Kekayaan Kristus Yang Tidak Terduga

Pdm. Harijono, Minggu, Johor, 27 Mei 2018

Shalom,

Roh Kudus yang senantiasa menolong dan menyertai kita menjadi kekuatan dan penghiburan di kala menghadapi masa-masa sulit supaya damai sejahtera dan suka-cita selalu melingkupi kita.

Kita akan menerima berkat Firman Tuhan yang diambil dari Efesus 3:8-13, “Kepadaku yang paling hina di antara segala orang kudus telah dianugerahkan kasih karunia ini untuk memberitakan kepada orang-orang bukan Yahudi kekayaan Kristus yang tidak terduga itu dan untuk menyatakan apa isinya tugas penyelenggaraan rahasia yang telah berabad-abad tersembunyi dalam Allah yang menciptakan segala sesuatu supaya sekarang oleh jemaat diberitahukan pelbagai ragam hikmat Allah kepada pemerintah-pemerintah dan penguasa-penguasa di sorga sesuai dengan maksud abadi yang telah dilaksanakan-Nya dalam Kristus Yesus, Tuhan kita. Di dalam Dia kita beroleh keberanian dan jalan masuk kepada Allah dengan penuh kepercayaan oleh iman kita kepada-Nya. Sebab itu aku minta kepadamu supaya kamu jangan tawar hati melihat kesesakanku karena kamu karena kesesakanku itu adalah kemuliaanmu.”

Sungguh jauh berbeda, Rasul Paulus mengaku dirinya orang paling hina di antara para murid yang dipercayakan Tuhan dalam pelayanan mengingat sepak terjangnya di masa lalu yang mana dia begitu membenci pengikut-pengikut Yesus dan berusaha membunuhnya demi hukum Taurat yang dianutnya. Namun Tuhan berkemurahan memakai dia memberitakan Injil keselamatan kepada bangsa-bangsa kafir walau untuk itu dia mengalami pelbagai penderitaan (Kis. 9:15-16). Kondisi berubah total, Paulus yang sebelumnya mati-matian berusaha memusnahkan orang percaya terbalik menjadi mengasihi mereka.

Pengurbanan Yesus (Ef. 3:8) dengan mempersembahkan diri-Nya mati disalib untuk menebus lunas dosa dan pelanggaran manusia sungguh tak ternilai harganya (1 Kor. 6:20). Setelah ditebus dan dibenarkan oleh-Nya, kita harus mengerjakan keselamatan di dalam Firman dan Roh-Nya untuk menjadi kehidupan baru yang memuliakan Tuhan.

Kasih dan keadilan Allah di dalam Kristus Yesus pertama-tama ditujukan kepada orang Yahudi tetapi mereka menolaknya menganggap tidak layak sehingga beralih kepada bangsa lain dan kita beroleh kemurahan dapat merasakan kasih dan keadilan-Nya (Kis. 13:46-47). Dengan demikian, kasih-Nya tercurah dan diterima merata oleh se-mua bangsa.

Selama bangsa Yahudi keras hati dan hidup di bawah hukum Taurat, mata (rohani) mereka tertutup tidak dapat melihat rahasia Injil keselamatan (Ef. 3:9).

Ketaatan iman kepada Yesus Kristus memiliki rahasia kekayaan tidak terduga yang dinyatakan (Rm. 16:25-27) karena orang-orang percaya imannya bertumbuh dan mengalami pengenalan yang benar akan Anak Allah hingga mencapai kedewasaan penuh (Ef. 4:11-16). Karena iman kepada Yesus Kristus, kita menjadi manusia baru dengan menanggalkan manusia lama untuk mengalami persekutuan erat antarsesama oleh karena kasih-Nya (ay. 22-24).

Hendaknya kita tidak menjadi orang Kristen eksklusif dengan memisahkan diri dan bergaul hanya dengan orang-orang tertentu. Kita dibenarkan dan disucikan untuk menjadi utusan keselamatan dalam memperdamaikan manusia dengan Allah (2 Kor 5:17-20).

Kepada kita diberitahukan pelbagai hikmat Allah untuk disaksikan oleh pemerintah-pemerintah dan penguasa-penguasa Surga (Ef. 3:10) juga ditetapkan jabatan-jabatan pelayanan serta karunia-karunia (1 Kor. 12:28) untuk diutus melayani mereka yang belum/tidak mengenal Allah agar mereka beroleh keselamatan (Ibr. 1:14).

Kita yang sudah ditebus dan menjadi manusia baru harus memberi dampak kepada orang di sekitar kita. Pelayanan pemberitaan Injil ini ingin diketahui oleh malaikat-malaikat di Surga (1 Ptr. 1:12).

Keselamatan kekal tidak terjadi begitu saja tetapi sudah dirancang Allah dalam keabadian di dalam Kristus Yesus (Ef. 3:11) yang mati tersalib, bangkit dan naik ke Surga. Melalui kematian-Nya, Iblis yang berkuasa atas maut dikalahkan juga mereka yang diperhamba oleh ketakutan kepada maut dibebaskan (Ibr. 2:14-18). Dengan demikian, kita yang beriman kepada-Nya beroleh keberanian masuk menghadap Allah (Ef. 3:12).

Begitu hebat kekuatan kuasa darah Kristus yang sanggup menyucikan hati nurani kita sehingga kita dapat beribadah kepada Allah yang hidup (Ibr. 9:12,14). Untuk itu kita harus menghargai kurban Kristus sebagai kekayaan tidak terduga dalam menyatakan kemuliaan-Nya.

Rasul Paulus menasihati kita agar tidak tawar hati menjadi takut dan ragu-ragu melihat penderitaan (ditolak dan dipenjarakan) yang dialaminya (Ef. 3:13). Justru melalui penderitaan, pemberitaan Injil makin maju baik secara kuantitas maupun kualitatif. Ini memacu orang-orang percaya untuk makin berani memberitakan Injil (Fil. 1:12-14).

Berita Firman Tuhan kali ini diawali dengan pemberitaan kekayaan Kristus yang tak terduga dan diakhiri untuk tidak tawar hati. Bagaimana kita dapat menikmati semua ini untuk dipraktikkan dalam keseharian hidup kita? Kita telah dibenarkan dan disucikan oleh Firman Allah menjadi ciptaan baru untuk dapat memberikan dampak kepada sesama. Biarlah kita belajar mengerti kehendak Allah agar dapat merasakan hikmat kekayaan-Nya yang sebelumnya tersembunyi/tertutup tetapi sekarang sudah dan terus dibukakan menjadi penghiburan dan kekuatan luar biasa. Hendaknya kita tidak hidup sembrono; sebaliknya, kita makin tekun, taat dan setia serta dijauhkan Tuhan dari roh hitung-menghitung untung ruginya dalam setiap tahbisan pelayanan ibadah sampai pada kurban persembahan kasih sehingga kita mengalami hal-hal luar biasa bersama-Nya. Amin.