Jangan Pernah Memberi Kesempatan Kepada Iblis!

Pdt. Paulus Budiono, Lemah Putro, Minggu, 9 September 2018

Shalom,

Masihkah kita suka mendengarkan Firman Tuhan yang telah diuraikan berulang-ulang? Atau kita bosan dan merasa sudah tahu? Rasul Paulus mengingatkan jika seseorang menyangka dia mem-punyai pengetahuan sesungguhnya dia belum mencapai pengetahuan sebagaimana yang harus dicapainya (1 Kor. 8:2). Lebih baik kita tidak tahu dan ada keinginan untuk mengetahuinya. Jika kita merasa sudah mengetahui Firman Allah, kita dalam kondisi bahaya karena kehidupan rohani kita akan stagnan/mandeg bahkan tidak menutup kemungkinan akan mundur.

Apa nasihat Rasul Paulus berkaitan dengan pengikutan kita kepada Tuhan? Efesus 4:25-28 menu-liskan, “Karena itu buanglah dusta dan berkatalah benar seorang kepada yang lain karena kita adalah sesama anggota. Apabila kamu menjadi marah janganlah kamu berbuat dosa: janganlah matahari terbenam sebelum padam amarahmu dan janganlah beri kesempatan kepada Iblis. Orang yang mencuri janganlah ia mencuri lagi tetapi baiklah ia bekerja keras dan melakukan pekerjaan yang baik dengan tangannya sendiri supaya ia dapat membagikan sesuatu kepada orang yang berkekurangan.”

Semua perbaikan yang Tuhan kerjakan untuk menjadikan kita manusia baru akan hancur jika kita memberi kesempatan kepada iblis untuk menyusup merusak semua program Tuhan. Waspada, hingga kini Iblis belum dihukum dilempar ke dalam lautan api dan belerang (Why. 20:10); jadi, dia bersama antek-anteknya masih aktif bergerilya mencari ‘kesempatan dalam kesempitan’ agar kita terperangkap dan jatuh kembali ke dalam lumpur dosa.

Memang Tuhan mengingatkan jemaat Tiatira (juga kita) untuk tidak mengikuti ajaran/doktrin Iblis dan tidak menyelidiki seluk beluknya (Why. 2:24). Maksudnya, kita tidak perlu mencari tahu sepak terjang Iblis dari buku-buku di luar Alkitab yang menyesatkan tetapi kita mempelajarinya ber-dasarkan petunjuk Alkitab bahwa:

  • Roh (Kudus) menegaskan adanya orang murtad yang mengikuti roh-roh penyesat dan ajaran setan-setan yang melarang orang kawin dan makan makanan ciptaan Allah (1 Tim. 4:1-3).

Alkitab menuliskan aktivitas Iblis antara lain: Iblis mencobai kesalehan Ayub seizin TUHAN (Perjanjian Lama) bahkan Yesus sendiri pernah berhadapan langsung dengan Iblis (Perjanjian Baru). Apakah Yesus takut dan bulu kuduk-Nya berdiri? Tidak, Ia malah mengonfrontasi dan menang melawan pencobaan yang dilontarkan oleh Iblis (Mat. 4:1-11). Jangan berpikir Iblis mudah menyerah, dia mundur dari Yesus dan menunggu waktu yang baik (Luk. 4:13). Juga jangan menyangka Iblis takut masuk ke gereja (karena sudah diusir saat berdoa), bukankah Yesus yang penuh dengan Roh Kudus dibawa Iblis ke bubungan Bait Allah untuk dicobainya (Mat. 4:1, 5-7)?

Selama vonis hukuman belum ‘jatuh tempo’, Iblis masih leluasa mencobai siapa pun termasuk orang-orang pilihan Allah (bnd. Mat. 24:24). Iblis bahkan berani menuntut Yesus untuk tidak menghukumnya sebelum waktu ketika Yesus mengusir orang Gadara yang kerasukan setan (Mat. 8:29).

Kapan Iblis ‘masuk’ kembali menguasai kehidupan seseorang? Ketika dia melihat ada orang yang tidak percaya. Contoh: Yudas Iskariot hidup bersama Yesus tiap hari mendengarkan pengajaran-Nya dan menyaksikan mukjizat-mukjizat yang dilakukan-Nya tetapi Yudas tidak percaya maka Iblis masuk ke dalamnya berakibat dia menjual Gurunya sendiri (Luk. 22:3-4). Demikian pula Petrus baru saja dipuji Yesus karena dapat menjawab dengan tepat siapa Dia namun tak lama kemudian Yesus menegur dia dengan perkataan “enyahlah Iblis” ketika Ia me-ngatakan tentang salib yang akan diderita-Nya dan Petrus berusaha mencegahnya (Mat. 16:13-19, 21-23). Iblis juga menguasai hati Ananias dan Safira sehingga mereka tamak akan uang dan berakhir dengan kematian tragis (Kis. 5:1-10).

