Editorial

Firman pra-Natal yang sungguh indah telah kita dengar hari Minggu lalu. “Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat dalam Kristus Yesus.” (Flp. 2:5) Kata-kata yang terus menerus diulang sepanjang Firman Tuhan ialah pikiran yang bagaimana? Juga perasaan yang bagaimana? Pikiran dan perasaan yang kemudian tertuang dalam ayat-ayat berikutnya… ketika Ia dengan kerelaan-Nya menanggalkan kesetaraan-Nya dengan Allah menyandang rupa se-orang hamba yang taat sampai mati… hanya untuk SATU TUJUAN yaitu menyela-matkan manusia! Ia datang ke dunia untuk mati. Bagaimana kita merayakan Natal? Mari kita merenungkan bagaimana perasaan Allah saat mengirimkan Anak-Nya ke dunia? Bapa telah mengetahui apa yang akan terjadi pada Anak yang akan dikurban-kan oleh-Nya. Anak pun mengetahui apa yang terjadi pada diri-Nya. Namun perasaan dan pikiran-Nya tak pernah berubah, manusia HARUS diselamatkan! Betapa besar kasih-Nya kepada kita! Dapatkah kita mempunyai pikiran dan perasaan yang sama dengan-Nya? (Red.)