Shalom,
Kita yakin Tuhan pasti dipermuliakan di atas seluruh bumi pada waktunya, dimulai dari kita memuliakan Dia karena kita dapat beribadah bahkan mengerti Firman Tuhan oleh sebab anugerah-Nya semata. Biarlah kita fokus mendengarkan suara Tuhan bukan suara ular yang menyebabkan Adam-Hawa jatuh ke dalam dosa dan dunia menjadi rusak sekarang. Namun Tuhan sudah dan sedang memperbaiki kondisi manusia yang percaya kepada- Nya untuk dibarui hingga mencapai kesempurnaan.
Bagaimana Daud menghargai dan bersyukur atas anugerah TUHAN kepadanya? Daud menulis nyanyian untuk penahbisan Bait Suci. Mazmur 30 ini dinyanyikan saat ada penahbisan Bait Suci; masalahnya, adakah penahbisan waktu itu sebab Daud tidak membangun Bait Suci tetapi anaknya, Salomo, yang membangun dan menahbiskannya.
Tentu kita pernah mengikuti atau mengadakan penahbisan rumah, gereja, perusahaan dll. yang mana dibutuhkan rundown yang jelas supaya semua berjalan teratur. Namun Mazmur 30 bukan mengenai rundown tetapi acara keseluruhan dari penahbisan Bait Suci.
Apa yang ditulis Daud berkaitan dengan penahbisan Bait Allah?
“Aku akan memuji Engkau, ya TUHAN, sebab Engkau telah menarik aku ke atas dan tidak memberi musuh-musuhku bersukacita atas aku. TUHAN, Allahku, kepada-MU aku berteriak minta tolong dan Engkau telah menyembuhkan aku. TUHAN, Engkau mengangkat aku dari dunia orang mati, Engkau menghidupkan aku di antara mereka yang turun ke liang kubur…. Aku yang meratap telah Kauubah menjadi orang yang menari-nari, kain kabungku telah Kaubuka, pinggangku Kauikat dengan sukacita supaya jiwaku menyanyikan mazmur bagi-Mu dan jangan berdiam diri. TUHAN, Allahku, untuk selama-lamanya aku mau menyanyikan syukur bagi-Mu.” (ay. 2-4, 12-13)
Ternyata sampai sekarang Mazmur 30 ini masih dinyanyikan oleh orang Israel jika ada penahbisan berkaitan dengan Bait Allah. Apa keunggulan dari pembacaan Mazmur 30 pada penahbisan Bait Suci? Apakah karena ini merupakan tulisan Daud, seorang raja yang dicintai bangsa Israel dan menjadi pemersatu Israel kemudian tulisan- tulisannya dipakai untuk mengenang jasanya? Daud bukan sekadar penulis syair hebat tetapi dia mempunyai pengalaman pribadi dengan TUHAN. Sesungguhnya seluruh kitab Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru yang dikanonisasi menjadi Alkitab mempunyai keunggulan yakni mereka adalah Firman Allah.
Apa penekanan tulisan Daud di Mazmur 30 ini? Hampir di tiap ayat dia menyebut Nama TUHAN/YHWH. Apa maknanya? Berkaitan dengan Bait Suci, kita teringat akan Tabernakel. Apa kata Allah kepada Musa? “..mereka harus membuat tepat kudus bagi-Ku supaya Aku akan diam di tengah-tengah mereka…(Kel. 25:8) juga “Aku akan hadir di tengah-tengahmu dan Aku akan menjadi Allahmu dan kamu akan menjadi umat-Ku.” (Im. 26:12)
Berbicara tentang Bait Allah, penekanannya bukan pada bangunan fisik tetapi siapa berdiam di dalamnya sebagai pemilik. Daud mau menegaskan saat penahbisan Bait Suci bahwa tidak ada Allah lain kecuali TUHAN yang paling menonjol. Dan di dalam bait Suci tidak ada kekalahan tetapi kemenangan demi kemenangan karena TUHAN. Tuhan melindungi, menyehatkan, menguatkan, membahagiakan, memberikan damai sejahtera dll. yang baik yang tidak mungkin dapat diberikan oleh dunia. Perhatikan, gedung gereja tidak mampu memberikan ketenangan bahkan dapat hancur bila di dalamnya tidak ada Tuhan.
Daud menyebut “TUHAN, Allahku” berulang-ulang. Siapa Dia? Allah (= Elohim) muncul di awal penciptaan alam semesta (Kej. 1:1). Elohim (bhs. Ibrani) mempunyai pengertian jamak menunjuk pada Allah Tritunggal. Sementara itu sampai sekarang orang Yahudi takut menyebut nama TUHAN/YHWH karena perintah ketiga yang melarang menyebut Nama TUHAN sembarangan (Kel. 20:7).
Saat diutus TUHAN membawa bangsa Israel keluar dari Mesir, Musa bertanya siapa nama yang mengutus dia jika mereka bertanya kepadanya. Jawab-Nya, “AKU adalah AKU (I AM WHO I AM).” (Kel. 3:14) → YHWH adalah Nama- Nya yang membuktikan bahwa Ia eksis dari kekal sampai kekal.
Daud menulis Nama TUHAN/YHWH dalam setiap mazmurnya sebab dia percaya Nama itu berkuasa memberinya kemenangan terhadap musuh, kesembuhan dari sakit, mengangkatnya dari dunia orang mati, menghidupkannya di antara mereka yang turun ke liang kubur. Daud mengalami kemenangan dan kebebasan dari musuh dan perbudakan.
