• BERBAHAGIA YANG TIDAK MERAGUKAN FIRMAN TUHAN
  • Lukas 7:18-35
  • Lemah Putro
  • 2021-05-30
  • Pdm. Jusuf Wibisono
  • https://www.gkga-sby.org/mobile/index.php/ibadah-umum/885-berbahagia-yang-tidak-meragukan-firman-tuhan
  • Video Ibadah: KLIK DISINI

Shalom,

Hendaknya kita senantiasa memuji kebesaran Tuhan dan merendahkan diri untuk menerima kemuliaan dari-Nya serta terus belajar kepada Pribadi Yesus yang telah menyelamatkan kita untuk beroleh hidup kekal juga memberikan jalan terbuka terhadap semua masalah kita.

Allah yang setia berjanji akan memberikan kita jalan ke luar dari masalah pencobaan/ujian (1 Kor. 10:13) namun kali ini janji apa yang Ia tawarkan kepada kita? Kita akan berbahagia bila tidak meragukan Firman-Nya seperti tertulis dalam Injil Lukas 7:23, “Dan berbahagialah orang yang tidak menjadi kecewa dan menolak Aku.”

Ternyata Yesus menawarkan kebahagiaan jika kita percaya dan menerima/menyambut lawatan-Nya di tengah-tengah kita. Kita akan berbahagia penuh sukacita menerima Dia sebagai Juru selamat yang memberikan kita pengharapan seperti dialami oleh anak muda yang dibangkitkan dari kematian oleh Yesus juga ibunya yang berubah dari dukacita menjadi sukacita penuh (Luk. 7:14-16).

Aplikasi: apapun masalah kita, bila kita menghadirkan Tuhan untuk terlibat dalam persoalan kita, kita akan mampu keluar dari permasalahan yang berat sekalipun sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil (Luk. 1:37).

Perikop dari Lukas 7:18-35 ialah tentang “Yesus dan Yohanes Pembaptis”. Yohanes, nabi besar yang pernah dilahirkan oleh seorang perempuan (ay. 28), mengemban amanat agung untuk mempersiapkan jalan bagi-Nya dengan memberitakan pertobatan untuk kemudian dibaptis. Ternyata Yesus juga dijuluki nabi besar oleh rombongan orang- orang yang menyaksikan anak muda Nain dibangkitkan dari kematian (ay. 16) dan Ia jauh lebih besar daripada Yohanes Pembaptis (ay. 29).

Banyak orang mendengar perkataan (Firman) Yesus dan mengikut Dia termasuk para pemungut cukai dan orang berdosa (Mrk. 2:15). Namun ada pihak lain – ahli Taurat dan orang-orang Farisi – tidak suka Yesus bergaul dengan mereka. Demikian pula ketika Yesus berbicara kepada orang banyak tentang Yohanes Pembaptis, seluruh orang banyak termasuk para pemungut cukai yang mendengar perkataan-Nya mengakui kebenaran Allah karena mereka telah memberi diri (tanpa dipaksa) dibaptis oleh Yohanes. Berbahagialah mereka karena tidak menolak Dia. Namun lagi-lagi orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat menolak maksud Allah terhadap mereka karena mereka tidak mau dibaptis oleh Yohanes. Mereka tidak mau mengakui kebenaran dan menolak dibaptis dalam kematian bersama Yesus untuk menjadi satu dengan kebangkitan-Nya (bnd. Rm. 6:3-5). Berbeda dengan anak muda Nain yang bangkit dari kematian lalu duduk dan berkata-kata. Pasti ia berbicara tentang Pribadi Yesus dan perbuatan-perbuatan-Nya yang besar (bnd. Kis. 2:11).

Aplikasi: bila kita mengalami kebangkitan (rohani), kita akan bangun dan duduk mendengarkan Firman Tuhan kemudian bersaksi tentang Tuhan dan perbuatan-perbuatan besar yang dilakukan-Nya sehingga menjadi berkat bagi orang-orang di sekitar kita.

Sesungguhnya kita membutuhkan “empat pilar” untuk menjadi pengikut Kristus yang kuat dan kokoh seperti ditegaskan oleh Petrus yang mengatakan kepada mereka yang tertusuk hati ketika mendengar khotbahnya, “Jadi seluruh kaum Israel harus tahu dengan pasti bahwa Allah telah membuat Yesus yang kamu salibkan itu menjadi Tuhan dan Kristus Bertobatlah dan hendaklah kamu masing-masing memberi dirimu dibaptis dalam nama Yesus Kristus untuk pengampunan dosamu maka kamu akan menerima karunia Roh Kudus.” (Kis. 2:36-38)

