YESUS DIMAKAMKAN DALAM KEAGUNGAN

Lemah Putro, Minggu, 29 November 2020

Pdm. Budy Avianto

 

Shalom,

Walau pandemi COVID-19 masih tidak menentu, sebentar surut (zona hijau) sebentar gawat lagi (zona merah bahkan hitam), kita melihat kasih Allah dibuktikan dengan kematian Anak Tunggal-Nya untuk memberikan pengharapan bagi kita yang percaya sehingga kita masih dapat beribadah dan menjadi saksi melalui kegiatan- kegiatan antara lain: penyerahan anak, kegiatan STTIA, sebentar lagi ada Baptisan Air juga perayaan Natal yang sudah di ambang pintu. Tentu semua aktivitas ini dilakukan dengan tetap memerhatikan protokol kesehatan dan tunduk pada peraturan pemerintah demi kebaikan kita semua.

Perlu diketahui, penyaliban merupakan hukuman paling sadis di zaman kekaisaran Romani yang mana penjahat kelas berat dihukum dengan disesah. Penderitaan apa saja yang dialami Yesus menjelang penyaliban-Nya di atas kayu salib di bukit Golgota? Ia disesah, dipakaikan anyaman mahkota berduri, ditampar (Yoh. 19:1-3); dinista dan diolok-olok (Luk. 23:11); dibelenggu, dipukul kepala-Nya, diludahi (Mrk. 15:1,17-19); ditinju (Mat. 26:67). Dapat dibayangkan dengan kondisi tubuh penuh luka dan darah bercucuran Ia dinaikkan ke atas kayu salib pukul 9 (Mrk. 15:25) dan dijemur di bawah terik matahari hingga pukul 12 lalu terjadi kegelapan meliputi seluruh daerah itu (Mrk. 15:33)! Namun Ia masih harus menahan derita selama tiga jam lagi tergantung di kayu salib (ay. 34) dengan tangan dan kaki dipaku (Luk. 24:39) dan mati pukul 3 (Mrk. 15:34). Sungguh mengerikan kematian yang berlangsung pelan-pelan sambil menahan kesakitan tak terkirakan! InIlah kejamnya hukuman disalib.

Apakah Yesus mengalami kematian tragis setimpal dengan apa yang telah diperbuat-Nya sebagai terdakwa yang bersalah? Di pengadilan, Pilatus mengatakan hingga tiga kali bahwa dia tidak menemukan kesalahan apapun pada Yesus (Yoh. 18:38b; 19:4,6). Namun imam-imam kepala, penjaga-penjaga dan orang-orang Yahudi berteriak histeris, “Enyahkan Dia! Salibkan Dia!” (ay. 15)

Ternyata sebelum peristiwa penyaliban, ketika Yesus ditangkap di Taman Getsemani, Ia telah pasang badan bagi para murid-Nya saat pasukan prajurit, penjaga-penjaga Bait Allah juga Yudas Iskariot yang mengkhianati-Nya akan menangkap-Nya. Ia mengatakan kepada mereka Dialah orang yang dicari mereka dan menyuruh membiarkan para murid-Nya pergi (Yoh. 17:8).

Aplikasi: Yesus tidak mempunyai kesalahan apapun tetapi Ia membela kita dengan menanggung kesalahan kita. Ia menyerahkan diri untuk ditangkap bahkan disalib demi kita, manusia berdosa. Ia rela memikul dosa yang kita lakukan dengan mati terkutuk di atas kayu salib (bnd. Ul. 21:23).

Terbukti peradilan yang dipaksakan oleh mahkamah agama (ada ahli Taurat, kepala imam, orang Farisi dll. di dalamnya) sudah dinubuatkan oleh Nabi Yesaya 700 tahun sebelum Yesus lahir. Yesaya 53 menuliskan bahwa:

  • Ia dihina, dihindari orang dan menderita sengsara kesakitan (ay. 3) → terbukti murid-murid-Nya meninggalkan Dia (Mrk. 14:50),
  • Ia membiarkan diri ditindas, dianiaya tetapi tidak membuka mulut, terputus dari negeri orang-orang hidup dan karena pemberontakan umat-Nya Ia terkena tulah (ay. 7-8),
  • Ia tertikam karena pemberontakan kita, diremukkan karena kejahatan kita namun oleh bilur-bilur-Nya kita sembuh (ay. 4-6),
  • Ia menyerahkan diri-Nya sebagai kurban penebus Dampaknya, Ia akan melihat keturunan-Nya berumur lanjut dan kehendak TUHAN akan terlaksana (ay. 10-11) → Setelah melewati semua proses penderitaan disalib, Yesus melihat kita yang percaya dihidupkan oleh kematian-Nya tanpa perlu melewati proses hukuman tersebut sebab Ia telah menggantikan kita.

