DALAM START AWAL & JALAN KEMATIAN

 

Kamis, 23 April 2020, Ester Widiyaningtyas

 

 

Shalom,

Selamat Paskah bagi para Ibu-ibu dan kaum wanita yang dikasihi Tuhan.

Tema untuk kita renungkan sebagai Implikasi / tindakan Wanita terkait Paskah saat ini adalah menapak Jejak Yesus dalam Kematian, Kebangkitan dan kemuliaan-Nya sampai Kedatangan-Nya kembali. Kata menapak sama dengan mengikut. Tentunya dalam menapak jejak membutuhkan suatu ketepatan untuk selalu berada pada jejak yang diikuti. Menapak berarti mengikuti jejaksampai mencapai gol atau tujuan akhir, tidak boleh stagnan/berhenti di tengah jalan. Atau bahkan menyimpang.

Sebuah ilustrasi tentang JEJAK KAKI, telah ada pada puisi tentang “FOOTPRINTS” / JEJAK KAKI yangditulis oleh seorang wanita bernama Margaret Fishback. Dalam menapak jejak Tuhan bukan sesuatuyang mudah dan merupakan suatu proses yang terus menerus harus di jalani sampai mencapai tujuan pada kemuliaan-Nya, namun penuh keyakinan bahwa wanita sekalipun wadah yang lemah,rapuh, mudah pecah, akan dapat melalui setiap jejak bersama YESUS.

Menapak jejak kaki Yesus adalah mengikut Yesus dalam jejak KEMATIAN, KEBANGKITAN dan KEMULIAAN-NYA. Untuk bisa mengikut JEJAK TAPAK KAKI YESUS perlu START AWAL, dimana start awal itulah yang akan menentukan wanita-wanita dapat mencapai tujuan akhir yaitu kemuliaan kekal dan abadi.

1. START WANITA DALAM MENAPAK JEJAK YESUS

START menapak jejak YESUS adalah IMAN & PERBUATAN IMAN. Iman dan perbuatan Iman inimerupakan suatu perlindungan. Para wanita memulai dengan start dengan benar.Dalam Injil Matius, Markus, Lukas dan Yohanes, kata “perempuan” pun banyak disebutkan, dimana Wanita dalam start awal beriman kepada YESUS, dan mengalami :

• Kesembuhan : seperti Mak Mertua Petrus yang sdg sakit demam, wanita yang sakitpendarahan selama 18 tahun, anak perempuan Yairus yang dibangkitkan

• Pengampunan : seperti perempuan yang berdosa- kedapatan berbuat zinah, Dia tidakmenghukum dan menghakimi seperti kebanyakan orang,

• Kelepasan : seperti anak perempuan Kanaan yang dirasuk setan karena ibunya PERCAYA maka terjadi kelepasan, juga Maria Magdalena dari 7 roh jahat merupakan bukti bahwa Diasaja yang memiliki hidup wanita dan berotoritas dalam hidup wanita sehingga mengalami keubahan, YESUS sangat mengasihi dan memperhatikan para wanita

• Pembelaan : kepada janda miskin yang memberi persembahan, wanita yangmempersembahkan minyak narwastu dan mengurapi Dia

Dan masih banyak lagi yang Dia lakukan untuk para wanita mulai dari anak, dewasa, janda semua DIA kasihi dan DIA perhatiakan. Namun ini barulah START untuk menapak JEJAK YESUS, untuk dapat terus pada proses menapak jejak Yesus apa yang menjadi focus ? Apakah FOKUS hanya tertuju padahal-hal JASMANI semata ?? Atau FOKUS kita hanya tertuju pada PRIBADI YESUS ?

Biarlah FOKUS ini hanya tertuju pada Pribadi YESUS, untuk semakin mengenal DIA, betapa besar –dalam dan luas Kasih-Nya, hal ini menjadikan relasi yang erat dan kuat dengan Pribadi-Nya untuksemakin mengasihi Dia, sehingga hal-hal jasmani tidak akan lagi mempengaruhi relasi dan kasihkepada TUHAN. Para wanita yang mengasihi TUHAN, berfokus pada Pribadi YESUS, terlihat melaluiimplikasi kesetiaan dan ketekunan dalam pengikutan dan pelayanannya kepada YESUS.

MARKUS 15:33-41 bdg. LUKAS 8:2-3

MARKUS 15 : 33-41

Disini sangat jelas dikatakan bahwa wanita-wanita mengikuti Yesus dan melayani Yesus.

