“TUHAN ada di bait-Nya yang kudus, TUHAN, takhta-Nya di sorga, mata-Nya mengamati-amati, sorot mata-Nya menguji anak-anak manusia. TUHAN menguji orang benar dan orang fasik…..” (Mzm. 11:4-5)
Minggu lalu kita mempelajari TUHAN adalah RAJA YANG ADIL dan apa yang telah ditetapkan-Nya pasti akan terlaksana. Terbukti Dia adalah Hakim yang adil dan benar sekaligus Dia adalah hukum itu sendiri…. Namun kita juga mengagumi betapa besar kasih-Nya kepada kita yang berdosa dan yang sedang menuju pada kebinasaan.
Sering kali kita melihat orang fasik yang “didiamkan” Tuhan memiliki hidup baik oleh karena kasih-Nya. Kesabaran- Nya juga menunjukkan bahwa Ia merindukan agar semua orang dapat diselamatkan. Setiap orang diberi kesempatan untuk diselamatkan namun apakah semua orang menyadarinya dan mau menerima kesempatan yang diberikan Tuhan untuk diselamatkan? Bagaimana kita menanggapi kasih-Nya yang penuh dengan kesabaran itu?
TUHAN memang adil. Dosa harus dihukum namun hukuman itu ditanggung-Nya agar kita bebas dari hukuman. Alkitab mengatakan, “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa melainkan beroleh hidup yang kekal.” (Yoh.3:16) Hanya satu hal yang Ia inginkan dari kita yaitu “percaya kepada-Nya!” atau “beriman kepada-Nya!”.
Kalau menelusuri bagaimana kita mendapatkan iman/percaya kepada-Nya, Alkitab menjawab “Dari mendengarkan Firman Tuhan” dan Firman Tuhan akan bertumbuh jika kita melakukannya. Bila kita terus melakukan Firman Tuhan, iman kita makin kukuh seperti mendirikan rumah di atas batu karang. Beriman kepada-Nya berarti kita menuruti Firman-Nya, mengandalkan kekuatan-Nya, menjadikan Dia perisai kita bukan mengandalkan kekuatan diri sendiri. Dengan mengandalkan Dia, kita dibenarkan dan diselamatkan. Rasanya tidak ada kata-kata lain juga nasihat lain untuk memperoleh keselamatan dan hidup kekal kecuali BERIMANLAH KEPADA TUHAN YANG ADIL. (Red.)