SEBERAPA DALAM ANDA MENGENAL YESUS?
Apakah Anda mengenal Yesus, Juru Selamat Anda? Seberapa dalam pengenalan Anda pada Pribadi yang sangat istimewa ini?
Kali ini kami menyajikan empat pribadi yang sangat mengenal-Nya, yang menyelidiki dengan saksama semua hal tentang Yesus sehingga mereka dapat bercerita dari awal hidup Yesus, pelayanan-Nya, pengurbanan diri-Nya, kematian hingga kebangkitan-Nya. Dua dari mereka mengenal Yesus sangat dekat karena mereka adalah murid- Nya yang melihat dengan mata kepala sendiri mukjizat-mukjizat yang dilakukan-Nya, mendengar dengan telinga mereka sendiri apa yang diajarkan-Nya. Walau dua dari mereka bukan termasuk murid Yesus secara langsung, mereka mempelajari, mencari dari sumber yang sangat tepercaya kemudian menuliskan pengenalan mereka akan Yesus sesuai dengan kemampuan mereka dengan gaya bahasa dan tulisan masing-masing.
Selamat menikmati, semoga pemamparan ini dapat membantu Anda mengenal Dia lebih dalam sebagai Mesias dan Juru Selamat pribadi Anda! (Red.)
*sumber: Life Application Study Bible (NLT)
MATIUS
Matius, keturunan Lewi, merupakan seorang dari dua belas murid Yesus. Sebelum menjadi murid Yesus, dia adalah pemungut cukai yang tidak disukai banyak orang. Ketika dia bertemu Yesus, orang Galilea, hidupnya benar-benar diubahkan. Matius kemudian menulis tentang Yesus kepada sahabatnya sesama Yahudi untuk memberi bukti-bukti bahwa Yesus adalah Mesias yang dinantikan dan mengajar kita tentang nilai-nilai Kerajaan Surga.
Orang Yahudi sebenarnya menantikan seorang pemimpin yang telah dijanjikan kepada mereka ratusan tahun sebelumnya oleh para nabi. Mereka meyakini bahwa pemimpin yang disebut Mesias (= yang diurapi) ini akan membebaskan mereka dari penindasan Romawi dan mendirikan sebuah kerajaan baru di mana Dia akan menjadi raja mereka. Diyakini bahwa Dia akan memerintah dunia dengan keadilan. Namun banyak orang Yahudi melewatkan nubuat-nubuat lain bahwa Raja (Mesias) yang akan datang itu juga merupakan hamba yang akan disengsarakan, ditolak dan dibunuh. Karena itu tidaklah mengherankan jika hanya sedikit orang Yahudi memercayai Yesus sebagai Sang Mesias. Mereka berpikir bagaimana mungkin anak seorang tukang kayu yang miskin dapat menjadi raja mereka? Namun kenyataannya, Yesus memang Raja dari seluruh bumi ini!
Matius memulai dengan mencatat silsilah keturunan Yesus, tentang kelahiran dan penyingkiran-Nya ke Mesir untuk menghindari pembunuhan bayi dan anak kecil oleh Herodes dan kembali-Nya ke Nasaret. Ia kemudian mengisahkan tentang pembaptisan-Nya oleh Yohanes Pembaptis (Mat. 3:16,17). Matius juga menuliskan bagaimana Yesus mengalahkan Iblis yang mencobai-Nya di padang gurun.
Selanjutnya Matius menulis bagaimana Yesus memulai pelayanan-Nya di bumi ini dengan memanggil 12 murid- Nya dan mulai mengajarkan “Khotbah di atas Bukit” (Mat. 5 – 7). Matius menampilkan kuasa yang dimiliki Yesus untuk mengadakan mukjizat menyembuhkan orang sakit, membebaskan orang yang dirasuk setan bahkan membangkitkan orang mati.
Walau ditentang oleh orang-orang Parisi berdasarkan adat Yahudi mereka, Yesus tetap mengajarkan tentang Kerajaan Allah (ay. 16-20). Selama itu Ia menyatakan beberapa kali tentang kematian-Nya yang penuh sengsara, juga kebangkitan-Nya serta menyatakan identitas-Nya kepada Petrus, Yakobus dan Yohanes (Mat. 17:1-5).
Pada akhir pelayanan-Nya, Yesus memasuki Yerusalem dalam prosesi penuh sorak sorai kemenangan, di elu- elukan sebagai Raja (Mat. 21:1 -11) namun kemudian terjadi banyak pertentangan. Yesus mengetahui bahwa saat akhir-Nya di bumi ini telah dekat. Ia kemudian mengajar murid-murid-Nya tentang apa yang akan terjadi di masa akan datang, apa yang akan mereka alami, dan apa yang harus mereka lakukan sebelum Dia datang kembali (Mat. 24 – 25).
Dalam ayat-ayat terakhir (Mat. 26 – 27), Matius menuliskan hari-hari terakhir dari Yesus di dunia ini: Perjamuan makan terakhir, doa-Nya di Getsemani, pengkhianatan Yudas, murid-murid yang berhamburan meninggalkan Dia, penyangkalan Petrus dan saat Ia diadili di depan Pilatus dan Kayafas. Matius menuliskan kata-kata yang diserukan Yesus di atas kayu salib hingga saat terakhir-Nya juga bagaimana dikubur dalam sebuah kubur pinjaman milik seorang yang kaya.
