Waspada Di Dalam Terang Allah

Pdm. Jusak Pundiono, Minggu, Lemah Putro, 21 Oktober 2018

Shalom,

Bagaimana dengan langkah-langkah perjalanan hidup kita sejauh ini? Apakah berjalan mulus sejak menjadi Kristen? Atau tergoda dunia di tengah jalan? Atau beroleh kasih karunia Allah untuk dituntun hingga Tuhan Yesus datang kembali?

Berbicara mengenai perjalanan, terutama perjalanan ke luar kota dan di daerah pegu-nungan, kita banyak menjumpai marka-marka jalan yang menunjukkan kita harus was-pada terhadap jalan yang menanjak, menurun, berkelok-kelok, menikung dll. Terlebih di daerah terpencil yang kurang penerangan, pengemudi lokal mengetahui lika-liku jalan di daerah tersebut sehingga dia dapat tiba di tujuan dengan aman tetapi tetap diperlukan kewaspadaan penuh. Demikian pula perjalanan kekristenan kita. Menjadi ciptaan baru di dalam Kristus adalah awal untuk dilanjutkan dengan langkah-langkah kewaspadaan di dalam terang Allah dan ini berlaku bagi mereka yang sudah lama maupun yang baru menjadi Kristen.

Bagaimana kita bersikap waspada di dalam terang Allah?

  • Dengan menyaring apa yang kita dengar (Ef. 5:6-7).

“Janganlah kamu disesatkan orang dengan kata-kata (Yun.: logos) yang hampa karena hal-hal yang demikian mendatangkan murka Allah atas orang-orang durhaka. Sebab itu janganlah kamu berkawan dengan mereka.”

Kita harus menyaring setiap kata/logos yang dikeluarkan dari mimbar-mimbar khotbah, melalui sosial media juga secara “live’ untuk diwaspadai supaya kita tidak disesatkan. Kenyataannya, ada kata-kata di mimbar khotbah yang tidak menghadirkan Kerajaan Allah (bnd. Ef. 5:5) tetapi kerajaan dunia meskipun memakai ayat-ayat karena fokus pada kemakmuran dan berkat-berkat jasmani. Bukankah Yesus pernah dicobai Iblis masalah kerajaan dunia dengan kemegahannya (Mat. 4:8)?

Kalau logos-logos itu tidak berkaitan dengan Kerajaan Kristus dan Allah, logos-logos tersebut hanyalah ‘hoax’ berisikan kerajaan dunia milik Iblis. Untuk itu kita harus waspada dan menyaring kata-kata yang berkembang begitu banyak melalui mimbar gereja maupun doktrin kepada anak-anak dan kaum muda remaja. Kalau kita tidak mewaspadai dan menyaring logos-logos hoax tersebut, kita pun mudah terkena jerat dan disesatkan.

Kita juga harus waspada terhadap logos/kata yang tidak berkaitan dengan Kristus Yesus menyerahkan diri-Nya sebagai persembahan dan kurban yang harum bagi Allah (Ef. 5:2).

Dalam pola Tabernakel, begitu memasuki Pintu Gerbang kita berada di Pelataran dan melihat Mazbah Kurban Bakaran. Kita sering memaknai Mazbah Kurban Bakaran seba-gai pertobatan tetapi pemahaman ini harus berlanjut dengan mempersembahkan hidup sepenuhnya kepada Allah menjadi kurban yang harum seperti telah dilakukan oleh Yesus. Hati-hati terhadap kata-kata melalui khotbah walau memakai dasar ayat-ayat tetapi tidak mendorong hidup (setelah bertobat) dipersembahkan kepada Allah di atas kurban Kristus! Akibatnya, kita akan dipengaruhi dengan logos lain yang membawa hidup kita berkecimpung dengan kegiatan dunia yang tampak seperti melakukan pe-kerjaan Tuhan. Sesungguhnya Tuhan meminta persembahan tubuh yang hidup bukan sekadar uang dan pikiran kita. Bukankah Kristus sudah mempersembahkan tubuh-Nya habis-habisan tanpa sisa bagi kita? Juga kurban binatang dibakar habis di atas Mazbah Kurban Bakaran; demikian pula kita diminta mempersembahkan tubuh sebagai per-sembahan hidup ditandai dengan penderitaan dan sengsara. Kalau kita memper-sembahkan sesuatu bagi pekerjaan Tuhan dan belum terasa sengsara, bertanyalah pada diri sendiri apakah persembahan kita berkenan kepada Allah. Teladannya ialah Yesus!

