YESUS KEBENARAN YANG DITOLAK

 

Lemah Putro, Minggu, 8 November 2020

Pdm. Setio Dharma

 

 

Shalom,

Pernahkah Anda melihat atau mengalami sendiri di pengadilan tentang ketidakadilan dalam penetapan suatu keputusan? Kenyataannya, sering keputusan pengadilan tidak memihak pada kebenaran. Peristiwa yang sama dialami oleh Yesus ketika Ia berada di ruang pengadilan dan kebenaran itu ditolak.

Di hadapan para murid-Nya, Yesus menegaskan bahwa Ia adalah jalan, kebenaran dan hidup; tidak ada seorang pun datang kepada Bapa tanpa melalui Dia (Yoh. 14:6). Jelas, Yesus adalah kebenaran tetapi ditolak. Kadang pengadilan membuat orang takut menghadapinya tetapi selama terdakwa memegang teguh kebenaran, tidak ada yang perlu ditakutkan walau keputusannya berbeda.

Siapa yang menolak Yesus ketika Ia bercakap-cakap dengan Pilatus dalam ruang pengadilan (Yoh. 18:33-37)?

  • Dunia.

Ketika Pilatus bertanya kepada Yesus apakah Ia raja orang Yahudi, Yesus menjawab, Kerajaan-Ku bukan dari dunia ini; jika Kerajaan-Ku dari dunia ini pasti hamba-hamba-Ku telah melawan supaya Aku jangan diserahkan kepada orang Yahudi akan tetapi Kerajaan-Ku bukan dari sini….Engkau mengatakan bahwa Aku adalah raja. Untuk itulah Aku lahir dan untuk itulah Aku datang ke dalam dunia ini supaya Aku memberi kesaksian tentang kebenaran; setiap orang yang berasal dari kebenaran mendengarkan suara-Ku.” (Yoh. 18:36-37)

Dunia menolak Yesus karena mereka tidak mengenal pribadi-Nya (Yoh. 1:10) namun lebih dari itu mereka lebih menyukai kegelapan karena perbuatan mereka jahat (Yoh. 3:19-21). Dunia membenci Yesus sebab Ia bersaksi bahwa pekerjaan-pekerjaan mereka jahat (Yoh. 7:7). Karena manusia duniawi lebih condong melakukan perbuatan jahat dan lebih suka pada kegelapan, sangatlah wajar mereka menolak Yesus karena tidak cocok – yang satu (Yesus) datang dengan terang sementara satunya (dunia) suka kegelapan, bagaimana mungkin mereka dapat menyatu?

Pada waktu Yesus menengadah ke langit dan berdoa kepada Bapa-Nya, terjadilah pemisahan (Yoh. 17:9). Walau Bapa Surgawi sangat mengasihi dunia, bukan seluruh manusia di dunia ini beroleh hidup kekal tetapi hanya mereka yang percaya kepada Yesus (Yoh. 3:16). Jadi, mereka yang percaya kepada Yesus bukan berasal dari dunia ini sama seperti Yesus tidak berasal dari dunia (Yoh. 17:14). Pengikut Kristus dialihkan dari dunia, life style (pola hidup) mereka tidak lagi sama dengan dunia yang tidak ada pengudusan, tidak ada Firman dan tidak ada kebenaran (ay. 17).

Paradigma kita harus berubah, hanya orang-orang yang percaya kepada Yesus, yang dipilih-Nya, yang mengaku Yesuslah jalan, kebenaran dan hidup kekal itulah pengikut-Nya; di luar itu adalah milik dunia.

Harus menjadi beban hati ketika kita melihat sanak saudara dan teman belum/tidak percaya kepada Yesus sebab hati mereka menolak Dia dan posisi mereka berseberangan. Memang kita diberi free will tetapi bukan berarti kebebasan semau gue karena semua nanti harus dipertanggungjawabkan kepada Tuhan (2 Kor. 5:10; Ibr. 4:13). Bahkan terhadap orang muda yang sering menuntut kebebasan menurut diri sendiri, Firman Tuhan menjadi tolok ukur agar mereka mampu mempertahankan kelakuannya yang bersih (Mzm. 119:9).

  • Pribadi yang lebih mempertahankan jabatan/kekuasaan daripada kebenaran.

