Siapa yang menjual Yesus? Dan siapa yang mengkhianati Yesus? Tentu dengan segera kita semua serempak menjawab bahwa Yudas Iskariotlah yang menjual Yesus, mengkhianati-Nya hanya dengan 30 keping perak. Namun Minggu lalu mata kita dibukakan bahwa tanpa disadari kita pun cenderung bertindak seperti Yudas jika kita tidak berhati- hati dan berjaga-jaga. Firman Tuhan memperingatkan kita untuk tetap berjaga-jaga agar tidak jatuh di lubang yang sama seperti Yudas.
Kita dan Yudas mempunyai banyak kesamaan, yakni:
- Seperti Yudas yang dipilih Yesus, kita juga orang-orang pilihan yang dipilih menjadi pengikut-Nya.
- Yudas maupun kita sama-sama merupakan orang kepercayaan Tuhan. Yudas dipercaya untuk menjadi bendahara Yesus dan kita dipercaya Tuhan dengan karunia dan talenta untuk menjadi berkat bagi orang
- Yudas maupun kita sama-sama adalah bendahara Semua harta yang kita miliki adalah milik Tuhan dan kita hanyalah pengelola dan bendahara-Nya.
- Yudas dan kita mengalami ujian yang sama. Sebenarnya dia menjual Yesus bukan karena membenci-Nya. Terbukti saat sadar akan perbuatannya, dia sangat menyesal. Kita pun mencintai Yesus namun sering diperhadapkan pada ujian dan pilihan juga tentang cinta uang atau cinta Bahkan tanpa sadar kita telah “merampok” Tuhan berkenaan dengan persepuluhan dan persembahan khusus dan memakainya untuk kepentingan sendiri. Perpuluhan ( 10%) dikatakan adalah latihan untuk kejujuran kita sedangkan persembahan khusus (dari 90%) untuk melatih kemurahan hati kita.
- Kita dan Yudas sama-sama mempunyai tanggung jawab pribadi. Bukankah Yudas dimentori oleh Yesus sendiri juga berada dalam komunitas orang-orang percaya? Mengapa Yudas gagal? Karena dia tidak mempunyai tanggung jawab pribadi dengan apa yang telah diberkatkan kepadanya. Kita pun telah dianugerahi segala sesuatu untuk hidup saleh oleh Tuhan, bagaimana tanggung jawab kita untuk semua itu? Marilah kita memikul tanggung jawab dengan mengoptimalkan semua potensi yang telah dianugerahkan kepada kita dan “tetap berjaga-jaga supaya tidak diperalat Iblis”. (Red.)