“…Allah menyertai angkatan yang benar… TUHAN adalah tempat perlindungannya.” (Mzm. 14:5-6)
“Apabila TUHAN memulihkan keadaan umat-Nya, maka Yakub akan bersorak-sorak, Israel akan bersukacita.” (Mzm 14:7)
“Percayalah, Allah ada bagi kita”… itulah tema Firman Tuhan Minggu lalu. Pembicara membawa kita kembali untuk mengakui adanya Tuhan di dalam hati dan pikiran kita untuk setia kepada-Nya.
Bagaimanapun jahatnya orang bebal di sekeliling kita yang menindas kita, Tuhan akan menjadi Pelindung dan Pembela kita hingga pada akhir hidup kita, orang yang dibenarkan dan diselamatkan akan memperoleh hidup kekal.
Jika kita membaca Mazmur 14, kita tentu merasa ngeri melihat bagaimana orang bebal digambarkan di hadapan Tuhan, yakni:
-
Tidak mau mengakui keberadaan Allah, tidak mencari Dia atau berseru kepada-Nya.
-
Tidak berbuat baik tetapi jahat, busuk dan menjijikkan.
-
Egois, mengambil keuntungan dari orang lain secara tidak wajar.
-
Rusak (bejat).
-
Gampang curiga dan tidak realistis.
-
Menindas, mengeksploitasi orang lain untuk kepentingan diri sendiri.
-
Hidup berakhir dengan ketakutan besar.
Orang bebal tidak mengakui adanya Allah walau hati nurani mereka sebenarnya mengakui adanya Tuhan yang benar dan kudus karena mereka mau mempertahankan hidup bergelimang dosa dan menolak kebenaran Tuhan. Itu sebabnya mereka hidup dalam ketakutan, kerisauan dan ketidakdamaian. Bagi mereka sebenarnya masih ada kesempatan untuk bertobat dengan percaya dan menerima Yesus sebagai Juru Selamat; jika tidak, mereka pasti akan menghadapi pengadilan Allah di akhir hidup mereka untuk mempertanggungjawabkan semua perbuatan mereka.
Marilah kita masing-masing memeriksa apakah kriteria itu ada pada kita hingga tanpa terasa kita pun menjadi orang bebal di hadapan-Nya? Sebaliknya, jika kita merupakan yang tertindas …Percayalah Allah ada bagi kita! (Red.)