• Editorial 886, 30 Oktober 2022

“Adakah kepastian jalan hidup bagi orang-orang percaya di zaman yang serba tidak pasti ini?”

Secara kasatmata, Daud belum pernah melihat Yesus, sang Mesias, yang dinubuatkan para nabi sebagai keturunannya (karena Yesus belum turun ke dunia di zamannya) namun sepertinya dia begitu mengenal-Nya ketika dia menuliskan tentang sang Mesias.

Dari Mazmur-Mazmur sebelumnya, Daud selalu berserah sepenuhnya kepada TUHAN dan menaruh harapan kepada-Nya. Ia selalu menjadikan TUHAN sebagai andalannya dan memakai TUHAN sebagai tempat perlindungannya. Sepertinya seluruh hidupnya berserah sepunuh kepada TUHAN yang sangat dikasihi dan dipercayainya.

Ternyata ayat-ayat dalam Mazmur disitir kembali dalam Kisah Para Rasul 2:25 dan 13:30. Ketika kita membaca dalam Mazmur “Engkau tidak menyerahkan aku ke dunia orang mati“ kita berpikir Daud mengatakan hal itu untuk dirinya sendiri. Ternyata Daud mati dan melihat kebinasaan. Kata-kata selanjutnya mengejutkan kita ketika tertulis “… tidak membiarkan Orang Kudus-Mu melihat kebinasaan”. Orang Kudus dengan inisial huruf besar menggambarkan Yesus yang mati dan bangkit; Ia tidak tinggal seterusnya dalam kebinasaan. Ia telah bangkit! Bukankah kasih Allah pada manusia begitu besar dan mengagumkan yang menyatakan bahwa sejak Perjanjian Lama hingga Perjanjian Baru, Yesus, Sang Mesias, sering “muncul” menyertai umat-Nya? Yesus, yang telah bangkit itulah yang memberi kita kepastian akan jalan hidup kita, orang-orang kudus-Nya. Dialah yang memberitahukan kepada kita jalan kehidupan dan memberi kita sukacita serta nikmat berlimpah. (Red)