Rahasia Allah Yang Telah Diungkapkan

Pdt. Paulus Budiono, Minggu, Lemah Putro, 3 Juni 2018

Shalom,

Sudahkah kita mengenal Allah melalui pembacaan dan perenungan Firman-Nya? Dan masihkah kita ingat akan ayat-ayat yang ulang berulang disampaikan dari minggu ke minggu? Bagaimana perasaan kita saat suami/istri lupa akan hobi dan kesenangan kita? Demikian pula Yesus, Dia akan sangat sedih bila kita melupakan ‘surat cinta-Nya’ itulah Firman-Nya! Pengenalan kita akan Pribadi Yesus haruslah makin erat dan intim karena kita sedang menuju ke Yerusalem Surgawi dan keintiman kita dengan-Nya dimulai di bumi ini bukan nanti.

Apa pesan Firman-Nya untuk hari ini? Mari kita membaca Efesus 3:7-13 yang menyatakan, “Dari Injil itu aku telah menjadi pelayannya menurut pemberian kasih karunia Allah yang dianugerahkan kepadaku sesuai dengan pengerjaan kuasa-Nya. Kepadaku, yang paling hina di antara segala orang kudus, telah dianugerahkan kasih karunia ini untuk memberitakan kepada orang-orang bukan Yahudi kekayaan Kristus yang tidak terduga itu dan untuk menyatakan apa isinya tugas penyelenggaraan rahasia yang telah berabad-abad ter-sembunyi dalam Allah yang menciptakan segala sesuatu supaya sekarang oleh jemaat di-beritahukan pelbagai ragam hikmat Allah kepada pemerintah-pemerintah dan penguasa-penguasa di sorga sesuai dengan maksud abadi yang telah dilaksanakan-Nya dalam Kristus Yesus, Tuhan kita. Di dalam Dia kita beroleh keberanian dan jalan masuk kepada Allah dengan penuh kepercayaan oleh iman kita kepada-Nya. Sebab itu aku minta kepadamu supaya kamu jangan tawar hati melihat kesesakanku karena kamu karena kesesakanku itu adalah ke-muliaanmu.”

Ternyata rahasia yang sudah berabad-abad tersembunyi (4.000 tahun lalu) telah dibukakan/diungkapkan 2.000 tahun lalu dan Rasul Paulus beroleh kasih karunia untuk memberitakannya kepada orang-orang non-Yahudi (kafir).

Rasul Paulus yang menulis surat Roma (57 M) sesudah Yesus naik ke Surga memberitakan rahasia Injil Yesus Kristus yang didiamkan berabad-abad tetapi sekarang dinyatakan oleh kitab-kitab para nabi kepada segala bangsa untuk membimbing mereka kepada ketaatan iman (Rm. 16:25-27).

Kepada siapa rahasia itu ditutup? Bangsa Israel/Yahudi (Perjanjian Lama) tetapi sekarang se-telah kelahiran Yesus (Perjanjian Baru) telah diungkapkan dan para hamba Tuhan meneruskan pemberitaan Injil yang telah dibukakan.

Awalnya Allah memakai 12 suku Israel menjadi berkat melalui Abraham-Ishak-Yakub untuk mewujudkan rencana keselamatan-Nya tetapi mereka makin lama makin ekslusif dan menutup diri. Akibatnya, Alkitab Perjanjian Lama hanya terkungkung bagi orang Yahudi sementara bangsa kafir tidak boleh tahu.

Ketika Yesus Kristus (Sang Firman) datang ke dunia (PB), rahasia Allah dinyatakan di Palestina tetapi ditolak mentah-mentah oleh penerima rahasia tersebut yaitu orang-orang Yahudi. Namun Saulus (orang Yahudi) beroleh kasih karunia dikunjungi Yesus sendiri di tengah perjalanan menuju ke Damaskus dan dia bertobat (Kis. 9). Kehidupan Saulus/Paulus berubah total setelah dia bertobat (35 M) dan dia memberitakan rahasia Injil yang telah diungkapkan (di abad pertama) kepada orang kafir.

Bagaimana kita, bangsa kafir, merespons pembukaan rahasia Firman Tuhan untuk mengenal Allah? Apakah kita menghargai dan bersyukur karena kita diberi kepercayaan menerima rahasia-Nya? Atau menganggapnya biasa bahkan cuek karena sudah bukan rahasia lagi? Ilustrasi: seorang anak lagi memainkan game baru, dia begitu penasaran dan getol mempelajari rahasia-rahasia dalam game itu untuk dapat memecahkannya. Dia begitu bangga setelah berhasil mengetahui rahasianya dan dapat memainkan game itu dengan mudah. Tak lama kemudian dia menjadi bosan dan meninggalkan game tersebut lalu mencari game baru. Apakah kita mem-perlakukan rahasia Kristus seperti kita main game? Setelah mengetahuinya kita membuangnya atau kita ingin orang lain juga mengetahui ‘permainan game’ tersebut?

