SEBERAPA DALAM ANDA MENGENAL YESUS? (2)
LUKAS
Setiap kelahiran adalah sebuah mukjizat dan setiap anak adalah anugerah Allah. Namun 2.000 tahun lalu terjadi sebuah mukjizat di atas semua mukjizat. Seorang bayi lahir namun Ia juga adalah ANUGERAH ALLAH. Injil-Injil lain menceriterakan kedatangan-Nya ke dunia namun Dr. Lukas, penulis Injil Lukas menceriterakan kelahiran-Nya secara mendetail seolah-olah dia adalah dokter yang sedang menunggui kelahiran yang menakjubkan itu. Dengan seorang Bapa yang kudus dan seorang ibu manusia, Yesus memasuki sejarah manusia, Allah menjadi daging, menjadi seorang manusia.
Lukas meneguhkan keilahian Yesus namun dalam bukunya ia menuliskan tentang kemanusiaan Yesus – Yesus, Anak Allah juga Anak Manusia. Sebagai dokter, Lukas termasuk orang terpelajar dan memiliki ilmu pengetahuan tinggi dan sebagai orang Yunani, dia sangat detail. Tidak mengherankan jika dia memulai tulisannya dengan membuat garis besar dari apa yang telah diselidikinya dengan saksama dan apa yang ditulisnya menjelaskan suatu fakta (Luk. 1:1-4).
Lukas juga teman sepelayanan yang dekat dengan Rasul Paulus sehingga dia dapat mewawancarai murid-murid lain; dengan demikian dia mendapatkan kisah-kisah bersejarah yang lain. Dia juga seorang saksi mata yang menyaksikan kelahiran dan pertumbuhan gereja pertama. Itu sebabnya dua buku yang ditulisnya, Kisah Para Rasul dan Injil Lukas, merupakan dokumen sejarah yang dapat dipercaya.
Kisah pertama yang ditulis oleh Lukas adalah Malaikat yang berjumpa dengan Zakharia kemudian dengan Maria yang memberitahukan kepada mereka bahwa mereka akan mendapatkan anak. Elisabet akan melahirkan Yohanes Pembaptis yang akan menyediakan jalan bagi Kristus. Sedang Maria akan mengandung seorang anak dari Roh Kudus yang harus diberi nama Yesus, Putera Allah. Segera setelah kelahiran Yohanes Pembaptis, Kaisar Agustus memerintahkan diadakan sensus. Karena itu Yusuf dan Maria melakukan perjalanan ke Betlehem ke kota Daud untuk mendaftarkan nama mereka dan di sanalah bayi Yesus dilahirkan. Para malaikat memberitahukan berita gembira itu kepada para gembala yang kemudian bergegas pergi untuk melihat-Nya. Mereka memuji Allah dan menyebarkan berita itu kepada banyak orang. Delapan hari kemudian Yesus disunat dan diserahkan di bait Allah di mana Simeon dan Hana meneguhkan bahwa Yesus adalah Mesias, Juru Selamat mereka.
Setelah Yesus dicobai (Luk. 4:1-3), Ia kembali ke Galilea untuk memberitakan Injil, mengajar dan menyembuhkan banyak orang. Ia juga mengumpulkan kedua belas murid-Nya dan memerintahkan mereka untuk memberitakan tentang Kerajaan Allah. Ketika mereka kembali, Yesus menyatakan misi-Nya datang ke dunia, identitas-Nya dan apa makna untuk menjadi murid-murid-Nya. Misi itu akan membawa-Nya ke Yerusalem di mana dia akan ditolak, diuji dan disalibkan.
Ketika Yesus memikul salib ke Golgota, beberapa wanita Yerusalem menangisi-Nya tetapi Yesus memberitahu mereka untuk menangisi diri sendiri dan anak-anak mereka. Injil Lukas tidak berakhir dengan kesedihan namun memberi kesimpulan dengan kebangkitan Yesus yang sangat menggetarkan jiwa. Ia menyatakan diri-Nya beberapa kali kepada para murid-Nya dan berjanji akan mengirimkan Roh Kudus kepada mereka. Lukas menuliskan kisah Yesus secara indah dan sangat teliti bahwa Dia adalah Anak Manusia tetapi juga Anak Allah.
YOHANES
Dia datang sebagai manusia ke suatu titik dari semesta yang diciptakan-Nya, ke suatu tempat yang disebut bumi. Pencipta yang Mahabesar itu telah datang menjadi salah satu dari manusia ciptaan-Nya yang terbatas dalam waktu dan ruang bahkan dalam batas umur, rasa sakit dan kematian. Ia datang karena kasih dengan tujuan untuk menyelamatkan yang terhilang dan memberi kehidupan yang kekal. Dia adalah Firman, Dia adalah Yesus, Sang Mesias.
