• Editorial 849, 6 Februari 2022

Sering kita merasa telah menyambut Kerajaan Allah dengan bertahun-tahun melakukan hukum-hukum Allah, telah lama melayani Tuhan bahkan mempunyai posisi/kedudukan di dalam gereja ditambah lagi dengan banyak memberikan harta untuk orang-orang miskin dan menyumbang untuk keperluan gereja kita. Kita merasa telah melakukan semua yang wajib kita lakukan untuk menyambut Kerajaan Surga. Kita merasa aman dan telah menyenangkan hati Tuhan. Apakah benar demikian? Ternyata tidak!

Apa yang kita pelajari Minggu lalu ialah ternyata menyambut Kerajaan Allah tidak tergantung lamanya kita mengikut Tuhan atau banyaknya uang yang kita miliki dan sumbangkan atau tingginya pengetahuan kita tentang Teologi tetapi sikap hati kita! Sikap hati yang bagaimana?

Sikap hati seorang anak kecil yang percaya Tuhan! Itulah yang dikatakan Yesus sendiri di depan orang-orang Yahudi dan para murid-Nya. Sikap seorang anak yang sederhana dan memercayai Tuhan tanpa ada kecurigaan apa pun. Anak kecil bukanlah seorang cendekiawan yang penuh ilmu pengetahuan tentang ketuhanan. Dia bukan pula orang kaya raya yang bangga akan kekayaannya, bukan juga orang yang telah bertahun-tahun melayani jemaat Tuhan. Dia hanyalah seorang sederhana yang berusaha mendekati Yesus dengan ketulusan hatinya. Itulah sikap yang menarik hati Yesus sehingga Ia mengatakan bahwa orang seperti itulah yang memiliki Kerajaan Surga!

Begitu sederhana sikap hati yang diperlukan seseorang untuk menyambut Kerajaan Surga yang disediakan bagi mereka yang mengasihi-Nya sehingga dapat dimengerti oleh anak kecil yang tidak pandai dan tidak memiliki apa-apa di hadapan-Nya. Bahasa kasih bahkan dapat dimengerti oleh orang yang miskin dan yang cacat mental…… Wow! Adakah Anda memahami bahasa itu? Apakah kita telah memiliki sikap yang diinginkan Yesus? Bila belum, bukalah halaman-halaman dalam majalah WM ini, renungkan dan resapi maknanya maka Anda akan menemukan ulasannya! Jika Anda seorang yang sederhana dan tulus seperti anak kecil, Anda pasti akan memahaminya! (Red.)