“Aku telah melihat Tuhan!” seru Maria. Hatinya berdebar keras setelah dia berjumpa Yesus. Hanya dalam hitungan beberapa hari ia mengalami hal-hal begitu dahsyat. Minggu sebelumnya, ia masih berjumpa dengan Guru yang begitu dikasihinya. Guru yang telah membebaskannya dari ikatan tujuh roh jahat, mengajarkan hal-hal indah tentang Kerajaan Allah dan tentang kasih, menolong banyak orang sakit dan yang menderita, memberi makan mereka yang lapar dan berbelas kasihan kepada orang-orang berdosa. Ia berutang banyak kepada-Nya. Bersama dengan beberapa perempuan lain, dia melayani rombongan Yesus dalam kegiatan-Nya dengan kekayaan mereka.

Namun ia sangat dikejutkan ketika mendengar Yesus tertangkap dan difitnah hal-hal yang jahat. Maria sangat mengenal siapa Yesus dan mengetahui Ia tidak mungkin bersalah bahkan kebaikan-Nya tak tertandingi oleh siapapun. Ia menyaksikan ketidakadilan pada pengadilan dunia yang lebih menuruti suara mayoritas daripada kebenaran. Hatinya begitu terluka ketika akhirnya Yesus dijatuhi hukuman disalib.

Tak ada hal yang dapat memisahkan dia dari Tuhan yang dikasihinya. Ia mengikuti proses kesengsaraan-Nya, dari satu hukuman ke hukuman lain mulai dari dicambuk, diludahi, ditempeleng, dihina, difitnah hingga disalib. Di bawah salib ia terus menunggui-Nya bersama Maria-Maria lain juga Yohanes, murid yang dikasihi-Nya, hingga Yesus mengembuskan napas terakhir. Ia terus mengikuti-Nya walau Yesus sudah mati dan melihat di mana Dia dikuburkan.

Pagi itu sangat sunyi dan memasuki hari ketiga sejak Dia disalibkan. Maria masih berdukacita. Namun dukacitanya makin bertambah ketika ia pergi ke kubur-Nya dan menemukan kuburan itu kosong. Kini Maria benar-benar kehilangan Dia! Ia tidak mengerti ketika Yesus berulang-ulang menyatakan bahwa Dia memang harus disengsarakan dan mati lalu pada hari ketiga Dia akan bangkit. Air matanya terus mengalir. Dia terus mencari dan mencari…. “Mengapa mereka begitu kejam?” pikirnya. Mereka sudah membunuh-Nya dan kini mencuri mayat-Nya. Maria melihat dua malaikat tetapi tidak dipedulikannya bahkan melihat Yesus sendiri tetapi air mata kesedihan telah membutakan pandangannya.

“Maria!” panggil Yesus. Suara itu sangat dikenalnya. Kini dia sadar bahwa Yesus telah bangkit dan berada di hadapannya. “Aku telah melihat Tuhan…!” katanya penuh kepastian.

Apakah jiwa Anda merasa sunyi saat ini? Apakah Anda merasa Tuhan begitu jauh hingga Anda juga kehilangan Dia? Hapuslah air mata Anda! Dia telah bangkit bagi Anda! Lihatlah….. Dia berada sangat dekat dengan Anda, Dia adalah kemenangan Anda! (Red.)