• Editorial 869, 03 Juli 2022

Yesus berkata kepada mereka, “Inilah perkataan-KU yang telah Kukatakan kepadamu ketika Aku masih bersama- sama dengan kamu yakni bahwa harus digenapi semua yang ada tertulis tentang Aku dalam kitab Taurat Musa dan kitab nabi-nabi dan KITAB MAZMUR …......................................................................................... Mesias harus menderita dan bangkit dari antara orang mati pada hari yang ketiga.” (Luk. 24:44-46) 

Ayat-ayat penutup dari Injil Lukas di atas telah menginspirasi bapak Gembala dan para Penatua untuk menyelidiki dan mempelajari Kitab Mazmur atau Kitab Zabur. Sungguh menarik sekali apa yang dikatakan Yesus bahwa di dalam kitab-kitab itu “ada tertulis tentang Aku (Yesus)”. Pernyataan Yesus tersebut menjelaskan bahwa seluruh Alkitab telah banyak menulis tentang Dia ribuan tahun sebelum Ia datang ke dunia. Ini berarti kita dapat menemukan Yesus dalam seluruh kitab Taurat Musa, kitab nabi-nabi juga kitab MAZMUR! Sungguh hati kita menjadi tergairah menyambut Kitab Mazmur bukan? Di mana saja di dalam Mazmur kita menemukan Dia? Baiklah kita menantikan penjelasan-penjelasan berikutnya yang tentu akan membawa kita lebih mengenal-Nya!

David Pawson, penulis buku “UNLOCKING THE BIBLE”, mengatakan bahwa Kitab Mazmur merupakan buku paling populer dan paling disukai. Banyak ayat dalam Kitab Mazmur dikutip dalam Perjanjian Baru untuk menyingkapkan hal-hal yang dahulu masih merupakan misteri. Namun Kitab Mazmur sendiri menggunakan bahasa yang mudah dimengerti sehingga dapat dengan mudah diaplikasikan secara langsung dalam kehidupan sehari-hari oleh para pembacanya. Walau ditulis ribuan tahun lalu, pesan yang ada di dalamnya masih dapat digunakan untuk kehidupan kekristenan hingga saat ini. Itu sebabnya Kitab Mazmur sering menjadi inspirasi dari banyak pengarang lagu dalam mencurahkan perasaan dan isi hati mereka.

Martin Luther mengatakan, “Di dalam Kitab Mazmur kita dapat melihat hati dari para orang kudus.” Sedangkan John Calvin mengomentari kitab Mazmur, “Seperti kita melihat pada sebuah cermin dan melihat hati kita sendiri di dalamnya.” Seorang komentator modern memberikan tanggapannya, “Di dalam setiap nyanyian dan puisi yang tertulis sepertinya ada tertulis nama dan alamat saya…” Ya, Kitab Mazmur ini merupakan kitab yang bersifat manusiawi dibanding seluruh kitab Perjanjian Lama yang mana di dalamnya terisi identitas-identitas dari kemanusiaan kita.

Marilah kita menyambut MAZMUR sebagai sarana untuk mengenal keadaan kemanusiaan kita dan keilahian Yesus yang sangat mengasihi kita! (Red.)