Tidak berhenti sampai di sini, Matius kemudian menuliskan tentang kebangkitan-Nya dari kematian. Setelah bangkit dari kematian, Ia memberi amanat kepada para pengikut-Nya agar meneruskan pekerjaan-Nya untuk menjadikan segala bangsa murid-Nya.
Berita Matius jelas, Yesus Kristus adalah Raja segala raja dan Tuan atas segala tuan. Rayakanlah kemenangan- Nya atas dosa dan maut dan jadikanlah Yesus Tuhan atas hidup Anda!
MARKUS
Markus bukan termasuk seorang dari dua belas murid Yesus; dia menyertai Paulus dalam perjalanan misionari pertama (Kis. 13:13). Tulisan ini ditujukan kepada orang-orang Kristen di Romawi di mana Injil ini ditulis.
Seorang yang terbesar, terkemuka, tercantik atau seorang juara biasanya dihormati dan ditinggikan. Namun Yesus yang ditulisnya sangat berbeda dengan kebiasaan yang ada di dunia ini karena Dia mengatakan, “Barangsiapa ingin menjadi besar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu dan barangsiapa ingin menjadi yang terkemuka di antara kamu, hendaklah ia menjadi hamba untuk semuanya karena Anak Manusia datang bukan untuk dilayani melainkan untuk melayani dan memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang.” (Mrk. 10:43-45). Yesus adalah yang terbesar – Dia adalah Allah menjadi manusia dan Mesias kita namun Dia masuk ke dalam sejarah manusia sebagai seorang hamba yang melayani.
Tulisan Injil Markus dimaksudkan agar para orang Kristen di Romawi tidak meragukan bahwa Yesus adalah Sang Mesias. Ia langsung menampilkan kegiatan pelayanan Yesus. Identitas Yesus yang sesungguhnya ditampilkan dalam kegiatan yang dilakukan bukan hanya dari kata-kata yang diucapkan. Dalam Injil Markus inilah karya Yesus ditonjolkan.
Markus tidak menuliskan kisah kelahiran-Nya namun memulainya dengan pemberitaan tentang Yohanes Pembaptis kemudian saat Yesus dibaptiskan. Setelah dibaptiskan, Yesus mengalami pencobaan di padang gurun dan menang atas pencobaan itu. Selanjutnya Yesus memulai pelayanan-Nya dengan memanggil dua belas murid dan langsung bekerja. Ia mengusir kuasa jahat, menyembuhkan orang sakit kusta. Ia mengampuni dan menyembuhkan orang lumpuh yang diturunkan dari atap rumah atas bantuan teman-temannya.
Yesus memanggil Matius, seorang pemungut cukai keturunan Lewi, dan makan bersama dia beserta teman- temannya. Kejadian itu kemudian menimbulkan kecaman bahwa Yesus telah makan bersama orang berdosa dan melawan hukum Sabat.
Dalam pasal 4 Yesus mengawali dengan mengajar perumpamaan tentang seorang penabur, biji sesawi lalu kembali pada kegiatan-Nya lagi yaitu: meredakan angin ribut, mengusir setan dan membangkitkan anak Yairus dari kematian.
Yesus kembali ke Nasaret namun ditolak di tempat asal-Nya sendiri. Yesus kemudian mengutus murid-murid-Nya untuk memberitakan berita baik ke semua tempat. Pertentangan dari Herodes dan orang-orang Parisi semakin memanas tetapi Yesus maju terus dan tetap melayani. Ia memberi makan 5.000 orang, menolong perempuan Siro-Fenisia, menyembuhkan orang tuli dan kembali memberi makan 4000 orang.
Akhirnya tiba waktunya bagi Yesus untuk menunjukkan identitas-Nya kepada para murid-Nya. Apakah mereka kemudian benar-benar tahu siapa Yesus itu? Petrus memang menyatakan bahwa Yesus adalah Mesias, Anak Allah yang hidup,tetapi tak lama kemudian Petrus tidak mengerti akan misi kedatangan Yesus di muka bumi ini.
Setelah Yesus dipermuliakan di atas gunung, Dia terus mengajar dan menyembuhkan juga menentang orang Parisi tentang perceraian. Kepada seorang pemuda kaya, Dia menunjukkan jalan menuju kehidupan yang kekal. Ia kemudian menyembuhkan Bartimeus yang buta.
Peristiwa satu disusul peristiwa lainnya hingga klimaksnya yaitu Perjamuan Terakhir tentang pengkhianatan Yudas Iskariot kemudian disusul dengan penyaliban-Nya. Kebangkitan-Nya digambarkan dengan dahsyat dan setelah itu Dia masih memberikan pengajaran-pengajaran yang lain.
Markus menunjukkan kepada kita bagaimana Dia bergerak dalam pelayanan, pengurbanan dan penyelamatan- Nya. Ketika Anda membaca Injil Markus, siapkan diri untuk beraksi dan meneladani Dia dalam melayani-Nya.
(bersambung)