Kebenaran inilah yang mendorong Yohanes menuliskan kisah kehidupan Yesus. Ia tidak mengisahkan kehidupan Yesus sebagai seorang manusia tetapi membuktikan bahwa Allah yang terlahir sebagai manusia bernama Yesus telah ada sebelum dunia dijadikan dan hingga saat ini Dia masih ada. Dia adalah Anak Allah yang dikirim dari Surga ke dunia dan merupakan sumber dari kehidupan kekal.
Yohanes menyatakan identitas Yesus dengan kata-kata awal, “Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama- sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah. Ia pada mulanya bersama-sama dengan Allah” (Yoh. 1:1,2). Tema tersebut diteruskan dalam seluruh tulisannya di Injil Yohanes. Yohanes merupakan saksi mata dan memilih delapan mukjizat yang dilakukan Yesus untuk menyatakan keilahian-Nya dalam tubuh kemanusiaan dan misi-Nya yang memberi kehidupan. Mukjizat-mukjizat itu adalah: (1). Air diubah menjadi angur (2:1-11); (2). Penyembuhan anak pegawai istana (4:46-54); (3). Penyembuhan seorang lumpuh di tepi kolam Betesda (5:1-9); (4). memberi makan lima ribu orang hanya dengan lima roti dan dua ikan (6:1-14); (5). berjalan di atas air (6:15-21); (6). menyembuhkan orang buta sejak lahir; (9:1-41); (7). membangkitkan Lazarus dari kematian (11:1-44); dan sesudah kebangkitan-Nya (8) Ia memberikan hasil tangkapan ikan yang luar biasa banyak (21:1-14).
Dalam setiap pasal keilahian Yesus dinyatakan dan identitas keilahian-Nya diperkuat melalui gelar-gelar yang disandang-Nya, yaitu: Firman, Satu-satunya Putera Allah; Anak Domba Allah; Anak Allah; Roti hidup, Kehidupan, Kebangkitan; Pokok Anggur yang benar dengan memakai istilah “Aku adalah……”. Ketika Yesus memakai frasa ini, Dia meneguhkan keadaan keilahian-Nya. Yesus berkata, “Aku adalah Roti Hidup” (Yoh. 6:35); “Aku adalah Terang dunia” (8:12, 9:5; “Aku adalah Pintu” (10:7); “Aku adalah Gembala yang baik” (10:11,14); “Aku adalah Kebangkitan dan Hidup” (11:25), “Aku adalah Jalan, Kebenaran dan Hidup (14:6); dan “Aku adalah Pokok Anggur yang Benar” (15:1).
Tanda yang terbesar tentunya adalah kebangkitan dan Yohanes menjadi saksi mata pada saat ia pergi ke kubur Yesus dan mendapatkan bahwa kubur itu kosong. Kemudian ia mencatat lagi saat-saat Yesus menampakkan diri setelah kebangkitan-Nya.
Yohanes, pengikut Kristus yang penuh pengabdian diri ini telah memberikan kita pandangan tentang Yesus Kristus, Anak Allah yang kekal. Yohanes dikenal sebagai murid yang sangat dekat dan dicintai oleh Yesus. Saat Anda membaca kisah-Nya, serahkan diri Anda untuk memercayai-Nya dan mengikuti-Nya!
Seberapa dalam Anda mengenal Yesus? Dapatkah Anda juga menceritakan Yesus seperti yang mereka tuliskan di atas? Semakin Anda mengenal-Nya, semakin Anda mengasihi-Nya karena Dia adalah Allah yang penuh kasih. Pasti Anda akan makin mengagumi-Nya karena Dia adalah Raja di atas segala raja. Anda pasti akan lebih menghargai pengurbanan dan pelayanan-Nya bagi kita semua yang dilakukan dengan segala kerendahan hati. Anda tidak akan habis-habisnya bersyukur untuk pengurbanan diri-Nya bagi manusia yang dikasihi-Nya. Selanjutnya Anda akan senantiasa memuliakan Dia, bagaimana Dia, Allah yang mahabesar, telah demikian mengasihi kita yang berdosa.
Maukah Anda bersahabat dengan Dia? Inilah yang Dia inginkan, agar Anda mengenal Dia lebih dalam karena dengan Anda dan sayalah Dia ingin hidup selama-lamanya di Surga.
Bahan diambil dari: Life Application Study Bible