Hati-hati terhadap logos-logos hoax yang katanya mengenai segala yang Tuhan kerjakan (walau berdasarkan ayat) namun mengarah kepada kerajaan dunia, kemak-muran dunia dan kesejahteraan daging semata! Kita harus menyaring apa yang kita dengar dan baca supaya jangan sampai logos dari Allah yang sudah menangkap hidup kita dan memprosesnya menjadi manusia baru serta membawa kita menjadi anggota-anggota tubuh yang bertumbuh ke arah Dia yang adalah Kepala (Ef. 4) termakan oleh logos-logos hoax tersebut kemudian kita meninggalkan kuasa Penciptaan yang sedang mengerjakan kehidupan kita!

Penyesatan dengan kata-kata hampa mendatangkan murka Allah atas orang-orang durhaka (Ef. 5:6b)! Contoh: Logos hoax dari Miryam dan Harun yang mengatai Musa (Bil. 12); logos hoax dari 10 pengintai (Bil. 13); logos hoax dari Korah, Datan dan Abiram yang memengaruhi ribuan orang Israel di tengah persekutuan, di tengah tiang awan dan tiang api yang selalu menyertai mereka (Bil. 16). Juga nabi atau pemimpi yang kedengarannya menyampaikan Firman Tuhan tetapi mengabarkan “allah lain” dari kerajaan dunia fana, “kristus lain” yang tidak mendorong kepada mempersem-bahkan hidup dengan berkurban seperti Kristus (Ul. 13:1-5; Yer. 23:26).

Pertanyaan: seberapa peka kita menghadapi logos-logos hoax semacam itu? Apa yang harus kita lakukan terhadap kata-kata hoax yang dikirim via WA? Isilah hidup kita dengan logos Allah (Kitab Kejadian – Wahyu); bukalah telinga terhadap logos-logos yang mendorong kita mempersembahkan hidup dan milik kita di atas kurban Kristus tetapi tutuplah telinga terhadap logos-logos yang bercirikan pendurhakaan.

Firman Allah dengan tegas mengatakan “jangan kamu berkawan dengan mereka” (Ef. 5:7). Mengapa? Karena mendengarkan logos-logos hampa akan berlanjut kita ber-kawan bahkan berkompromi dengan mereka.

  • Dengan menyeleksi setiap keputusan (ay. 8-10)

“Memang dahulu kamu adalah kegelapan tetapi sekarang kamu adalah terang (Photos) di dalam Tuhan. Sebab itu hiduplah sebagai anak-anak terang” (ay. 8)

“Photos” erat dengan logos Allah yang adalah Allah sendiri kemudian menjadi Manusia. Dialah logos yang berkuasa tetapi kuasa-Nya tidak dipergunakan untuk memuliakan diri-Nya tetapi untuk menyelamatkan hidup nikah kita dari percabulan, bisnis kita dari hal-hal yang tidak baik dst.

Terang (Ibr.: OR) diciptakan Allah pada hari pertama (Kej. 1:3). Terang (Yun.: photos) merupakan sumber kehidupan manusia (Yoh. 1:4). Apakah Allah tidak salah dalam penciptaan? Terang diciptakan pada hari pertama, tumbuh-tumbuhan diciptakan pada hari ketiga disusul dengan penciptaan benda-benda terang (matahari, bulan, bintang) pada hari keempat. Bukankah tumbuh-tumbuhan memerlukan sinar matahari agar hidup dan bertumbuh? Ternyata terang (OR) yang diciptakan pada hari pertama meru-pakan sumber kehidupan. Dengan demikian, kalau kita membawa diri dalam photos/terang Allah melalui ibadah, membaca Firman Tuhan, kita akan hidup.

Kita akan hidup dalam photos/terang Ilahi jika hidup kita diisi oleh logos/perkataan Allah. Photos Ilahi dibuktikan dengan buah kehidupan itulah: kebaikan, keadilan dan kebenaran (Ef. 5:9) – satu buah dengan tiga macam rasa (three in one). Untuk itu seleksi setiap keputusan apakah keputusan kita dalam segala bidang berbuahkan keadilan, kebaikan, dan kebenaran; juga pastikan dalam setiap kegiatan pelayanan ada photos-nya Tuhan.

Hidup adalah pilihan, kita harus mampu menguji/menyeleksi (Ef. 5:10) berdasarkan logos Allah yang tertukik dalam loh hati kita, Roh Kudus menjadi photos untuk meno-long kita memilih berbuahkan kebaikan, keadilan dan kebenaran.

Ujilah apa yang berkenan kepada Allah dengan sorotan terang logos Allah dalam menghadapi ujian prioritas antara pelayanan pekerjaan Kerajaan Kristus dan Allah dengan pelayanan pekerjaan Kerajaan dunia dan iblis; ujian prioritas mempersem-bahkan diri di atas Mazbah Kurban Bakaran atau mempersembahkan diri di atas kenikmatan dunia ini.

