• SAKSIKAN KEBANGKITAN YESUS YANG MENGGENAPI KITAB SUCI (2)
  • Lukas 24:36-53
  • Lemah Putro
  • 2022-06-19
  • Pdt. Paulus Budiono
  • https://www.gkga-sby.org/mobile/index.php/ibadah-umum/1154-saksikan-kebangkitan-yesus-yang-menggenapi-kitab-suci-4
  • Video Ibadah: KLIK DISINI

Shalom, 

Waktu berlalu begitu cepat dan tanpa sadar kita mengikuti ibadah Minggu raya yang telah selesai mengupas Injil Lukas seluruhnya yang terdiri dari 24 pasal, 1.551 ayat dan 25.944 kata di dalamnya. Sadarkah kita telah membaca begitu banyak ayat dan apa reaksi kita? Apakah kita bersukacita karena mengerti penguraian dan pembahasan ayat-ayat yang tertulis di dalam seluruh Injil Lukas ini? Atau kita terpaksa membaca saat mengikuti ibadah kemudian melupakannya begitu keluar dari gereja dan semua berlalu begitu saja tanpa ada gairah untuk mengetahui lebih lanjut tentang pembahasan berikutnya? 

Injil Lukas ditulis oleh seorang tabib/dokter kepada seorang pribadi, Teofilus, juga kepada masing-masing dari kita sekarang. Semoga kita tidak bosan mendengar serta membaca Firman Allah yang tertulis di Alkitab dan Roh Kudus mengingatkan kembali apa yang kita telah baca dan renungkan. Namun jangan fokus hanya pada ayat-ayat tertentu kemudian mengabaikan ayat-ayat lain bahkan melupakannya. Dokter Lukas yakin temannya, Teofilus, tidak membaca asal-asalan; itu sebabnya dokter Lukas melanjutkan tulisannya (Kisah Para Rasul) dan mengirimnya kepada orang yang sama. 

Aplikasi: hendaknya kita mengaminkan setiap ayat dalam Alkitab yang diilhami oleh Roh Kudus dan Roh Kudus yang sama pula memeteraikan kita untuk menolong kita mengerti Firman Tuhan juga menjadi jaminan untuk memperoleh penebusan seluruhnya yang menjadikan kita milik Allah ketika Yesus datang kembali (Ef. 1:13-14). 

Perlu diketahui Yesus masih berada di bumi 40 hari setelah kebangkitan-Nya untuk meyakinkan murid-murid-Nya bahwa Ia benar-benar bangkit dari kematian. Apa reaksi mereka? Mereka tidak percaya dan berhalusinasi melihat hantu (Luk. 24:37). Kemudian Ia menegaskan bahwa hantu tidak bertulang dan tidak berdaging sambil memperlihatkan tangan dan kaki-Nya kepada mereka (ay. 39-40). Mereka masih belum percaya karena girangnya dan heran lalu Yesus meminta makanan dan memakan ikan goreng yang disodorkan kepada-Nya (ay. 41-43). Kenyataannya, sekarang banyak “orang Kristen” berhalusinasi bahkan ada yang percaya bahwa kebangkitan Yesus hanyalah ilusi, tubuh jasmani-Nya tetap terkubur entah di mana padahal Alkitab menyatakan kebenaran mutlak.

Apa yang ditulis oleh Dokter Lukas berkaitan dengan kenaikan Yesus ke Surga? “Lalu Yesus membawa mereka ke luar kota sampai dekat Betania. Di situ Ia mengangkat tangan-Nya dan memberkati mereka. Dan ketika Ia sedang memberkati mereka, Ia berpisah dari mereka dan terangkat ke Sorga. Mereka sujud menyembah kepada-Nya lalu mereka pulang ke Yerusalem dengan sangat bersukacita. Mereka senantiasa berada di dalam Bait Allah dan memuliakan Allah.” (ay. 50-53) 

Ketika murid-murid menyaksikan Guru mereka naik ke Surga, apa yang mereka lakukan?

  • Sujud menyembah kepada-Nya.

Mereka sujud menyembah tetapi beberapa orang masih ragu-ragu (Mat. 28:17). Tomas pun sempat ragu-ragu akan kebangkitan Yesus dan minta bukti lebih dahulu sebelum akhirnya dia mengakui Yesus adalah Tuhan dan Allah (Yoh. 20:27-28). 