Pembelajaran: jangan menilai seseorang dari penampilan luar karena hebatnya pelayanan atau sok rohani sebab Tuhan mengetahui kedalaman hati seseorang.

Iblis tahu dengan tepat saat kita lemah untuk siap dicobai olehnya. Buktinya?

- Ketika Yesus sebagai Manusia lapar setelah puasa 40 hari, Iblis mencobai-Nya dengan makanan. Namun Yesus yang penuh dengan Roh Kudus dan Firman Allah menolaknya dan kemenangan terjadi.

Kita harus penuh dengan Firman Allah dan Roh Kudus untuk dapat mengalahkan tawaran Iblis yang menggiurkan di saat kita membutuhkan. Ingat, Roh Kudus yang ada pada kita jauh lebih besar daripada roh-roh di dunia ini (1 Yoh. 4:4). Bagaimanapun juga Roh Kudus tidak suka memaksa, Dia akan berduka jika kita keras hati mengikuti omongan iblis yang menyesatkan dengan penampilannya yang keren seperti malaikat terang (2 Kor. 11:14).

- Selain mencobai Yesus dengan makanan, Iblis membawa Yesus ke gunung tinggi lalu menawarkan kerajaan dunia dan kemegahannya namun dengan tegas Ia menolaknya (Luk. 4:5-8).

Kita tidak boleh mudah terpengaruh dengan segala materi duniawi yang gemerlapan; bahkan terhadap materi/benda berbau rohani pun tidak boleh disakralkan karena dapat me-nimbulkan pemberhalaan. Misal: Bait Salomo yang megah ditinggalkan Allah dan berakhir dengan kehancuran; Tabut Perjanjian direbut orang Filistin dan bangsa Israel kalah besar (1 Sam. 4:17). Waspada, Iblis suka menggunakan materi yang kita butuhkan untuk men-jatuhkan kita.

- Iblis juga membawa Yesus ke bubungan tinggi di Bait Allah dan kali ini Iblis memakai Firman Allah untuk mencobai Yesus. Namun Yesus tidak mudah terjebak oleh tipu muslihat Iblis dengan segala kebohongannya.

Kita harus memiliki Firman Tuhan yang utuh dan hidup di dalam-Nya untuk dapat menang-kis Firman Allah yang diputarbalik bahkan diberitakan di atas mimbar sekalipun. Waspada terhadap rasul dan penginjil palsu! Jangan senang dengan Firman yang hanya memuaskan telinga tetapi semua harus di-crosscheck kebenarannya dengan Alkitab!

  • Iblis adalah pembunuh manusia dan bapa segala dusta

Iblis selalu berkata berlawanan dengan Alkitab dan kita harus memosisikan Bapa Surgawi dengan tepat sebab kita menghadapi Iblis yang tidak main-main karena dia sangat ingin mengajak manusia masuk dalam pehukuman kekal. Bila Alkitab menekankan tentang penyu-cian, mereka yang tidak percaya adanya Allah sama sekali tidak menghargai kekudusan hidup dst. Jika kita tidak menyukai Firman Tuhan, ini merupakan kesempatan emas bagi Iblis untuk menyodorkan selera seks, kedudukan dan kekayaan/uang yang kita butuhkan.

Harus diakui kita tidak mampu melawan tawaran Iblis yang menggoda dengan kekuatan diri sendiri. Yudas Iskariot, Ananias dan Safira binasa karena bermain-main dengan Iblis tetapi Petrus menang saat dia penuh dengan Roh Kudus dan mengetahui Firman kebenaran sehingga dia menegur Ananias dan Safira yang hatinya dikuasai Iblis.

Tuhan memberikan lima jawatan (rasul, nabi, pemberita Injil, gembala dan pengajar) untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan dan pembangunan tubuh Kristus (Ef. 4:11-12). Petrus (rasul dan gembala di Yerusalem) serta Paulus (guru, pemberita Injil, rasul bagi bangsa kafir) berkemenangan sebab mereka penuh dengan Roh Kudus dan Firman Tuhan. Paulus tidak mudah dijebak dengan pujian-pujian sebab dia tahu orang yang menyanjungnya hanya mempunyai ‘Firman’ di mulut tetapi hatinya dikuasai roh tenung bukan Roh Kudus (Kis. 16:16-18).

