agustus 2023

Waktu aku takut, aku ini percaya kepada-Mu; kepada Allah, yang firman-Nya kupuji, kepada Allah aku percaya, aku tidak takut. Apakah yang dapat dilakukan manusia terhadap aku? (Mzm. 56:3-4)

Sebagai seorang raja, Daud memiliki banyak sekali musuh. Mulai dari bangsa lain, bangsa sendiri, bahkan darah dagingnya sendiri. Dalam kondisi yang sulit, ia menuliskan Mazmur 56. Mazmur yang hingga kini sangatlah menguatkan dan relevan di hidup kita. Daud mengingatkan kita semua untuk tetap percaya kepada Allah saat dalam kesusahan.

Walaupun selalu disertai Tuhan, Daud tetaplah manusia yang memiliki rasa takut. Dinamika kondisi psikologis Daud terlihat jelas di ayat 3-4. Di ayat 3, dia mengatakan “Aku takut” namun di ayat 4 ia lanjut mengatakan bahwa “aku tidak takut”. Ini menunjukkan bahwa Daud tidaklah kebal terhadap rasa takut. Ia takut tetapi karena percaya Tuhan ia tidak lagi takut.

Ini adalah pelajaran rohani untuk kita semua. Melalui teladan Daud, kita tidak perlu mengabaikan rasa takut. Kita harus dapat menerima rasa takut tersebut dan mengalahkannya melalui kepercayaan kita kepada Tuhan.

Mau di PHK? Takut. Ada resesi, perusahaan terancam bangkrut? Takut. Divonis dengan penyakit yang mengerikan? Takut. Harus mengalami operasi? Takut. Namun kembali ke Mazmur 56:3, “Waktu aku takut, aku ini percaya kepada-Mu.” Di tengah-tengah rasa takut, Daud tetap percaya.

Rasa takut dialami semua manusia; selain raja (Daud), nabi besar (Elia) juga pernah mengalami rasa takut karena wanita Izebel. Ketika berinkarnasi menjadi Manusia, Yesus pun tidak kebal dengan rasa takut. Ia dicekam ketakutan saat berdoa di Taman Getsemani sebelum disalibkan (Luk. 22:39-46). “Ia sangat ketakutan dan makin bersungguh-sungguh berdoa.” (ay. 44a) Dalam rasa takutnya, Yesus berdoa meminta kekuatan.

Suatu teladan yang seharusnya kita ikuti; semakin menakutkan kondisi yang kita hadapi, semakin sungguh- sungguh kita berdoa dan tetap percaya; jangan malah rasa takut menyetir hidup kita.

“Ya Tuhan, jangan biarkan rasa takut menguasai diriku! Berikanlah kasih karunia-Mu supaya di tengah-tengah ketakutan dan kesulitan aku tetap percaya kepada-Mu!”