Editorial

Sebuah ayat yang diungkapkan dalam kebaktian Minggu lalu mungkin telah mengetuk sebagian dari kita,

“Ajarlah kami menghitung hari-hari kami sedemikian hingga kami beroleh hati yang bijaksana.” (Mzm 90:12) Mengapa hari-hari kita harus dihitung? Mengapa jika meng-hitungnya kita dikatakan beroleh hati yang bijaksana? Pernahkah Anda melaku-kannya? Jika Anda penasaran atau belum jelas, ringkasan khotbah Minggu lalu telah kami siapkan untuk Anda mengulangi kembali mengapa hati yang bijaksana diper-oleh dengan menghitung-hitung hari. (Red.)