Shalom,
Minggu lalu merupakan pembahasan Injil Lukas pasal terakhir sekaligus pembahasan terakhir dari seluruh Injil Lukas yang telah sekian lama kita dalami bersama.
Pembahasan terakhir ini menyoroti ayat-ayat terakhir dari Lukas 24:50-53 sebagai ayat-ayat penutup dari Injil Lukas.
“Maka Yesus membawa mereka keluar kota sampai dekat Betania. Di situ Ia mengangkat tangan-Nya dan memberkati mereka….Dan ketika Ia sedang memberkati mereka, Ia terpisah dari mereka dan terangkat ke sorga. Mereka sujud menyembah kepada-Nya lalu mereka pulang ke Yerusalem dengan sangat bersukacita. Mereka senantiasa berada di dalam Bait Allah dan memuliakan Allah.”
Coba kita sebentar menutup mata dan merenungkan tulisan dr. Lukas mengenai kehidupan Yesus dari saat Ia dilahirkan hingga Ia dibangkitkan dari kematian dan naik ke Surga. Dr. Lukas begitu lengkap dan terperinci menuliskan tentang kedatangan-Nya ke dunia sebagai manusia biasa untuk menyelamatkan kita, manusia berdosa. Ia menjalani semua yang harus dilakukan-Nya, dibaptis dan dicobai oleh Iblis, menjangkau dan memilih para murid, mendidik dan mengisi mereka dengan kasih dan Firman-Nya agar suatu saat setelah kepergian-Nya mereka dapat meneruskan misi-Nya menjangkau seluruh manusia di dunia ini untuk diselamatkan bagi-Nya.
Bukankah kita seperti melihat sebuah “kaleidoskop” dan kita melihat diri sendiri berada di dalam kisah-kisah tersebut? Ia menunjukkan kepada kita bahwa bukan orang kaya raya dan berilmu tinggi yang Ia pilih tetapi hanyalah para pengangkap ikan sederhana dan tidak terpelajar yang dipakai-Nya untuk memberitakan Injil Kerajaan Surga yang begitu indah dan mulia. Memang mereka mempunyai banyak kelemahan dan kekurangan seperti kita semua – banyak bicara, ingin kedudukan tinggi, tidak memercayai-Nya, cinta uang dan demi uang telah mengkhianati-Nya, meninggalkan Dia karena ketakutan, meragukan-Nya, menyangkal-Nya, kurang peka menanggapi Firman-Nya, tidak mengenali-Nya…. Yah, semua itu sifat manusia sebelum kebangkitan-Nya juga sebelum Roh Kudus dituangkan atas mereka…….Bukankah itu semua ciri-ciri kita juga?
Kiranya kita semua pun mengalami kuasa kematian dan kebangkitan-Nya yang mampu mengubah hidup kita seperti telah dialami oleh murid-murid Yesus….. sukacita melimpah, senantiasa berada di bait-Nya, menyembah dan memuliakan Dia!
Biarlah kuasa kebangkitan-Nya mengubah pribadi kita sehingga kita dapat menjadi saksi-saksi-Nya dan nubuat tentang kedatangan-Nya kembali digenapkan. (Red.)