Yesus menerima penyembahan mereka, ini membuktikan bahwa Ia adalah Tuhan dan Allah.

Introspeksi: semua peristiwa ini tercantum 2.000 tahun lalu, masihkah kita percaya dan sungguh-sungguh menyembah-Nya? 

Beda dengan Petrus yang disuruh Tuhan pergi ke rumah Kornelius, perwira pasukan Italia. Awalnya Petrus menolak sebab Kornelius adalah orang kafir tetapi akhirnya dia pergi setelah Tuhan menjelaskan melalui penglihatan (Kis. 10:10-16). Ketika Petrus tiba di rumah Kornelius, dia disambut oleh Kornelius yang tersungkur di depan kakinya untuk menyembahnya. Petrus langsung menegakkan dia dan menolak disembah sebab dia adalah manusia belaka (ay. 25-26). Demikian pula waktu Paulus menyembuhkan orang lumpuh di Listra, orang banyak menganggap Paulus dewa Hermes sementara Barnabas dewa Zeus. Kemudian imam dewa Zeus bersama orang banyak itu mempersembahkan kurban kepada Paulus dan Barnabas namun Paulus dan Barnabas mengoyakkan pakaian mereka sambil mengatakan bahwa mereka manusia biasa seperti mereka (Kis. 14:8-15). Terbukti banyak orang menyembah pada pribadi yang salah karena tidak mengenal Siapa Tuhan yang harus disembah. 

Introspeksi: sebelum pandemi, kita rutin/terbiasa beribadah dan merasa berdosa kalau tidak beribadah. Kemudian pandemi melanda selama ± 2 tahun dan gereja tidak ada kegiatan ibadah kecuali on line. Sekarang pandemi sudah landai dan gereja diperbolehkan mengadakan aktivitas ibadah walau tetap menaati prokes yang ditentukan. Masalahnya, apakah kita kembali aktif beribadah on site atau malah malas pergi ke gereja karena sudah merasa nyaman beribadah di rumah yang dapat dilakukan dengan santai dan sembarang waktu? Jujur, keragu-raguan terhadap pengenalan akan Tuhan yang hidup menyebabkan kita malas beribadah walau Tuhan tidak pernah menentukan “syarat” fisik dalam beribadah untuk masuk Surga sebab semua ditentukan oleh hati.

Perhatikan, walau tidak melihat Tuhan kasatmata kita dapat sujud menyembah Dia yang bangkit di mana pun dan kapan pun tanpa dibatasi harus ke Yerusalem seperti dilakukan oleh orang Yahudi atau ke Gunung Gerizim seperti dilakukan oleh orang Samaria (Yoh. 4:20). Yang terutama ialah Allah itu Roh dan barangsiapa menyembah Dia harus menyembah-Nya dalam roh dan kebenaran (ay. 24). Kita tidak perlu berteriak-teriak dalam penyembahan karena Ia bersemayam di tempat tinggi tetapi juga bersama orang yang remuk dan rendah hati (Yes. 57:15). Penyembahan juga tidak harus selalu ditandai dengan bahasa lidah yang perlu diterjemahkan untuk membangun jemaat (1 Kor. 14:5) sebab kita berhubungan langsung dengan Tuhan. Roh Kudus membantu kita dalam kelemahan kita, Roh berdoa untuk kita kepada Allah dengan keluhan-keluhan yang tidak terucapkan (Rm. 8:26). 

  • Pulang ke Yerusalem dengan sangat bersukacita.

Diawali ± 33½ tahun sebelumnya ketika orang-orang Majus dari Timur ke Yerusalem di bawah tuntunan bintang mencari di mana Raja orang Yahudi dilahirkan (Mat. 2:1-2). Ketika bintang berhenti di atas tempat di mana Anak itu berada, mereka sangat bersukacita (ay. 9-10) padahal mereka belum bertemu dengan Anak itu. Tak terbayangkan sukacita mereka ketika bertemu dengan Anak itu! 

