PAKAIAN KEMULIAAN ORANG-ORANG PILIHAN TUHAN

Lemah Putro, Minggu, 19 Mei 2019

Pdm. Jusuf Wibisono

 

Shalom,

Melalui pujian kita menyanyikan “Kita dipanggil Tuhan untuk melayani-Nya dengan setia”. Sungguhkah kita berkomitmen melayani Dia dengan setia hingga akhir hayat? Dalam pola Tabernakel, mereka yang melayani di dalam Tabernakel harus mengenakan pakaian imam. Apa pesan Firman Tuhan berkaitan dengan pakaian? Kolose 3:12 menuliskan, “Karena itu sebagai orang-orang pilihan Allah yang dikuduskan dan dikasihi-Nya, kenakanlah belas kasihan, kemurahan, kerendahan hati, kelemahlembutan dan kesabaran.”

Allah menjanjikan lima „pakaian kemuliaan‟ bagi orang-orang pilihan-Nya. Bagaimana kita beroleh pakaian yang indah ini? Oleh kemurahan Tuhan semata melalui pengurbanan darah-Nya. Untuk apa pakaian kemuliaan ini? Merupakan akses untuk masuk dalam rumah yang kekal di Surga. Oleh darah Yesus kita diperlengkapi dengan pakaian kudus untuk dapat melayani Tuhan selamanya di dalam Kerajaan-Nya (Why. 22:3).

Untuk dapat menerima lima pakaian ini pasti dimulai dari satu pakaian; sama seperti sembilan rasa buah Roh (Gal. 5:22-23) bagaikan cahaya yang memancar luar biasa. Firman Tuhan menyatakan, “Tetapi jalan orang benar itu seperti cahaya fajar yang kian bertambah terang sampai rembang tengah hari.” (Ams. 4:18)

Jelas sinar cahaya yang terang benderang dimulai dari secercah sinar kecil yang bertambah besar. Dari mana memulainya untuk beroleh pakaian indah ini? 2 Timotius 3:15-17 menuliskan, “Ingatlah juga bahwa dari kecil engkau sudah mengenal Kitab Suci yang dapat memberi hikmat kepadamu dan menuntun engkau kepada keselamatan oleh iman kepada Kristus Yesus. Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran. Dengan demikian tiap-tiap manusia kepunyaan Allah diperlengkapi untuk setiap perbuatan baik.”

 

Dengan mengenal Firman Tuhan sejak dini, kita diperlengkapi untuk setiap perbuatan baik hingga meningkat suatu saat pakaian indah ini (perbuatan benar orang-orang kudus) akan dipakai oleh Mempelai Perempuan Tuhan (Why. 19:8).

Bagaimana mengenal Firman Tuhan?

  •  Bersedia diajar agar kita „bercahaya‟. Yesus menawarkan agar kita datang kepada-Nya untuk belajar lemah lembut dan rendah hati dari-Nya (Mat. 11:28-30). Ilustrasi: untuk menghasilkan berlian yang cemerlang berkilauan, batu mulia tersebut harus digerinda, digosok/dipoles dll. Sifat rendah hati berarti kita bersedia menerima pendapat dan saran orang lain, tidak sombong dan merasa diri bisa sehingga tidak perlu belajar lagi. Orang rendah hati selalu memosisikan diri „di bawah‟ sehingga mudah diisi.
  • Bersedia menerima Firman Tuhan dengan lemah lembut agar tertanam di dalam hati dan berkuasa menyelamatkan jiwa (Yak. 1:21).
  • Bersedia dinyatakan kesalahannya dan diperbaiki kelakuannya. Baik perbuatan maupun perkataan perlu diperbaiki dengan mematikan segala sesuatu yang duniawi (percabulan, kenajisan, hawa nafsu, nafsu jahat, serakah) dan membuang semua kemarahan, geram, fitnah, kata-kata kotor untuk mengenakan manusia baru yang terus menerus diperbarui (Kol. 3:5-10).

Semua pakaian lama ditanggalkan dalam Nama Tuhan Yesus Kristus untuk mengenakan (pakaian) belas kasihan, kemurahan, kerendahan hati, kelemahlembutan dan kesabaran (ay. 12).

