• Editorial 902, 26 Februari 2023

“Bersorak-sorailah, hai orang-orang benar, dalam TUHAN! sebab memuji-muji itu layak bagi orang-orang jujur.” (Mzm. 33:1)

Tema Firman Tuhan Minggu lalu adalah “Bersorak sorailah Hai Umat Tuhan!” yang diambil dari Mazmur 33:1. Ini merupakan seruan dan himbauan dari Daud bagi umat Tuhan (kita yang dibenarkan dan yang jujur) karena telah dilepaskan dari belenggu dosa. Dalam ayat-ayat berikutnya Daud pun terus-menerus menegaskan dan menjelaskan himbauannya:

  • Bersorak-sorailah! → kita melakukannya dengan suara keras penuh sukacita
  • Bersyukurlah kepada Tuhan! → ucapan terima kasih
  • Bermazmurlah bagi-Nya! → menyanyikan puji-pujian bagi Tuhan
  • Nyanyikanlah bagi-Nya! → memuji-muji menggunakan melodi yang indah
  • Petiklah kecapi! → dengan peralatan musik hingga nada-nada nyanyian terdengar makin indah

Mengapa? Apa alasannya? Karena memuji-muji itu layak (ay. 1) dan sudah sepatutnya kita lakukan

Daud menyatakan kelayakan-Nya untuk mendapatkan pujian kita dengan menceritakan kehebatan Firman-Nya saat Allah menciptakan bumi dan semua ini dilakukan dengan kasih setia-Nya kepada kita, manusia. Dari Surga Ia memandang dan memerhatikan pekerjaan kita. Mata-Nya tertuju pada mereka yang takut akan Dia dan yang berharap akan kasih setia-Nya. Ia melepaskan kita dari maut, memelihara, menyertai, menolong dan melindungi kita. Berapa lama kita tidak menyadari kasih setia-Nya? Bukankah hati kita sepatutnya bersukaria?

Kasih setia-Mu ya TUHAN, kiranya menyertai kami seperti kami berharap pada-Mu! (Red.)