Sebelum mati, Yesus meminum anggur asam kemudian mengatakan “Sudah selesai” (Yoh. 19:30); maksudnya sudah selesai menanggung dosa manusia. Apa yang terjadi kemudian? Bila proses penangkapan Yesus hingga pengadilan dan keputusan dijatuhkan begitu menegangkan dan semua pengikut-Nya diam tutup mulut tidak bergerak apa-apa, begitu Yesus mati mulailah mereka berani tampil meminta mayat Yesus. Siapa mereka?

  • Yusuf dari Arimatea (Yoh. 19:38). Dia adalah murid Yesus, orang kaya (Mat. 27:57), anggota Majelis Besar yang terkemuka (Mrk. 15:43), orang baik dan benar yang menanti-nantikan Kerajaan Allah (Luk. 23:50-51). Dia tidak setuju dengan keputusan dan tindakan Majelis tetapi diam karena Dia memilih tinggal di zona aman padahal sebagai anggota majelis yang terkemuka, dengan bersuara (meskipun sedikit) akan ada pengaruhnya.

Introspeksi: akankah kita memilih tinggal di zona aman karena takut diejek jika aktif dalam ibadah dan pelayanan?

Yusuf dari Arimatea juga menyaksikan bagaimana Pilatus tidak menemukan kesalahan apapun pada Yesus hingga di atas kayu salib Yesus berseru “Sudah selesai” lalu mati. Terbukti salib telah mengubahkannya, dia sadar bahwa Yesus rela mati karena kasih-Nya kepada manusia berdosa termasuk dia. Jika dia disebut orang benar, ini karena dia dibenarkan oleh Allah sebab sesungguhnya tidak ada seorang pun yang benar (Rm. 3:10). Juga di dalam kasih tidak ada ketakutan; bila seseorang merasa takut, ini disebabkan oleh dosa yang membayanginya (1 Yoh. 4:18-19). Keluarlah Yusuf Arimatea dari zona aman, dia meminta kepada Pilatus supaya diperbolehkan menurunkan mayat Yesus dan Pilatus meluluskan permintaannya.

Introspeksi: apakah kita masih ingin tinggal di dalam zona aman dan nyaman dengan berkat berkelimpahan tetapi tidak mau melayani-Nya dengan aktif? Terlebih pandemi COVID-19 menjadi alasan kuat tidak dapat melayani karena takut dengan virus yang mematikan ini! Mereka yang setia melayani (walau penuh risiko) sadar bahwa kasih Allah begitu nyata kepada mereka melalui pengurbanan yang sangat besar. Perhatikan, saat kita mengagungkan kurban Kristus, saat itulah proses keubahan (paradigma) kita terjadi.

Di saat yang begitu singkat, Yusuf dari Arimatea tampil meminta mayat Yesus. Apa yang dilakukan selanjutnya? Dia membaringkan mayat Yesus yang sudah dikapani dengan kain lenan putih bersih ke dalam kubur miliknya yang baru (Mat. 27:60) di taman dekat tempat Yesus disalib (Yoh. 19:41).

Sebagai murid Yesus, Yusuf dari Arimatea tidak hanya beriman kepada Yesus (menjadi murid-Nya) tetapi juga mempraktikkan iman (bnd. Yak. 2:15-16) dengan membaringkan mayat Yesus di dalam kubur miliknya sebab iman tanpa perbuatan adalah mati (ay. 17). Dengan kata lain, iman yang mati sama dengan tidak mempunyai iman.

Selain Yusuf dari Arimatea, siapa lagi yang terlibat dengan mayat Yesus?

  • Nikodemus membawa campuran minyak mur dengan minyak gaharu dan membubuhi mayat Yesus menurut adat orang Yahudi bila menguburkan mayat (Yoh. 19:39-40).