Kondisi sebelum Paskah, para wanita merasakan kebersamaan dengan Yesus secara nyata,mereka bersama-sama mengalami kuasa pertolongan, perlindungan, pemeliharaan dan mujizat-mujizatnya yang dapat dilihat dengan mata jasmani. Salah seorang dari wanita yang bernamaMaria Magdalena mengalami kuasa pelepasan dari belenggu 7 roh jahat yang menguasai hidupnya.(Lukas 8:1-3). Kebersamaan dengan Yesus membawa pada keubahan hidupnya untuk ia melihat betapa Kuasa Tuhan jauh lebih besar dari kuasa iblis. Dengan kelepasan yang ia alami maka hanyaYESUS yang berotoritas dalam hidupnya. Kasih Yesus yang besar membuat wanita ini dapatmengasihi Tuhan dan mengikut Yesus serta melayani Dia. Pengikutan dan pelayanannya benarbenar terfokus hanya kepada Pribadi Yesus, bukan pada mujizat-mujizat saja.

Sebelum Paskah, seorang wanita yang bernama Maria saudara Lazarus dan Marta telahmemberikan yang terbaik untuk Tuhan dengan memberikan minyak narwastu yang adalah seluruhhidupnya hanya bagi Tuhan (telah kita renungkan hal ini bersama beberapa Kamis)Banyak hal-hal yang dilakukan para wanita dalam pengiringan dan pengikutannya pada Yesus,dimana juga ada wanita yang memberikan kekayaannya, bahkan seluruh hidupnya kepada Tuhan.Masing-masing wanita memiliki karunia yang Tuhan beri dalam mengikuti jejak Tuhan untuk melayani Dia.

2. MENAPAK JEJAK KEMATIAN YESUS

Saat menapak jejak Yesus sebagai Anak Domba Allah yang disembelih, Dia memberikan Diri-Nya sebagai Kurban untuk keselamatan umat manusia. Saat-saat ini merupakan saat penderitaan yang sangat hebat.

Kaum Wanita yang dikasihi Tuhan, apabila sebagai wanita berada pada START yang BENAR, maka itusangat menentukan ketepatan untuk berada ada jejak YESUS, bahkan wanita itu mendapatanugerah untuk lanjut ikut dalam JEJAK YESUS yaitu JEJAK KEMATIAN YESUS ( 1 PETRUS 2:21 )

MENGIKUT JEJAK-NYA , Kata “ JEJAK” berasal dari nahasa aslinya “ ICTINOS” artinya bekas jejak kaki,teladan. Mengikuti jejak-Nya berarti mengikuti bekas jejak kaki bersama Yesus, mengikuti teladanNya, menapak jejak kematian-Nya adalah mengikut Dia dalam telasan Sengasara-Nya.

Mengikut Jejak Yesus tidak boleh terhenti pada saat masa yang seolah-olah sangat aman, nyaman,di saat para wanita melihat dengan mata jasmani keberadaan Pribadi Yesus sebagai manusia didekat mereka, disaat melihat pertolongan dan mujizat-Nya, di saat doa dijawab, disaat pembelaanTuhan nyata. Sebab perjalanan menapak jejak kaki Yesus bukan semakin mudah namun semakinsukar, dimana para wanita harus menapak jalan Kematian Yesus dengan mengikuti jalan Salib Yesus,Via Dolorosa, ikut dalam proses lesengsaraan Yesus, sampai Dia mati tersalib, nahkan sampai penguburan-Nya.

a. YESUS MATI TERSALIB

MARKUS 15:33-41

Saat perjalanan Yesus menuju Salib melalui segala penderitaan-Nya sampai Yesus mati diatas kayu salib, wanita-wanita yang disebut secara umum dan juga wanita yang disebut namasecara pribadi yaitu Maria Magdalena, Maria ibu Yakobus Muda dan Yoses – saudara Yesus, Salome ada disana dan melihat Dia dari jauh. Pandangan mereka tetap terfokus pada Pribadi Yesus yang Tersalib, Kaum wanita yang dikasihi Tuhan, Jika kita berada pada situasi itu, kita dapat merasakan suasana yang begitu mencekam, dinyatakan dalam Alkitab bahwa saat penderitaan Yesus itu muridmurid-Nya meninggalkan Dia bahkan menyangkal DIa, namun para wanita tetap berfokus padaPribadi-Nya, tidak terpengaruh pada situasi kondisi sengsara sehingga wanita itu tidak meninggalkanYesus.

