PARA PEMBACA TULISAN DOKTER LUKAS (1)

 

Telah beberapa minggu ini kita mempelajari Injil Lukas dan Kisah Para Rasul yang sangat memberkati dan kita mengenal lebih dekat siapa Dokter Lukas, pengarang kedua kitab tersebut. Kali ini redaksi WM akan membawa Anda pada seorang figur yang disebut oleh dokter Lukas “Yang Mulia Teofilus” dalam dua kitabnya. Artikel ini diambil dari buku UNLOCKING THE BIBLE karangan David Pawson,M.A.,BSc. bersama Andy Peck dari penerbit William Collins, British. Tulisan ini tentu merupakan pertimbangan, pendapat dan kesimpulan dari para penulis sesuai dengan data yang mereka dapatkan. Semoga tulisan di bawah ini dapat juga dipakai sebagai bahan pertimbangan dalam mempelajari kedua buku dokter Lukas tersebut. (Red.)

 

“Teofilus” memiliki arti gabungan dari kata ‘Allah’ dan ‘kasih persaudaraan’; jadi nama Teofilus berarti ‘Allah Persaudaraan”. Mungkin terasa aneh melihat bagaimana Lukas telah melakukan riset selama ± 4 tahun kemudian menulis buku ditujukan hanya kepada seorang pembaca. Tidakkah dia berpikir bahwa suatu hari kelak kitab- kitabnya akan dibaca oleh lebih banyak orang secara meluas. Siapa sebenarnya Teofilus?

Ada sebuah teori yang menyatakan bahwa ‘Teofilus’ hanyalah seorang figur fiktif sebagaimana beberapa pengarang menggunakan nama julukan sebagai wakil dari pembaca, misal: seorang penulis menggunakan nama “Dear Mr. Sincere Enquirer’ (Tuan ‘Penanya yang Serius’) bagi pembacanya. Maka menurut teori tersebut, nama Teofilus adalah nama buatan bagi mereka yang tertarik pada agama baru yang terbentuk dari para penganut Kristus yang ingin mencari Allah. Namun kemudian teori ini tidak cocok dengan fakta-fakta yang ada.

Pendapat lain mengatakan bahwa Teofilus merupakan seorang yang benar-benar ada dan kemungkinan besar adalah seseorang yang tertarik pada kekristenan. Sebagian besar pembaca mengikuti teori ini dan mengatakan bahwa Teofilus adalah seorang yang benar-benar eksis. Tampak jelas bahwa Teofilus adalah seorang berkedudukan tinggi dan penting dalam masyarakat karena Lukas memanggilnya dengan sebutan ‘Yang Mulia”; julukan yang sama kepada Festus dan Feliks ketika mereka menyidang perkara Paulus (Kis. 24:2; 26:25). Panggilan ‘Yang Mulia’ bagi Teofilus memperkuat anggapan bahwa dia memiliki profesi sebagai pengacara (ahli hukum) atau hakim. Selanjutnya, kita pasti bertanya-tanya mengapa Lukas menjelaskan dengan lengkap tentang Yesus dalam kitab pertamanya kemudian tentang Paulus dalam kitab keduanya?

Pengacara Paulus

Apabila kita membayangkan Teofilus adalah seorang pengacara yang membela Paulus atau hakimnya, mungkin akan lebih masuk akal bahwa tulisan-tulisannya merupakan keterangan mendetail yang mendahului sebuah sidang kasus dalam pengadilan.

Bagaimana agama baru ini terbentuk? Siapa pendirinya? Dan bagaimana Paulus terlibat sebagai seorang yang menyebarkannya? Tentu sebagai seorang pengacara, Teofilus ingin tahu bagaimana pandangan pemerintah Romawi tentang agama baru ini. Karena itu ketika Paulus dipenjarakan di Kaisaria, Lukas mengadakan riset tentang kehidupan dan kematian Yesus. Juga ketika Paulus dipenjarakan di Roma, Lukas melakukan riset dan menulis tentang kontribusi Paulus dalam agama baru ini.

Lukas melakukan riset penyelidikan perjalanan hidup Yesus dan Paulus dengan menginterview banyak tokoh penting dari gereja Perjanjian Baru seperti: Yakobus, mungkin juga Matius dan Yohanes karena kita melihat adanya hal-hal sama yang diceritakan baik dalam Injil Lukas maupun dalam Injil Yohanes.

Pengumpulan Data

Lukas memiliki keterbatasan ketika mengumpulkan data untuk menuliskan ‘pembelaannya’. Dia tidak termasuk seorang dari 12 rasul juga tidak pernah berjumpa dengan Yesus. Karena itu dia bukan saksi mata dalam kehidupan maupun pelayanan Yesus. Namun dia memenuhi semua kekurangan ini dengan mengunjungi saksi-saksi mata dari kehidupan Yesus. Ia mengumpulkan data tentang Yesus selama dua tahun penantian di Kaisaria hingga Paulus dipindahkan ke Roma. Ketika Paulus tinggal di Roma, Lukas masih mempunyai waktu dua tahun lagi untuk menulis kisah dari Rasul Paulus dalam bukunya yang kedua yaitu “Kisah Para Rasul”.

Apabila perkiraan bahwa tulisan Lukas sebagai materi ‘pembelaan’ bagi Rasul Paulus itu benar, tulisan-tulisan Lukas dapat menjelaskan bagaimana para petinggi Romawi umumnya tertarik pada agama baru ini saat sidang Yesus maupun sidang Paulus. Kalau kita membaca buku-buku karangannya, Lukas membuat tiga pernyataan bahwa kedua orang ini (Yesus dan Paulus) sama sekali tidak bersalah. Pilatus menyatakan tiga kali bahwa Yesus tidak bersalah; demikian pula pemerintah Romawi menyatakan bahwa Paulus dapat bebas andaikan dia tidak naik banding ke Roma. Pernyataan ini menyimpulkan bahwa kesulitan-kesulitan yang terjadi pada penganut agama Kristen sebenarnya tidak disebabkan oleh orang-orang Romawi tetapi justru oleh orang-orang Yahudi yang ingin mengacaukan agama baru dari para pengikut Kristus.

Para Saksi Mata

Seorang pengacara biasanya meminta kesaksian tangan pertama atau saksi mata dan fakta-fakta yang diselidiki dengan saksama dan disusun dengan teratur. Dalam kedua bukunya, Lukas menulis secara saksama juga tanggal-tanggal saat kejadian, misal: dalam Lukas 3:1. Di kata pendahuluannya kepada Teofilus, Lukas menulis dalam Injilnya, “Banyak orang telah berusaha menyusun suatu berita tentang peristiwa-peristiwa yang telah terjadi di antara kita seperti yang disampaikan kepada kita oleh mereka yang dari semula adalah saksi mata dari pelayanan Firman. Karena itu setelah aku menyelidiki segala peristiwa itu dengan seksama dari asal mulanya, aku mengambil keputusan untuk membukukannya dengan teratur bagimu, Teofulus yang Mulia, supaya engkau dapat mengetahui bahwa segala sesuatu yang diajarkan kepadamu sungguh benar.” Pernyataan ini cocok dengan tipe materi yang diminta seorang pengacara.

(bersambung)