Siapa Nikodemus ini? Dia orang Farisi, pemimpin agama Yahudi, guru/pengajar Israel senior karena umurnya sudah tua (Yoh. 3:1,4,10). Nikodemus pernah membela Yesus ketika Ia hendak ditangkap, katanya, “Apakah hukum Taurat kita menghukum seseorang sebelum ia didengar dan sebelum orang mengetahui apa yang telah dibuat-Nya?” (Yoh. 7:50-51)

Nikodemus berani tampil tanpa menghiraukan perkataannya didengar atau tidak; dia telah melakukan hukum Taurat bukan sekadar mengetahuinya. Namun sayang, walau dia pengajar dan hafal hukum Taurat, pengertiannya hanya sebatas perkara-perkara di bumi tidak ada kaitannya dengan Surga. Buktinya? Nikodemus, guru senior datang pada waktu malam kepada Yesus dan yakin Yesus adalah guru yang diutus Allah sebab Ia berkuasa atas perkataan dan perbuatan. Yesus menjelaskan tentang kelahiran baru yang tidak dimengerti oleh Nikodemus, terlihat dari jawabannya “bagaimana mungkin orang sudah tua dapat masuk kembali ke rahim ibunya” (Yoh. 3:2-4).

Saat Yesus menjelaskan kelahiran baru, Nikodemus hanya mengerti sebatas jasmani. Yohanes Pembaptis pernah mengatakan bahwa dia membaptis dengan air tetapi Ia yang datang kemudian (Yesus) lebih berkuasa dan membaptis dengan Roh Kudus (Mat. 3:11). Yesus kemudian menjelaskan lebih lanjut kepadanya berkaitan dengan perabotan Tabernakel, yaitu:

  • Setiap orang yang percaya kepada-Nya beroleh hidup kekal (Yoh. 3:16) → Pintu Gerbang
  • Allah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal (Yoh. 3:16) → Mazbah Kurban bakaran
  • Tidak dilahirkan kembali tidak dapat melihat Kerajaan Allah (Yoh. 3:3)→ Bejana Pembasuhan
  • Tidak dilahirkan dari air dan Roh tidak dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah (Yoh. 3:5) → Pintu Kemah
  • Terang datang kepada dunia, barangsiapa melakukan yang benar, ia datang kepada terang (Yoh. 3:19-21) → Kandil Emas

Nikodemus menyaksikan Yesus ditangkap dan dihina habis-habisan hingga kematian-Nya; dampaknya, salib mengubah pandangannya – pengertiannya tidak lagi sebatas di dunia ini tetapi ditingkatkan hingga pengenalan kepada Yesus sebagai Mesias, Anak Allah, supaya oleh iman beroleh hidup dalam Nama-Nya (Yoh. 20:30-31) → hubungan Tuhan dengan gereja-Nya, terdapat di Tempat Mahakudus

Secara tersirat Yesus menjelaskan perabotan-perabotan Tabernakel yang terdapat di Pelataran hingga Tempat Mahakudus yang menggambarkan Kerajaan Allah. Nikodemus berubah dan sadar bahwa apa yang terjadi di dunia ada kaitannya dengan Surga.

Aplikasi: selain berkewarganegaraan Indonesia kita juga warga Kerajaan Surga (Flp. 3:20). Hendaknya kita meminta kepada-Nya Roh hikmat untuk mengenal Dia dengan benar sehingga kita menjadi tubuh-Nya dan Ia adalah Kepalanya (Ef. 1:17-19,22-23). Lebih dari itu, Ia adalah Mempelai Pria Surga kita.

Terbukti salib mampu mengubah cara pandang dan hidup manusia; Yesus sendiri menuliskan, “Apabila Aku ditinggikan dari bumi, Aku akan menarik semua orang datang kepada-Ku.” (Yoh. 12:32)

Salib telah mengubah Yusuf Arimatea dari rasa takut dan iman pasif sehingga bersembunyi di zona nyaman untuk kemudian melakukan tindakan iman. Demikian pula dengan Nikodemus, pengertiannya yang sebatas perkara- perkara di dunia bertumbuh untuk mengenal Yesus sebagai Mesias, Anak Allah, Kepala gereja dan Mempelai Pria Surga yang akan datang.

Hendaknya iman kita tidak berhenti hanya pada keselamatan melalui pengurbanan-Nya disalib tetapi bertumbuh oleh kuasa salib untuk hidup dalam kekudusan bahkan sempurna sama seperti Dia hingga kelak kita bersatu dengan-Nya di dalam kekekalan – Ia menjadi Mempelai Pria Surga dan kita Mempelai Perempuan-Nya. Amin.

 

Anda dapat melihat rekaman Video Ibadah secara lengkap DISINI