Kedua wanita itu bertemu, yang seorang berusia lanjut dan satunya gadis remaja. Kedua-duanya sedang mengandung janin secara supraalami. Elisabet, yang sudah melampaui batas umur seorang wanita untuk melahirkan anak, sedang mengandung Yohanes (Pembaptis) yang akan membawa berita pertobatan dan perawan Maria sedang mengandung Yesus, Sang Juru Selamat, yang akan membawa keselamatan bagi seluruh manusia di dunia.

Uniknya, yang menulis kisah anomali biologis ini adalah seorang ahli di bidang kesehatan, dr. Lukas, yang setelah menyelidikinya dengan saksama mengakui bahwa “semuanya adalah sungguh benar”. Dengan demikian dia mengakui bahwa kuasa Tuhan mampu menembus hukum alam yang dipahami manusia dan kemampuan-Nya berada di atas jalan pikiran manusia.

Maria merespons berita Firman Tuhan yang disampaikan kepadanya dengan positif. Ia sangat bahagia kemudian menyanyikan pujian untuk memuliakan Tuhan. Ketika ia menyampaikan salam kepada Elisabet, bayi yang dikandungnya melonjak kegirangan. Tampaknya mereka berdua bersahabat erat untuk kemudian bekerja sama demi pertobatan dan keselamatan umat manusia hingga akhir hayat mereka.

Tiga bulan mereka tinggal bersama; mereka tentu memperbincangkan bagaimana Tuhan telah melawat mereka dan menjanjikan hal-hal luar biasa bagi mereka. Ketika hampir tiba waktunya bagi Elisabet untuk melahirkan, Maria kembali ke Nasaret. Raja Shalom di dalam kandungannya makin bertambah besar dengan adanya perubahan- perubahan mental dan fisik yang dialami Maria…. Ia masih teringat kata-kata Elisabet, “Sungguh berbahagia engkau, Maria, yang percaya sebab apa yang dikatakan kepadamu akan terlaksana.”

Dalam hidup ini sering kita menghadapi masalah-masalah pelik yang tampak tidak ada jalan keluar dan mustahil untuk dipecahkan. Sementara itu Firman Tuhan menjanjikan jalan keluar bagi masalah Anda. Bagaimana sikap Anda dalam meresponsnya? Apakah Anda memberi respons negatif atau positif? Jika Anda mengakui bahwa Tuhan yang Anda percayai adalah Tuhan di atas kemustahilan, bagi Anda pun kalimat itu ditujukan, “Berbahagialah engkau yang telah percaya sebab apa yang dikatakan kepadamu akan terlaksana…” (Red.)