Maria sebagai seorang ibu Yesus, tentu saat itu hati hancur, sakit, pedih, begitupun parawanita yang setia mengikuti Yesus dan senantiasa bersama Dia dalam pelayanan-Nya. PenderitaanPribadi yang dikasihi-Nya mengalami penderitaan yang hebat, tentu juga dirasakan oleh para wanita, wanita yang sangat peka perasaannya bisa membuatnya semakin rasa mencekam. Namun karena pandangannya terfokus hanya pada Yesus, membuat para wanita ini dapat bertahan untuk terus ikutmenapak jejak kaki Yesus.

Saat melewati jalan kematian, untuk dapay tetap bertahan biarlah Salib mejadi segalagalanya bagi kita, SALIB merupakan satu-satunya BERKAT-WARISAN yang YESUS tinggalkan bagi kita.Dalam SALIB ada KASIH-NYA yang SANGAT BESAR, KASIH YANG RELA MEMBERIKAN Anak-Nya YangTunggal untuk memberikan NYAWA-NYA BAGI HIDUP KITA. Jika Dia rela memberikan Anak-Nyabagi kita, bagaimanakah mungkin Dia tidak mengaruniakan segala sesuatu kepada kita bersamasama dengan DIA ? ROMA 8:31-32

b. YESUS DIKUBURKAN

MARKUS 15:47

Waktu menjelang malam, Saat Yesus diturunkan dari Salib, wanita tetap ada dan melihatdimana Yesus dibaringkan setelah diturunkan dari Salib. Saat itu disebutkan nama wanita yang adadisana yaitu Maria Magdalena dan Maria ibu Yoses. Saat prosesi penguburan merupakan saat yangberat karena para wanita setelah itu tidak dapat lagi melihat-Nya, karena Yesus telah dibaringkandalam kubur yang digali dalam bukit batu dan digulingkan batu menutup pintu kubur itu.Namun, sekalipun mata jasmani para wanita sudah tidak dapat memandang Yesus, tetapi Yesustetap ada dalam hati mereka karena Kasih Yesus membuat mereka juga begitu mengasihi –Nya.Kasih itu tidak lekang oleh waktu maupun kondisi apapun, di atas gunung maupun di lembahsekalipun. Dengan Kasih itu memampukan wanita-wanita itu tetap menapak jejak Yesus.

Tidak dapat dipungkiri bahwa di saat YESUS Mati di Salib dan dikuburkan, pasti adaperasaan sedih, kehilangan, dukacita mendalam, merasa tidak ada lagi tempat wanita ini berharap,sebab mereka tidak bisa lagi untuk melihat pertolongan-Nya, mujizat-Nya yang dilakukan setiap kaliseperti saat Yesus ada bersama mereka dalam pelayanan-Nya (bhs Jawa “blegerane”/ Pribadi dalamfisik yg nampak), disaat itu wanita dapat merasakan seolah-olah semua itu akan hancur, semua akanhilang, tidak ada lagi harapan.

Namun, kita melihat bahwa Kebersamaan wanita-wanita dengan Tuhan masa sebelumnya(start) ternyata membuat IMAN mereka bertumbuh dan tetap teguh sekalipun secara realita saatitu wanita-wanita mengalami suasana kematian, sekalipun tidak lagi yang dapat mereka harapkan,namun wanita ini masih berfokus pada Yesus yang tersalib, dan kuasa salib itu yang memberikankekuatan untuk tetap menapak jejak kaki Yesus sekalipun lewat lembah kekelaman.Kaum wanita yang dikasihi TUHAN, dalam menapak jejak kematian YESUS, yang menjadikankekuatan bagi kita kaum wanita adalah tetap FOKUS pada PRIBADI-NYA dan saat itu DIA tampilsebagai GEMBALA dan PEMELIHARA JIWA ( 1 PETRUS 2:21-25)