Rasul Paulus sangat menghargai penyataan rahasia Kristus dan menganggap dirinya paling hina bahkan rela menderita dipenjara demi Injil Kristus disalib. Dia bahkan menulis perihal rahasia ini beberapa kali kepada jemaat Efesus agar mereka juga mengagumi pembukaan rahasia Firman ini.

Rahasia apa saja yang diberitakan Rasul Paulus kepada jemaat Efesus?

  • Kasih karunia beroleh pengampunan dosa

“Sebab Ia telah menyatakan rahasia kehendak-Nya kepada kita sesuai dengan rencana kerelaan-Nya yaitu rencana kerelaan yang dari semula telah ditetapkan-Nya di dalam Kristus sebagai persiapan kegenapan waktu untuk mempersatukan di dalam Kristus sebagai Kepala segala sesuatu baik yang di sorga maupun yang di bumi… Dalam kasih Ia telah menentukan kita dari semula oleh Yesus Kristus untuk menjadi anak-anak-Nya sesuai dengan kerelaan kehendak-Nya supaya terpujilah kasih karunia-Nya yang mulia yang dikaruniakan-Nya kepada kita di dalam Dia yang dikasihi-Nya. Sebab di dalam Dia dan oleh darah-Nya kita beroleh penebusan yaitu pengampunan dosa menurut kekayaan kasih karunia-Nya,”

Oleh kehendak Allah di dalam Kristus, kita beroleh kasih karunia penebusan/pengampunan dosa oleh darah Yesus. Sesungguhnya tidak ada agama memiliki rahasia luar biasa ini. Memang semua agama mengajarkan untuk bermoral baik tetapi tidak ada satupun mena-warkan pengampunan dosa dan penyatuan seluruh bangsa baik di Surga oleh karena anugerah-Nya.

Sejak Adam dan Hawa mengalami kejatuhan, Allah berjanji bahwa keturunan perempuan (Maria, ibu Yesus) akan meremukkan kepala ular dan ular akan meremukkan tumitnya (Kej. 3:15). Nubuatan yang tersembunyi berabad-abad ini digenapkan saat Yesus datang ke dunia untuk mati menebus dosa manusia.

  • Bangsa kafir dimasukkan di dalam tubuh Kristus

“Itulah sebabnya aku ini, Paulus, orang yang dipenjarakan karena Kristus Yesus untuk kamu orang-orang yang tidak mengenal Allah – memang kamu telah mendengar tentang tugas penyelenggaraan kasih karunia Allah yang dipercayakan kepadaku karena kamu yaitu bagaimana rahasianya dinyatakan kepadaku dengan wahyu seperti yang telah kutulis di atas dengan singkat. Apabila kamu membacanya, kamu dapat mengetahui daripadanya pengertianku akan rahasia Kristus yang pada zaman angkatan-angkatan dahulu tidak diberitakan kepada anak-anak manusia tetapi yang sekarang dinyatakan di dalam Roh kepada rasul-rasul dan nabi-nabi-Nya yang kudus yaitu bahwa orang-orang bukan Yahudi karena Berita Injil turut menjadi ahli-ahli waris dan anggota-anggota tubuh dan peserta dalam janji yang diberikan dalam Kristus Yesus.”

Orang Yahudi menolak Injil Kristus yang disampaikan oleh Rasul Paulus bahkan berusaha membunuhnya maka dia beralih memberitakan Injil kepada bangsa kafir. Dengan demikian, bangsa kafir yang sebelumnya tanpa Kristus, tanpa pengharapan dan tanpa Allah diper-satukan dengan orang Yahudi di dalam Kristus (Ef. 2:11-14).

Sesungguhnya gereja Tuhan telah mengetahui rahasia Kristus yang dibukakan dan memiliki jaminan keselamatan. Rahasia ini harus diberitakan kepada mereka yang belum mengenal Yesus. Lima kitab (Pentateukh) dalam Perjanjian Lama ditulis oleh Musa dalam urapan Roh Kudus tetapi waktu itu masih dalam bentuk fisik. Musa bernubuat seorang nabi dibangkitkan seperti dia dan kepada-Nya mereka harus mendengarkan (Ul. 18:15) itulah Yesus dan keselamatan diperuntukkan bagi semua bangsa.

Lebih lanjut Rasul Paulus menyatakan beratnya perjuangan dia dan kepada mereka yang belum mengenalnya secara pribadi hendaknya mereka bersatu dalam kasih sehingga mereka memperoleh segala kekayaan dan keyakinan pengertian serta mengenal rahasia Allah yaitu Kristus sebab di dalam Dia tersembunyi segala harta hikmat dan pengetahuan. Jangan kita mudah terjebak dengan kata-kata indah tetapi tetaplah berpegang teguh pada iman dalam Kristus! Hendaknya kita berakar di dalam Dia, dibangun di atas Dia, bertambah teguh dalam iman dan hati penuh ucapan syukur. Jangan mudah tertawan dengan filsafat kosong dan palsu menurut ajaran turun temurun serta roh-roh dunia tetapi tidak menurut Kristus (Kol. 2:1-8).