Penyucian oleh Firman Tuhan harus terus ditingkatkan untuk menghasilkan buah-buah yang lebat seperti ditulis oleh Yohanes 15:1-3. Lebih lanjut Yesus meminta agar kita tinggal di dalam-Nya dan Ia di dalam kita (ay. 4),maksudnya agar Firman Tuhan menyatu dalam kehidupan kita. Lebat/banyaknya buah menunjukkan makin terangnya cahaya yang dipancarkan. Hendaknya kita memelihara pakaian indah ini dan menjaganya agar kita tidak dipermalukan karena ditemukan telanjang (Why. 16:15).

Bagaimana kita menjaga pakaian indah ini? Dengan menyimpan Firman Tuhan agar kita tidak berdosa kepadaNya (Mzm. 119:10-11).

Hendaknya kita menerima Firman Tuhan yang menyucikan hidup kita dengan hati gembira penuh sukacita sehingga dari mulut kita keluar pujian ucapan syukur untuk memuliakan Nama Tuhan (Kol. 3:13-17).

Apa dampak orang-orang pilihan yang berpakaian kemuliaan?

  • Memiliki belas kasihan terhadap orang-orang yang menyakitinya. Contoh: Stefanus memiliki belas kasihan terhadap orang-orang yang melemparinya dengan batu. Saulus hadir menyaksikan peristiwa itu dan setuju Stefanus mati dibunuh. Karena belas kasihan, Stefanus berdoa meminta agar Tuhan mengampuni dosa mereka (Kis. 7:54-60).
  • Dapat mengampuni sehingga kehidupannya dipulihkan. Contoh: Ayub yang menderita habis-habisan kecewa terhadap tiga sahabatnya (Bildad, Zofar, Elifas) yang tidak berkata benar mengenai penderitaannya. Namun ketika Ayub meminta doa pengampunan untuk mereka, kondisi Ayub dipulihkan (Ay. 42:7-10).
  • Diberi hak masuk ke dalam Yerusalem baru.

Hendaknya kita merendahkan diri mau diajar Tuhan untuk mendapat bagian di dalam kekudusan-Nya. Diperlukan proses untuk mendapatkan pakaian yang makin hari makin bercahaya. Contoh: para murid dididik oleh Yesus selama 3 ½ tahun dan diperlengkapi dengan kuasa Roh Kudus sehingga mereka mampu menyaksikan kebesaran Tuhan, Kerajaan-Nya dan Pribadi Yesus yang mati dan bangkit.

Kalau kita mau menerima Firman Tuhan yang berorientasi pada Kerajaan Surga dan Yesus sebagai Raja atas segala segala raja, hidup kita akan berbahagia. Hari demi hari kita diberi kekuatan sebab kita makin dekat dengan-Nya dan Ia menjadi gunung batu dan kota benteng kita (Mzm. 62). Kedekatan kita dengan Allah bagaikan pokok dan ranting yang menyatu. Bagaimana mungkin Daud kecil menang menghadapi singa? Kekuatannya didapat karena dia membiasakan diri hidup dalam penggembalaan. Itu sebabnya ketika menghadapi Goliat yang memosisikan diri sebagai anjing (1 Sam. 17:43), Daud dapat mengalahkannya dengan mudah. Mazmur 84:11, 5-8 menegaskan bahwa lebih baik satu hari di rumah Tuhan daripada seribu hari di tempat lain dan berbahagia manusia yang kekuatannya di dalam Dia. Daud sadar berada di rumah Allah bagaikan berada di gunung batu yang kuat.

Implikasi: hendaknya kita masuk dalam penggembalaan untuk menerima pengajaran Firman Tuhan yang memampukan kita „menghajar‟ musuh. Hati-hati dengan perkataan yang kita cetuskan, apabila kita terus menerus memperkatakan Firman Tuhan, jadilah Firman itu atas diri kita.

Selama kita memiliki pakaian rendah hati dan lemah lembut, ujian berat pun terasa ringan dan pakaian ini memampukan kita mematikan segala perbuatan daging dan membuang perkataan kotor dari mulut.

Dengan mengenakan manusia baru yang diperlengkapi dengan cahaya belas kasihan, kemurahan, kerendahan hati, kesabaran dan kelemah lembutan juga dilengkapi dengan sembilan rasa buah Roh, kita mendapat bagian dalam kerajaan Allah dan beroleh hak atas pohon-pohon kehidupan serta masuk ke dalam kota Yerusalem baru (Why. 22:14). Amin.