Shalom,
Dengan membaca judul di atas, kita mungkin bertanya-tanya siapakah YABES itu? Dan apa isi doanya?
Nama YABES disebut dalam 1 Tawarikh 4:9-10, “Yabes lebih dimuliakan daripada saudara-saudaranya; nama Yabes itu diberi ibunya kepadanya sebab katanya: “Aku telah melahirkan dia dengan kesakitan… Yabes kemudian berseru kepada Allah Israel katanya, “Kiranya Engkau memberkati aku dengan berlimpah-limpah dan memperluas daerahku, dan kiranya tangan-Mu menyertai aku dan melindungi aku daripada malapetaka sehingga kesakitan tidak menimpa aku!” dan Allah mengabulkan permintaannya.
Dalam silsilah yang ditulis di Kitab Tawarikh 4 tersebut, Yabes termasuk suku Yehuda, sukunya Raja Daud. Sebelum nama Yabes disebut beberapa nama sudah disebutkan tanpa komentar apa-apa. Namun ketika sampai pada nama Yabes, penulis Kitab Tawarikh tidak bisa tidak berkomentar bahwa Yabes adalah orang yang istimewa.
Sebenarnya arti nama Yabes tidak begitu baik. “Yabes” berarti “tekanan batin, kesengsaraan, atau kesakitan”. Ibunya memberi nama tersebut karena saat melahirkan dia, si ibu mengalami kesakitan dan kesengsaraan hebat sehingga dia dianggap penyebab kesakitan dan anak pembawa sial.
Ketika Yabes mengerti hal itu, ia mengalami tekanan batin berat dan merasa anak yang tidak dikehendaki bahkan dikutuk oleh ibunya sendiri sehingga memiliki “madesu” (masa depan yang suram). Sebagai seorang yang hidup dalam kutukan, ia tahu pasti akan hidup jauh dari berkat dan penyertaan Tuhan dan mungkin saja akan mengalami malapetaka, hidup sakit-sakitan atau sengsara sesuai namanya.
Namun Yabes tidak mau larut dalam kesedihan. Ia bangkit menghadap Tuhan dan berseru kepada Allah Israel. Nekat betul dia, tanpa perantaraan imam dia menghadap sendiri kepada Allah yang mahakudus dan berseru bagi kehidupannya.
“Kiranya Engkau memberkati aku dengan berlimpah-limpah dan memperluas daerahku,….” Serunya kepada Tuhan. Sebagai orang Israel, kemungkinan Yabes seorang gembala yang mempunyai ternak dan membutuhkan tempat untuk memelihara ternaknya. Ia berusaha melawan nasib yang telah digariskan dalam hidupnya. Ia mohon berkat dan perluasan daerah….. dari doanya kita tahu dia begitu yakin bahwa Tuhan adalah Sang Pencipta dan Sumber segala berkat maka semua tanah dan daerah di bumi ini adalah hasil ciptaan sekaligus milik-Nya.
“dan kiranya tangan-Mu menyertai aku dan melindungi aku daripada malapetaka, …” serunya lagi. Ia berseru agar kutukan tidak menimpanya sekalipun namanya “Yabes”. Ia berseru dengan segenap hati agar Allah menyertai dan melindunginya agar malapetaka tidak menimpanya.
Dia meyakini jika Allah adalah mahakuasa dan Pelindung alam semesta maka kutukan, malapetaka dan bencana alam sedahsyat apa pun tidak akan dapat mengganggunya.
“…..sehingga kesakitan tidak menimpa aku!” untuk ketiga kalinya dia berseru. Walaupun namanya yang mempunyai arti “kesakitan atau kesengsaraan” mengikuti dia seumur hidupnya, dia sangat yakin “kesakitan dan kesengsaraan” tidak lagi berdampak dan tidak mempunyai kuasa lagi dalam hidupnya karena Tuhannya adalah Tuhan yang menguasai nasib seseorang.
Keyakinannya akan Allah yang mahakuasa membuat Allah mengabulkan permintaannya. Bukankah telah kita pelajari bahwa doa orang benar bila dengan yakin didoakan amat besar kuasanya (Yak. 5:16)? Matius 21:22 juga mengajar kita untuk beriman kepada-Nya sebab apa saja yang kita minta dalam doa, kita akan menerimanya asalkan kita percaya.
Kita juga belajar bahwa doa yang kita minta dalam Nama Tuhan Yesus Kristus akan dikabulkan oleh-Nya seperti tertulis dalam Matius 14: 13-14, “Dan apa juga yang kamu minta dalam nama-Ku, Aku akan melakukannya supaya Bapa dipermuliakan di dalam Anak. Jika kamu meminta sesuatu kepada-Ku dalam nama-Ku, aku akan melakukannya.”
Yabes tidak ingin hidup di masa lalu, ia hanya ingin berjalan bersama Tuhan karena dia tahu kepada siapa dia berlindung. Marilah kita tidak hidup dalam masa lalu juga yang mungkin penuh derita dan sengsara yang membuat kita lemah dan putus asa karena kita tahu kita mempunyai Tuhan yang dapat kita andalkan.
Opa-oma dan bapa-ibu, siapa pun kita, apabila Anda sedang dalam keadaan terpuruk, ayo bangkit mengikuti sebagaimana yang sudah dilakukan oleh Yabes. Jangan ragu maupun takut! Datanglah kepada Tuhan dengan penuh keberanian karena kita adalah anak-anak-Nya dan TUHAN adalah Bapa kita. Sebagaimana Tuhan mengabulkan permintaan Yabes, Ia pasti juga akan mengabulkan doa dan seruan kita semua!
Amin…. Tuhan Yesus memberkati Opa,oma, bapak dan ibu sekalian!