Kita tahu bahwa bangsa Israel dianggap musuh oleh Firaun karena jumlah mereka makin banyak dan besar sehingga menjadi ancaman bagi bangsa Mesir. Oleh sebab itu Firaun memperbudak mereka selama 400 tahun. Daud mengalami pertolongan TUHAN atas musuh-musuhnya. Siapa musuh yang memperbudak hidup kita? Iblis, dunia dan diri sendiri.
Waspada, seluruh dunia berada di bawah kuasa si jahat (1 Yoh. 5:19). Itu sebabnya Rasul Paulus dipakai Tuhan untuk memberitakan terang kepada orang Israel dan bangsa-bangsa kafir (Kis. 26:23) agar terlepas dari kuasa kegelapan dan menyalibkan diri terhadap daging dengan segala keinginannya (Gal. 5:24).
Introspeksi: bagaimana sikap kita dalam beribadah? Apakah ingin cepat-cepat selesai/pulang untuk dilanjutkan jalan-jalan ke Mall melampiaskan keinginan mata seharian tanpa merasa lelah?
Kesaksian: sama seperti Daud mengalami kesembuhan, Bapak Gembala beroleh kemurahan Tuhan sembuh dari 8 kali operasi besar sementara Ibu Gembala sembuh dari kanker tiroid ganas yang menyerang 17 tahun lalu.
Daud mengakui bahwa hanya sesaat TUHAN murka tetapi seumur hidup Ia murah hati. Jangan salah persepsi dengan menganggap Tuhan Perjanjian Lama sangatlah kejam sebab sesungguhnya kemarahan-Nya hanyalah sesaat. Buktinya, Adam tidak langsung dihukum mati begitu jatuh dalam dosa tetapi masih diberi kesempatan hidup hingga berumur 930 tahun (Kej. 5:5); Lot diberi kebebasan untuk memilih meninggalkan kota Sodom sebelum kota Sodom dan Gomora dimusnahkan dengan hujan belerang dan api (Kej. 19) dst.
Daud juga mengalami secara pribadi, diakuinya hanya sepanjang malam ada tangisan tetapi menjelang pagi terdengar sorak-sorai. Itu sebabnya dia tidak akan goyah untuk selama-lamanya (ay. 5-7). Yang ditakutkan oleh Daud ialah kalau TUHAN menyembunyikan wajah-Nya sebab hanya Ia yang mampu menolong dan mendengar doanya. Mengapa Ia menyembunyikan wajah-Nya? Karena murka terhadap bangsa Israel, umat-Nya, yang berpaling kepada allah lain (Ul. 31: 17-18).
Aplikasi: jangan sampai terjadi Tuhan yang baik menyembunyikan wajah-Nya akibat ulah kita sebab kita sendiri yang akan rugi. Ingat, di dalam Dia tidak ada ketakutan (1 Yoh. 4:18) dan Roh yang ada di dalam kita jauh lebih besar dari roh yang ada di dunia (ay. 4).
Daud hanya tahu Tuhan telah menolongnya; oleh sebab itu katanya, “Kepada-Mu, ya TUHAN, aku berseru dan kepada Tuhanku aku memohon: "Apakah untungnya kalau darahku tertumpah, kalau aku turun ke dalam lobang kubur? Dapatkah debu bersyukur kepada-Mu dan memberitakan kesetiaan-Mu? Dengarlah, TUHAN, dan kasihanilah aku, TUHAN, jadilah penolongku!" (ay. 9-11)
Dapatkah dibayangkan dari pengalaman hidup penuh ratapan berubah menjadi sukacita? Pengalaman sangat menyedihkan tentang rusaknya hubungan nikah kemudian oleh Firman penyucian dipulihkan? Pengalaman dilepaskan dari kejaran musuh yang mau membunuh? Daud betul-betul mengalami pertolongan TUHAN; itu sebabnya dia mau memuji TUHAN selama-lamanya karena Daud mengenal Dia.
Aplikasi: hendaknya pengenalan kita kepada Tuhan makin bertambah melalui perenungan Firman-Nya. Yesus sendiri mengingatkan murid-murid-Nya untuk meminta sesuatu kepada-Nya yang pasti akan diberikan supaya penuh sukacitanya (Yoh. 16:23-24). Apa yang kita butuhkan? Jangan meminta yang receh-receh, misal: kalau minta kesuksesan, tidak perlu percaya Tuhan karena syarat keberhasilan adalah kerja keras. Mintalah Pribadi-Nya sebab Bapa dan Anak (= Yesus) adalah satu (Yoh. 10:30).
Hendaknya kita meminta kepada Bapa atas Nama Anak-Nya, itulah Yesus. Waspada, siapa menyangkal Bapa maupun Anak adalah antikristus; sebaliknya, siapa mengaku anak, dia juga memiliki Bapa (1 Yoh. 2:21-23). Harus diakui, banyak penyesat (= antikristus) telah muncul yang tidak mengaku bahwa Yesus Kristus telah datang sebagai manusia (2 Yoh. 1:7-8).
Sadarkah kita bahwa oleh anugerah-Nya semata kita boleh hidup; dengan kata lain “Nothing Without Him” sebab apa pun yang kita pikirkan dan lakukan tanpa Tuhan akan sia-sia bahkan menuju pada kebinasaan. Namun oleh karena kasih setia-Nya, Ia mengangkat kita dari kegelapan lumpur dosa dan memindahkan kepada terang-Nya yang ajaib, menolong membebaskan kita dari kejaran musuh Iblis dan antek-anteknya, menyembuhkan luka batin kita dll. Untuk itu sudah selayaknya kita memuji Dia selalu dalam kondisi apa pun – sulit maupun senang – sebab hanya Dia yang berhak menerima kemuliaan sekarang sampai selama-lamanya. Amin.