Aplikasi: seorang hamba Tuhan harus berani terus terang terhadap uang. Jangan karena takut rugi, hidup kekal ditinggalkan! Jemaat harus mendengarkan Firman kehidupan bukan men-dengarkan perkataan pendeta sebab pendeta juga membutuhkan kehidupan kekal. Hamba Tuhan yang benar tidak suka mencari nama maupun disanjung-sanjung namun mengembali-kan kemuliaan kepada Tuhan.

Alkitab pula mengajarkan bagaimana kita menghadapi dan melawan Iblis, yaitu:

v Bersikap rendah hati sebab Allah menentang orang yang congkak. Dengan tunduk kepada-Nya, kita melawan Iblis maka dia akan lari (Yak. 4:6-7).

Mengapa Allah membenci orang congkak? Sebab Iblis selalu ingin di atas dan orang congkak suka disanjung dan dihormati.

Sikap rendah hati dibuktikan dengan penundukan kepada Allah (bukan menunduk bahkan membungkuk secara fisik) dan melawan kesombongan. Bukankah Raja Saul kehilangan Roh Kudus dan kemasukan roh jahat oleh karena ketidaktaatan (1 Sam. 15:22-23; 16:14)?

Waspada, kita masih menghadapi roh-roh setan yang berkeliaran di udara. Kita harus meneng-king roh sombong yang melekat dalam kita dan Yesus – Sang Firman – menjadi teladan sem-purna dalam kerendahan hati.

v Menyerahkan kekhawatiran kepada Allah dan beriman teguh dalam penderitaan serta berjaga-jaga sebab Iblis berjalan keliling seperti singa mengaum-aum mencari orang yang dapat ditelannya. Allah yang memanggil kita melengkapi, meneguhkan dan menguatkan kita (1 Ptr. 5:6-9).

Jangan takut dan menghindar dari penderitaan sesaat karena di dalam penderitaan ada jaminan penopangan dan perlindungan dari Allah bahkan diganti dengan kemuliaan kekal.

v Darah Anak Domba berkuasa mengalahkan Iblis juga oleh kesaksian kita (Why. 12:11).

Hendaklah darah Yesus melumuri hati dan seluruh aspek hidup kita sehingga Iblis tidak mem-punyai kesempatan mengganggu kita.

Kesaksian hidup oleh darah Yesus menampilkan keubahan hidup yang mampu mengalahkan Iblis. Namun kita harus tetap waspada sebab Iblis yang masih belum dihukum tetap berusaha mengganggu dan menjatuhkan kita. Dia muncul lagi memberikan kekuasaan kepada binatang berkepala tujuh dan bertanduk sepuluh tanduk itulah antikristus untuk berperang melawan orang-orang kudus dan semua orang di bumi yang namanya tidak tertulis dalam kitab kehi-dupan menyembah dia (Why. 13).

v Berhati-hati tidak cepat bingung dan gelisah terlebih lagi disesatkan oleh berita keda-tangan Tuhan. Kedatangan-Nya didahului dengan kebinasaan manusia durhaka yang mening-gikan diri bahkan duduk di Bait Allah mau menyatakan diri sebagai Allah. Kedatangan si pen-durhaka itu adalah pekerjaan Iblis yang disertai dengan rupa-rupa perbuatan ajaib dan mukjizat palsu. Orang-orang yang tidak percaya akan kebenaran dan menyukai kejahatan menjadi sasaran empuk dari si pendurhaka ini (2 Tes. 2:1-12).

Perhatikan, pekerjaan Iblis dapat berbentuk apa saja – sesuatu yang menakutkan tetapi lebih banyak dalam bentuk ‘menakjubkan’ sehingga digandrungi oleh orang-orang yang tidak sungguh-sungguh mencintai Firman Tuhan. Pola iblis dengan pelbagai kebohongan – Yesus yang lain, roh yang lain, injil yang lain, rasul palsu, guru palsu, nabi palsu (2 Kor. 11:4,13; 2 Ptr. 2:1) – hanya dapat ditangkis bila kita suka membaca Alkitab untuk mengetahui aneka ragam penipuan yang dilakukan oleh iblis dan kroni-kroninya.

Alkitab memberikan penjelasan lengkap tentang seluk beluk Iblis dan cara menghadapinya untuk beroleh kemenangan. Dengan tekun membaca Firman Allah dan penuh dengan Roh Kudus, kita tidak akan cepat bingung dan tidak mudah terjerat masuk dalam tipu daya Iblis sebab Roh Kudus menolong kita masuk dalam seluruh kebenaran-Nya. Amin.