Pilatus sendiri mengakui saat berbincang-bincang dengan imam-imam kepala dan orang Yahudi bahwa pada Yesus tidak ditemukan kesalahan. Dia tahu persis dan meneliti bahkan hingga tiga kali ia mengatakan Yesus tidak ada kesalahan (Yoh. 18:38b; 19:4,6).

Ironis, walau mulutnya mengatakan tidak ada kesalahan alias ada kebenaran pada Yesus, yang terjadi malah sebaliknya. Pilatus mulai ketakutan ketika orang-orang Yahudi menuntut Yesus dihukum mati (menurut hukum mereka) karena menganggap diri sebagai anak Allah (Yoh. 19:8).

Mulailah Pilatus menggunakan kekuasaannya menghadapi Yesus, dia mendesak Yesus untuk menjawab dari mana asal-Nya. Ketika Yesus tidak memberi jawaban, Pilatus mengancam dapat membebaskan atau menyalibkan Dia (ay. 9-10). Apa jawab Yesus kepadanya? Kuasa itu dari atas dan diberikan kepadanya (ay. 11). Sejak itu Pilatus berusaha untuk membebaskan Yesus tetapi tidak berdaya mendengar teriakan orang- orang Yahudi yang mengatakan jika dia membebaskan Yesus dia bukan sahabat kaisar (ay. 12). Akhirnya Pilatus lebih memilih mempertahankan jabatan dan kedekatannya dengan kaisar lalu menyerahkan Yesus untuk disalibkan. Terbukti kekuasaan dan kewenangan yang diberikan kepada Pilatus tidak dipakai pada titik yang tepat walau mulutnya mengatakan pada Yesus tidak ada kesalahan.

Introspeksi: apakah kekuasaan dan kewenangan dalam pelayanan yang ada pada kita (dipercaya sebagai pemimpin) membuat kita berhak menghakimi seseorang dan membuat keputusan tidak tepat demi jabatan kita supaya dipandang orang? Ingat, jabatan itu adalah amanah/kepercayaan bukan kesewenangan untuk berbuat semau gue apalagi untuk melawan kebenaran.

  • Pribadi yang penuh dengan kedengkian/iri hati (envy)

Pribadi yang dimaksud adalah imam-imam kepala, bangsa Yahudi dan orang-orang Farisi.

Imam-imam kepala dan orang-orang Farisi adalah pemimpin-pemimpin keagamaan dan pelayanan yang mengetahui serta belajar Firman Tuhan bahkan menjadi tempat/tumpuan orang bertanya.

Apa yang mendorong mereka menolak Yesus? Karena dengki/iri hati (Mrk. 15:9-10; Mat. 27:18). Mereka penuh dengan dengki dan iri hati (envy) bukan cemburu (jealousy). Ada perbedaan antara cemburu dan iri hati. Kalau cemburu, kita memiliki sesuatu/seseorang tetapi kita terancam takut kehilangan. Contoh: Rasul Paulus memilki cemburu Ilahi terhadap jemaat Korintus yang telah dipertunangkan kepada Kristus (2 Kor. 11:2). Sedangkan iri hati timbul ketika kita tidak memiliki sesuatu yang dimiliki/dinikmati orang lain. Contoh: kita iri hati terhadap tetangga yang memiliki mobil baru.

Imam kepala iri hati karena Yesus datang menggenapi hukum Taurat. Mereka tidak dapat melakukan apa yang diperbuat Yesus seperti: mengadakan mukjizat kesembuhan, pengusiran setan, membangkitkan orang mati, mengampuni dosa dll. Mereka takut kalau pengikut-pengikut mereka beralih kepada Yesus.

Apa yang terjadi jika ada iri hati di dalam pelayanan bahkan di ruang pengadilan?

    • Terjadi hasutan (Mrk. 15:11, Mat. 27:20).
    • Kesaksian palsu (Mrk. 14:55-59).

Kebenaran tidak dapat diputuskan dengan tepat jika ada banyak hasutan dan kesaksian palsu.

    • Kekacauan serta segala macam perbuatan jahat (Yak. 3:14-16). Yesus mengatakan iri hati dekat dengan kepentingan diri sendiri dan pasti ada dusta di dalamnya sehingga menimbulkan kekacauan.

Perhatikan, bila dalam pelayanan dan organisasi gereja terjadi konflik bahkan perkelahian fisik karena memperebutkan jabatan tertentu, kekacauan pasti terjadi karena adanya kesaksian palsu dan hasutan yang tidak dapat dipertanggungjawabkan. Semua ini bersumber dari hati yang penuh iri.