Sebelum kembali ke rumah Bapa-Nya, Yesus mengingatkan murid-murid-Nya bahwa semua tulisan tentang Dia dalam kitab Taurat Musa, kitab nabi-nabi dan kitab Mazmur harus digenapi. Ia kemudian membuka pikiran mereka sehingga mereka mengerti Kitab Suci (Luk. 24:44-45). Akibatnya, mereka bersukacita tidak sedih lagi. Walau Yesus tidak lagi bersama mereka, Ia tidak meninggalkan mereka yatim piatu tetapi Roh Kudus akan menyertai mereka (Yoh. 14:16-18). 

Di era gereja mula-mula, kapan rasul-rasul bersukacita? Heran, ketika mereka disesah, ditangkap untuk dipenjarakan, mereka malah bergembira/bersukacita karena dianggap layak menderita penghinaan karena Nama Yesus (Kis. 5:41). 

Bagaimana dengan kita sekarang? Apakah kita bersukacita dalam kondisi apa pun? Atau kita bersukacita saat semua aman dan nyaman? Atau kita lebih sering mengeluh ketimbang bersukacita dalam pengikutan kita kepada Yesus? 

  • Senantiasa berada di dalam Bait Allah dan memuliakan Dia.

Apa yang mereka kerjakan di dalam Bait Allah? Tentu membaca gulungan Kitab Suci yang tidak berpasal dan berayat seperti Alkitab kita sekarang. Mereka juga senantiasa memuliakan Allah. 

Introspeksi: apa motivasi kita beribadah ke gereja? Apakah serius mendengarkan Firman dan memuliakan Allah? Atau mengomentari hamba Tuhan yang menyampaikan Firman Allah? Atau senang bertemu teman- teman? 

Mengapa Yesus menyinggung Kitab Taurat Musa, kitab nabi-nabi dan kitab Mazmur? Inti dari Perjanjian Lama ada tiga, yakni:

⊕ Kitab Taurat Musa yang terdiri dari 613 butir diringkas menjadi 10 hukum kasih → Meja Roti Sajian.

⊕ Kitab nabi-nabi menuliskan tentang nubuatan yang sudah, sedang dan akan terjadi → Mazbah Pembakaran Ukupan.

⊕ Kitab Mazmur berisi pujian untuk memuliakan Tuhan → Kandil Emas Kegiatan gereja mula-mula selalu melakukan tiga hal di atas (Kis. 2:42,47). 

Kita layak bersukacita karena memiliki Kitab Perjanjian Lama dan Kitab Perjanjian Baru. Nubuat tentang Yesus di dalam Perjanjian Lama digenapi di dalam Perjanjian Baru. 

Apa karakteristik dari Kitab Mazmur?

⊕ Kitab ini paling panjang, mudah ditemukan karena terletak di bagian tengah Alkitab.

⊕ Paling mudah digunakan, tidak perlu penjelasan lebih lanjut dan tidak ada batasan budaya.

⊕ Membutuhkan waktu 000 tahun penulisan dan sampai hari ini sudah berjarak ± 2.500 tahun.

⊕ Pesannya masih menggerakkan kita hari ini sebab memiliki daya Firman yang hidup.

⊕ Jika seluruh Perjanjian Lama harus dibaca dengan perspektif Perjanjian Baru untuk dapat memahaminya, kitab Mazmur dapat dipahami dengan jelas begitu selesai dibaca.

⊕ Gereja Perjanjian Baru juga menggunakan kitab Mazmur dalam pertemuan mereka.

Sungguh merupakan suatu kebahagiaan penuh sukacita kalau kita beroleh kemurahan dapat menyelesaikan pembahasan Injil Lukas secara keseluruhan diawali dengan kelahiran Yohanes Pembaptis sebagai utusan yang mempersiapkan jalan bagi kedatangan Yesus, Juru Selamat, yang lahir ke dunia untuk melaksanakan misi penebusan manusia berdosa melalui pengurbanan-Nya mati disalib, bangkit pada hari ketiga hingga naik ke Surga. Semua ini menggenapi Kitab Suci dan kini kita berkewajiban meneruskan amanat agung-Nya dengan memberitakan Injil hingga ke ujung bumi sambil terus fokus menyembah hanya kepada Dia yang akan datang menjemput kita untuk dijadikan mempelai Perempuan-Nya. Amin.