Shalom,

“Yesus Teladan Dalam Hal Mengasihi” merupakan tema Firman Tuhan Minggu lalu yang diambil dari Yohanes 13:31-38.

Di dalam ayat-ayat tersebut, Yesus memberikan perintah baru kepada kita agar kita saling mengasihi dengan meneladani Dia yang telah mengasihi kita. Dia menginginkan agar semua orang tahu bahwa kita adalah murid-murid- Nya jika kita saling mengasihi.

Kekristenan memang dikenal sebagai agama berdasarkan kasih. Banyak kesaksian dari mereka yang menerima Yesus mengatakan bahwa mereka memilih menjadi pengikut Kristus karena berbeda dengan agama-agama lain. Pada umumnya orang mengasihi orang yang mengasihi dia tetapi kekristenan mengajarkan agar kita pun mengasihi musuh kita dan berdoa bagi yang menganiaya kita.

Yesus tidak hanya memerintahkan agar kita saling mengasihi tetapi juga memberikan teladan bagi kita. Ia menjelaskan bahwa kasih itu ditunjukkan dengan merendahkan diri serendah-rendahnya. Dia, sebagai Tuhan dan Guru telah merendahkan diri sebagai manusia dan hamba yang melayani mereka termasuk Yudas Iskariot yang akan menjual-Nya. Dia mengajarkan agar kita mengasihi sesama dengan kasih Agapao yang bersumber dari Allah. Dia juga mengajar bahwa kasih-Nya tidak berkesudahan.

Seorang ibu sederhana harus kehilangan dua anaknya sekaligus. Bom bunuh diri telah merenggut nyawa mereka berdua. Dalam kesedihan yang mendalam ia menyatakan kepada publik bahwa dia mengampuni mereka yang membunuh anak-anaknya. Ia telah melakukan perintah kasih dari Tuhannya. Namun di pihak lain, ada pula mereka yang menduduki jabatan pemimpin gereja tetapi saling bermusuhan dan saling menuduh hingga beperkara di pengadilan demi kepentingan pribadi atau golongan. Padahal Yesus memberi perintah untuk “saling mengasihi” dengan maksud agar semua orang tahu bahwa kita adalah murid-murid-Nya (Yoh. 13:15). Jika Anda seorang Kristen, sikap mana yang Anda tunjukkan dalam hidup Anda agar tujuan Yesus terlaksana?