Mereka sama-sama sangat jahat dan kejahatan mereka mengantar mereka ke tempat Tengkorak di mana mereka akan menjalani hukuman mati atas perbuatan mereka. Namun kita semua tahu bahwa pada akhirnya mereka menuju pada tempat yang berbeda. Yang satu pergi ke Firdaus bersama Yesus dan mendapatkan hidup kekal sedangkan yang satunya lagi menuju pada kematian kekal.
Di mana letak perbedaannya?
Selama masih hidup, mereka mencari kesempatan untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan bagi diri sendiri. Mereka memuaskan nafsu mereka walau merugikan orang lain bahkan bila perlu dengan cara merampok atau membunuh hingga suatu saat mereka tertangkap, dihukum tersalib bersama Yesus.
Satu kesempatan terakhir diberikan saat itu seolah-olah Yesus mengatakan kepada mereka, “Ini Aku,….. Aku tersalib bersama kalian, merasakan sengsara yang kalian rasakan dan terhukum mati bersama kalian; apakah kalian mau menggunakan penyertaan-Ku ini?” Di sinilah letak perbedaannya! Mereka ternyata merespons dengan cara berbeda.
Mereka sama-sama melihat tulisan di atas kepala-Nya “Inilah raja orang Yahudi”. Mereka sama-sama tahu Yesus tidak bersalah. Yang satu melihatnya sebagai kata-kata ejekan dan menghujat Dia, “Bukankah Engkau adalah Kristus? Selamatkanlah diri-Mu dan kami!” Yang lain mengaku dosanya dan berkata, “Kita memang selayaknya dihukum sebab kita menerima balasan yang setimpal dengan perbuatan kita tetapi orang ini tidak berbuat sesuatu yang salah.” Ia kemudian melanjutkan, “ Yesus, ingatlah akan aku apabila Engkau datang sebagai Raja.” Tanpa harus menunggu lama, Yesus berkata: “Hari ini engkau akan bersama-sama dengan-Ku di Firdaus!
Kisah di atas benar-benar terjadi dan terus mengingatkan kita bahwa Dia telah merasakan kesengsaraan yang kita hadapi dan selalu menyertai kita dalam keadaan apapun. Dan apakah kitapun memakai kesempatan itu untuk mengakui dosa dan kesalahan kita dan menyelamatkan kita? biarlah kita ingat bahwa PENGAMPUNAN MEMBAWA KESELAMATAN!! (red)