    • Kejahatan dan Yesus mengatakan dari hati timbul segala pikiran jahat, percabulan juga iri hati (Mrk. 7:20-23). Dosa iri hati selevel dengan dosa percabulan dan ternyata ini bisa terjadi pada pemimpin pelayanan.
    • Penyakit (kanker). Kitab Amsal 14:30 menuliskan bahwa iri hati itu membusukkan tulang (NLT: jealousy is like cancer in the bones = iri hati bagaikan kanker pada tulang).

Masihkah kita iri hati pada rekan sepelayanan atau kita lebih mempertahankan kekuasaan daripada kebenaran atau cara hidup kita tidak berbeda dengan orang-orang di luar Yesus? Kesaksian: anak Tuhan pindah kerja pada satu instansi pendidikan terkenal yang mempunyai cukup banyak murid. Beliau bekerja hampir 2 tahun. Awalnya disambut dengan tangan terbuka sebab lembaga pendidikan ini menerapkan ajaran-ajaran Firman Tuhan. Lambat laun job description tidak lagi jelas tetapi beliau tetap mengerjakan apa yang ditugaskan. Akhirnya terjadi ketidakcocokan karena pemilik lembaga tersebut lebih memikirkan hal-hal kecil yang tidak berkaitan langsung dengan tugasnya sebagai pengajar. Beliau mengundurkan diri dan mulailah pemilik dan keluarganya menghasut dengan mengatakan beliau dikeluarkan karena tidak mampu bekerja. Beliau tidak sakit hati dengan fitnahan ini dan menyerahkan masalahnya kepada Tuhan. Saat ini pemilik lembaga dirundung masalah, semua asetnya masuk ke bank karena keliru bertransaksi. Parahnya, pemilik lembaga ini memanfaatkan masa pandemi COVID-19 ini dengan memberhentikan karyawan-karyawan lama yang bekerja dengan baik dengan alasan (hasutan) yang dicari-cari. Ini membuktikan penyalahgunaan kekuasaan yang dilakukan oleh atasan/majikan dan bawahan/pegawai tidak dapat berbuat apa-apa. Bukankah Raja Saul iri hati terhadap Daud?

Ingat, Firman Tuhan tidak berlaku hanya pada jam-jam ibadah. Perilaku kita di mana pun, kapan pun dan dalam kondisi apa pun harus tetap baik. Bagaimana kita menghadapi orang-orang yang iri hati dan curang dalam berbisnis, juga dalam pekerjaan rohani? Mazmur 37:1,3,5,7 mengingatkan agar kita tidak iri hati kepada orang yang berbuat curang, lakukan yang baik, serahkan kepada TUHAN dan Ia akan bertindak, tidak marah terhadap orang yang berhasil dalam hidupnya karena melakukan tipu daya. Sebaliknya, relasi kita dengan- Nya harus menjadi fokus kita, kita tidak perlu panas hati melihat mereka yang berbuat jahat sebab sedikit waktu lagi lenyapnya orang-orang fasik itu (ay. 8-10). Bila kita merasa lemah dan tidak mampu untuk melakukannya, Roh Kudus/Kebenaran akan mengingatkan, mengajarkan dan menguatkan kita.

Introspeksi: sekarang kita berdiri di posisi mana? Apakah kita membiarkan penyakit kanker iri hati ini terus menerus menggerogoti kita? Kita “setia” beribadah online tetapi sebenarnya menolak Yesus, kebenaran itu? Sudahkah hidup kita berdampak bagi suami/istri, orang tua-anak dan orang-orang di sekitar kita?

Kalau kita tidak mau menolak Yesus dan kebenaran, perilaku kita harus beda dengan perilaku orang-orang dunia yang belum/tidak mengenal Tuhan, hidup kita disucikan oleh sebab melakukan Firman Tuhan yang telah kita dengar. Kita lebih mengutamakan kebenaran daripada kekuasaan/jabatan. Juga hati kita dibebaskan dari iri hati yang bercokol seperti kanker. Dengan demikian, kita tidak ikut binasa bersama orang-orang fasik tetapi menjadi satu bersama Bapa dan Yesus Kristus selamanya. Amin.

 

Anda dapat melihat rekaman Video Ibadah secara lengkap DISINI