Introspeksi: apakah dalam melayani Tuhan, photos/terang Allah tampak buram karena sungut-sungut kita atau photosnya cerah karena sukacita? Photos/terang Firman yang menguasai hati akan menghidupkan kita (Yoh. 1:4-5). Siapkan diri dalam pelayanan-pelayanan mendatang, biarlah photos Allah membuat kita hidup dan photos yang kita tampilkan mengagungkan kurban Kristus dan memuliakan Dia.  

  • Dengan menyingkapkan segala yang tersembunyi (ay. 11-14)

“Janganlah turut mengambil bagian dalam perbuatan-perbuatan kegelapan yang tidak berbuahkan apa-apa tetapi sebaliknya telanjangilah perbuatan-perbuatan itu.” (ay. 11)

Kita mempunyai logos Allah yang kita dengar dan baca setiap hari untuk ditukikkan di dalam loh hati oleh Roh Kudus, menimbulkan photos/terang berkekuatan dahsyat yang memampukan kita peka terhadap segala sesuatu yang tersembunyi dalam diri sendiri. Bukankah terang menyinari kegelapan? Dalam hal ini kita tidak hanya selektif dalam tindakan dan pergaulan serta menyaring segalanya tetapi juga berdiam di kaki Tuhan pada waktu malam seperti dilakukan oleh Daud yang mana hati nurani mengajari kita.

Photos/terang Allah akan menjelaskan, menyinari dan menyingkapkan semua yang ter-sembunyi kalau kita mau datang dengan jujur dan saat itu juga darah-Nya menyucikan kita sehingga segala sesuatu menjadi jelas dan terang.

Kita harus menerangi satu dengan yang lain, ketika melihat sesuatu yang keliru, nyata-kanlah. Sikap ini harus menjadi kebudayaan dari gereja Kabar Mempelai tanpa menim-bulkan sakit hati agar kehidupan kita tetap berjalan di dalam photos dan logos Allah.

“Sebab menyebutkan saja pun apa yang dibuat oleh mereka di tempat-tempat yang tersembunyi telah memalukan.” (ay. 12)

Lebih lanjut, kalau lidah kita dikuasai oleh logos Allah, kita tidak mudah menyebut kesalahan orang lain terlebih lagi menggosip sebab tidak ada seorang pun sempurna – pasti ada kelebihan dan kekurangannya.

Aplikasi: kita harus mewaspadai diri sendiri agar tidak terlibat dalam perbuatan-perbuatan gelap (dalam nikah, pergaulan dan bisnis) yang membuat hidup diper-malukan dan tidak terhormat – foto diri begitu jelek. Kalaupun sudah terlanjur hidup dengan ‘foto’ diri caruk maruk, jangan keraskan hati tetapi segera datang kepada logos Allah untuk diterangi. Ia akan menolong memperbaiki foto diri yang rusak itu.

“Tetapi segala sesuatu yang sudah ditelanjangi oleh terang itu menjadi nampak sebab semua yang nampak adalah terang.” (ay. 13)

Kita harus mempunyai kemampuan untuk secara mandiri mengungkapkan segala yang tersembunyi dalam diri sendiri. Ada saatnya ketika segala sesuatu di masa lalu tidak kita sadari sebagai dosa tiba-tiba dinyatakan sebagai dosa. Logos Allah yang tertukik dalam loh hati membuat kita peka akan dosa serta memampukan kita menyaring, menyeleksi dan mengungkapkan segala semu daya dosa untuk ditindak lanjuti dengan cepat datang kepada Tuhan mohon pengampunan dan pemulihan.

“Itulah sebabnya dikatakan: "Bangunlah hai kamu yang tidur dan bangkitlah dari antara orang mati dan Kristus akan bercahaya atas kamu." (ay. 14)

Ada kemauan dari diri sendiri untuk bangun saat terpuruk karena perbuatan-perbuatan yang memalukan dan melihat foto diri sendiri begitu rusak. Kuasa Roh Kudus yang sudah membangkitkan Kristus di antara orang mati juga membangkitkan tubuh fana kita agar tidak loyo ketika menghadapi pelayanan-pelayanan. Tubuh fana ini dikuatkan karena photos/terang dari logos menyinari kehidupan kita. Kita dikuatkan terus menerus oleh Roh Kudus yang ada di dalam hidup kita untuk berjalan ke kota terang yang kita nantikan itulah Yerusalem Baru (Why. 21:23-27). Amin.