  • Kita harus tahu dengan pasti Pribadi Yesus yang disalibkan → Pintu Gerbang
  • Bertobatlah → Mazbah Kurban Bakaran
  • Memberi diri dibaptis dalam nama Yesus Kristus untuk pengampunan dosa → Bejana Pembasuhan
  • Menerima karunia Roh Kudus → Pintu Kemah

Orang yang percaya pada Yesus tersalib akan bertobat dan mengalami kelahiran baru untuk kemudian dipenuhi Roh Kudus. Dengan tekun mendengarkan dan merenungkan Firman Tuhan, kita akan makin teguh di dalam Dia dan hidup dalam kekudusan dengan bersekutu dalam Firman-Nya (→ Meja Roti Sajian), bersaksi (→ Kandil Emas) dan suka menyembah (→ Mazbah Pembakaran Ukupan).

Hendaknya kita bersedia menerima berita dari Yang Mahatinggi juga kuasa-Nya. Berbicara mengenai kuasa Yesus, imam-imam kepala, ahli-ahli Taurat dan tua-tua pernah bertanya dari mana Yesus memiliki kuasa mengutuk pohon ara sehingga menjadi kering. Yesus balik bertanya kepada mereka tentang baptisan Yohanes berasal dari Surga atau dari manusia. Pertanyaan itu mengusik mereka sebab kalau dijawab dari Surga mengapa mereka tidak percaya kepada Yohanes; kalau dari manusia mereka takut karena semua orang menganggap Yohanes betul-betul nabi. Mereka tidak mau mengakui baptisan Yohanes berasal dari Surga lalu menjawab tidak tahu maka Yesus pun tidak menjawab pertanyaan mereka (Mrk. 11:27-33).

Perhatikan, Yesus menegaskan, “Siapa yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan tetapi siapa yang tidak percaya akan dihukum.” (Mrk. 16:16) Jelas, siapa percaya kepada-Nya akan diselamatkan. Sebaliknya, mereka yang tidak percaya kepada-Nya akan dihukum yaitu mereka yang tidak mengakui kebesaran Yesus tetapi memakai mulut mereka untuk menjelek-jelekkan serta menyudutkan Yohanes Pembaptis dan Yesus (Luk. 7:33-34).

Perlu diketahui, Firman Tuhan itu hidup dan berkuasa juga Roh-Nya yang tinggal dalam kita menghidupkan tubuh kita yang fana (Rm. 8:11). Firman-Nya yang hidup membuat hati kita damai penuh sukacita. Kita juga membutuhkan Roh Kudus sebab tubuh kita bagaikan bejana dari tanah liat yang fana (2 Kor. 4:7,11). Bila Roh Kudus memenuhi kita, dari mulut akan keluar puji-pujian memuliakan Dia dan bersaksi tentang kebesaran-Nya seperti dialami oleh Elisabet (ibu Yohanes) yang melonjak kegirangan dan penuh Roh Kudus setelah mendengar salam dari Maria (ibu Yesus) lalu menyanyi memuliakan Tuhan (Luk. 1:39-45).

Marilah kita percaya kepada-Nya untuk beroleh kebahagiaan dari tempat mahatinggi yang dikaruniakan kepada siapapun yang tidak menolak Dia. Bila kita bersedia menerima lawatan Pribadi Yesus, kita beroleh kuasa kebangkitan dan hidup kita diubahkan dimulai dari pikiran kita tidak lagi melihat perkara-perkara di bawah tetapi memikirkan perkara di atas di mana Kristus duduk di sebelah kanan Allah hingga satu kali kelak kita dipermuliakan bersama-Nya (Kol. 3:1- 4).

Waspada, jangan ‘tertidur’ seperti dialami oleh lima gadis bijak dan lima gadis bodoh yang sedang menunggu kedatangan mempelai laki-laki. Untungnya, lima gadis bijak membawa persediaan minyak dalam buli-buli sehingga tidak bermasalah dalam penantian dan siap sedia menyambut mempelai laki-laki untuk masuk dalam perjamuan kawin (Mat. 25:1-7).

Aplikasi: hari-hari ini peliknya persoalan dunia membuat kita ‘tertidur’ tetapi suara Firman Tuhan yang nyaring memberikan stimulan bagi kita untuk bangun dan menerima Juru Selamat sekaligus Mempelai Pria Surga kita.

Kita menjadi orang yang berbahagia bila kita menerima Yesus sebagai Juru Selamat. Kita diangkat menjadi anak-anak Allah dan Roh Kudus menjadi jaminan sampai kita beroleh seluruhnya yaitu menjadi milik-Nya untuk memuji kemuliaan- Nya (Ef. 1:14). Kita menjadi milik Tuhan seutuhnya sebagai mempelai perempuan yang bersanding dengan-Nya penuh kemuliaan selamanya. Amin.