Dalam menapak jalan Kematian, mari kita mengingat kembali PRIBADI YESUS sebagai GEMBALA yang BAIK (YOHANES 10:11, 14-15 & MAZMUR 23:1-6), sebagai Gembala yang Baik : Dia menyerahkanNyawa-Nya untuk keselamatan domba-domba-Nya, Dia mengenal domba-domba-Nya, Dia membimbing dan menyegarkan jiwa kita, Dia memelihara secara jasmani dan rohani, Dia menyertaikita saat ada dalam lembah bayang maut sekalipun, Dia menghibur kitaItulah kekuatan wanita untuk dapat tetap maju ikuti jejak Yesus dalam kematian-Nya. Suasanakematian tidak menghentikan pengikutannya untuk tetap menapak jejak kaki Yesus. Mari , kitasebagai wanita yang telah diselamatkan, telah mengalami banyak pertolonganNya, banyak mujizatNya, biarlah pengalam itu membuat kita semakin berpaut kepada Pribadi Yesus (“gandol Gusti,pasrah bongkokan), marilah pandangan kita tetap tertuju pada Pribadi-Nya pada Salib-Nya yangmerupakan bukti kebesaran dan keagungan kasihnya pada kita yang memampukan kita untuk tetap setia dalam mengikut jejak-Nya, sebab dibalik semua kondisi yang kita alami, ada rencana Tuhan yang teramat mulia yang tidak dapat kita jangkau dengan akal pikiran manusia. YESAYA 55:8-9

Yakinlah semua yang terjadi bukan untuk menghancurkan kita sebab kita tahu bahwarancangan Tuhan adalah rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan untukmemberikan hari depan yang penuh harapan YEREMIA 29:11

Dalam suasana Kematian tetap pandang DIA, DIA turut merasakan semua yang kita alami.Saat saya mengalami sesuatu yang sangat mencekam, susuatu yang tidak mampu lagi kita tanggungsaat itu saya ingat lagu kaum muda masa lalu yg menyatakan :PANDANG DIA ..HANYA DIA YANG TURUT MERASA… BILA BILA HARI..MU … PENUH AIR MATA…MALAM GLAP ..KHAN LALULAH.. HARI CERAH KAN DATANG … BILA… KAU SLALU… PANDANG DIA..

Kaum wanita, Pandanglah Dia, itulah kekuatan kita. Melihat KasihNya yang besar membuatkita mampu menjalani hari-hari sekalipun penuh dengan air mata.Dalam ketepatan menapak jalan Kematian Yesus, segala penderitaan dan sengsara kita menjadiproses penyucian untuk kita berhenti berbuat dosa dan hidup dalam kehendak Allah(1Petrus 4:1-2)

PENUTUP

Apakah saat ini ada kaum wanita yang sedang merasa berada dalam lembah kekelaman ? Ingatlah Kasih Yesus, Kasih yang dapat menghangatkan saat kita merasa dalam kesendirian, kasih Yesus yang menguatkan saat kita merasa lemah dan tak berdaya, Kasih Yesus yang membalut lukasaat kita merasa kecewa, Kasih Yesus yang mengangkat saat kita jatuh. Ditengah-tengah kondisi yangmencekam, dalam dukacita, mungkin kita mulai berpikir tidak ada lagi pengharapan, namun ingatlahdalam kondisi apapun Yesus ada, sekalipun mata jasmani kita tidak bisa memandang tetapi bila hatikita dipenuhkan oleh Firman-Nya, Roh-Nya dan Kasih-Nya maka kita dimampukan-Nya untukmengatasi segala yang kita hadapi saat kita menapak jejak Kaki-Nya dalam kematian sekalipun.

Dalam ilustrasi tentang puisi Footprint itu dinyatakan justru dalam ketidak sanggupan, kita melihat hanya sepasang jejak kaki yang ada karena kita sedang digendong-Nya.

Para kaum wanita, mari kita tetap berada dalam jejak-Nya, jejak yang sempurna, sekalipun saat ini kita belum dapatmelihat rencana-Nya dalam hidup kita, namun percayalah bahwa jejak Tuhan sungguh sempurnaPara kaum wanita yang dikasihi Tuhan, saat kita ini mungkin ada kaum wanita yang sedangmenapak jejak kaki Tuhan melewati suasana Kematian, namun ingatlah Yesus tetap ada bersamakita, DIA tidak pernah membiarkan dan meninggalkan kita sendiri dalam menapak jejak-Nya, karena Dia beserta kita untuk melewati setiap masa sehinga mencapai tujuan akhir dalam kesempurnaan.TETAPLAH PANDANG PRIBADI-NYA yang sangat mengasihi kita dan tidak pernah biarkan kita wanitaberjalan menapak jejakNya sendirian, sebab Dia selalu ada bagi kita. Ada lagu lama yang sangatmenjadi berkat dengan syair : Betapa indahnya kupandang Yesus, meski pencobaan amat berat,hanya satu cahya dari Tuhan Yesus ada pertolongan amat heran. AMIN

--- 

Video Ibadah selengkapnya dapat disimak di :   Ibadah Kaum Wanita - 23 Maret 2020 - Ibu Ester W. Prasetyo