Aplikasi: pengungkapan rahasia Firman harus berpusat pada Kristus bukan pada ungkapan-ungkapan pendeta yang fasih lidah, bertitel tinggi, banyak pengalaman sehingga Alkitab kehilangan maknanya. Waspada pada kata-kata indah dunia dewasa ini dalam mengambil tema, ayat dan kata-kata yang membakar emosi kita!

Mengapa Rasul Paulus mengingatkan agar kita tidak tawar hati melihat dia menderita demi rahasia Kristus? Waktu itu dia mau berpisah dengan jemaat Efesus setelah menggem-balakan mereka tiga tahun. Dia memanggil para penatua dan meminta mereka untuk meng-gembalakan jemaat Efesus. Dia berpamitan dan mereka bertangisan karena tidak akan bertemu lagi (Kis. 20). Rasul Paulus berangkat ke Kaisarea bertemu Filipus, pemberita Injil, dengan 4 gadisnya yang dapat bernubuat (Kis. 21:8-9). Dia melanjutkan perjalanan ke Yerusalem dan ditangkap di Bait Allah bahkan hampir dibunuh (ay. 27-31). Dia memberikan pembelaan diri di hadapan orang Yahudi (Kis. 22) lalu dibawa ke Mahkamah Agama dan dipindahkan ke Kaisarea untuk mengadukan masalahnya di Roma (Kis. 23). Di hadapan Feliks, wali negeri, Paulus memberikan pembelaan diri (Kis. 24) dan naik banding ke Kaisar (Kis. 25) kemudian memberikan pembelaan di hadapan Agripa (Kis. 26). Dia mengalami banyak penderitaan saat berlayar ke Italia (Kis. 27) dan tiba di Malta dengan selamat lalu ke Roma memberitakan Kerajaan Allah (Kis. 28).

Sekalipun Paulus dipenjara, hatinya masih berkobar-kobar untuk memberitakan rahasia Injil (Ef. 6:18-20). Dengan tegas dia mengatakan kepada Timotius meskipun dirinya dibelenggu seperti seorang penjahat, Firman Allah tidak terbelenggu (2 Tim. 2:9). Hatinya tidak luluh kemudian berubah pikiran ketika jemaat Efesus mencegah dia pergi ke Yerusalem karena dia siap mati demi Nama Tuhan Yesus (Kis. 20:12-13).

Hendaknya kita yang bebas tidak terpenjara berani memberitakan rahasia Kabar Mempelai kepada mereka yang belum/tidak pernah mendengar Injil karena Yesus juga mengasihi mereka.

  • Pernikahan gereja/jemaat (Tubuh-Nya) dengan Kristus sebagai Mempelai Pria dan Kepala dari gereja (Ef. 5:28-32).

“Demikian juga suami harus mengasihi isterinya sama seperti tubuhnya sendiri; siapa yang mengasihi isterinya mengasihi dirinya sendiri. Sebab tidak pernah orang membenci tubuhnya sendiri tetapi mengasuhnya dan merawatnya sama seperti Kristus terhadap jemaat karena kita adal;ah anggota tubuh-Nya. Sebab itu laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya sehingga keduanya itu menjadi satu daging. Rahasia ini besar tetapi yang aku maksudkan ialah hubungan Kristus dan jemaat.”

Rahasia nikah dan kebahagiaan di Taman Firdaus (Kej. 2:24) diulangi dan diungkapkan yaitu hubungan nikah antara jemaat dengan Kristus. Kita (baik yang lajang maupun sudah menikah) harus memiliki hubungan intim bersama Yesus Kristus.

Kita harus menomorsatukan Yesus sebagai Suami dari gereja. Ia, Firman, datang menjadi daging (Yoh. 1:14), jangan kita menolak-Nya. Aneh, akankah istri menjauhi dan menolak suami yang menghampirinya? Ia datang untuk menyelamatkan kita, memberikan Roh Kudus untuk hidup tertib dalam Tubuh Kristus serta mempersiapkan kita untuk menjadi milik-Nya.

Kita patut bersyukur menerima ungkapan rahasia Injil Kristus yang telah tertutup berabad-abad. Hendaknya rahasia besar ini tidak kita simpan untuk diri sendiri tetapi kita mewartakan kepada orang-orang yang belum/tidak mengenal Yesus Kristus bahwa kita beroleh pengam-punan dosa untuk diselamatkan oleh-Nya, turut menjadi ahli waris dan anggota tubuh serta peserta dalam janji-Nya juga dipersiapkan menjadi Mempelai Perempuan untuk satu kali kelak bersanding dengan Yesus Kristus, mempelai Pria Surga di Yerusalem baru selamanya. Amin.

Pdt. Paulus Budiono, Minggu, Lemah Putro, 3 Juni 2018