Dalam dua minggu berturut-turut, telah diselenggarakan penyegaran iman imam-imam. Gelombang pertama diadakan pada tanggal 30 & 31 Oktober 2019, sedangkan gelombang kedua diadakan pada tanggal 6 & 7 November 2019 dengan pokok bahasan: "Tahbisan". Semua imam diwajibkan ikut.

 

Dalam pekan penyegaran iman para imam, antara lain dibahas tentang tahbisan suku Lewi - suku yang dipilih Allah untuk melayani-Nya. Penjelasannya membuat kita semua terpesona.

Betapa tidak, Lewi adalah salah satu anak Yakub yang mendapat kutukan dari ayahnya sendiri ketika Yakub memberkati anak-anaknya. Kejadian 49: 5-7 menuliskan, "Simeon dan Lewi bersaudara; senjata mereka ialah alat kekerasan ... dalam kemarahannya, mereka telah membunuh orang, ... Terkutuklah kemarahan mereka sebab kemarahannya keras, terkutuklah keberangan mereka sebab berangnya bengis". Demikian ucap Yakub kepada Lewi dan Simeon. Rupanya Yakub kecewa berat terhadap mereka yang telah membunuh Sikhem dengan tipu muslihat karena Sikhem telah menodai Dina, adik mereka, padahal Sikhem berencana untuk menyelesaikannya dengan baik. Bukan itu saja, Harun dari suku Lewi menuruti bangsa Israel dan membuatkan patung anak lembu emas untuk disembah menggantikan Allah yang seharusnya mereka sembah saat Musa berada di gunung Sinai untuk menerima sepuluh Hukum Allah.

 

Bagaimanapun juga Allah tetap setia pada pilihan-Nya. Lewi tetap dipilih-Nya sebagai suku yang melayani-Nya walau banyak sekali kekurangan dan cacat celanya. Memang Lewi tidak mendapatkan warisan di tanah Kanaan tetapi Allah sendiri menjadi milik pusaka mereka.

 

Imam-imam merupakan perantara Israel dan Allah. Kita yang melayani Allah juga imam-imam yang menjadi perantara antara Allah dengan orang-orang di sekitar kita. Teladan sempurna bagi kita ialah Yesus - Imam Besar Agung menurut peraturan Melkisedek. Jika imam besar Harun di jamannya masuk ke tempat Mahakudus setahun sekali membawa darah domba untuk pendamaian dirinya sendiri, keluarga dan umat Israel; Yesus masuk ke Tempat Mahakudus membawa darah-Nya sendiri bagi keselamatan seluruh manusia di dunia ini.

 

Apakah kita selalu dibayang-bayangi dengan kekurangan dan kelemahan kita sebagai dalih tidak layak melayani-Nya? Tuhan berkuasa menguduskan seorang imam yang telah dipilih-Nya untuk pekerjaan kudus asal dia hidup menurut jalan yang ditunjukkan dan melakukan tugas yang diberikan Tuhan kepadanya (Zak 3: 1-7).

 

Anda dan saya dipilih Allah untuk melayani pekerjaan imamat bagi-Nya. Janganlah menunda-nunda waktu untuk melayani Dia selama kesempatan itu masih diberikan kepada kita! (Red.)