Shalom,
Wau wau boman tone, wau wau boman tone, Yesus serai dama, wau wau boman tone.
(Sudahkah engkau bersedia, sudahkah engkau bersedia, Yesus hampir datang, sudahkah engkau bersedia?)
Maranatha (haleluya), Tuhan datang (dari surga), bangun seg'ra, bersiap dirimu, Tuhan mau datanglah.
Katai merising, kata merising pampam tonana ya, katai merising, kata merising, Jau ira to Surga Mahikai.
(Tempat yang tenang, tempat yang tenang, tempat yang tenang kekal selamanya, tempat yang tenang, tempat yang tenang, ku pergi ke Surga yang tenang).
Surga katai merising, katai boyo weamea, Imohi yemambe yeidu we yau, Nawama Surga Mahikai, merising pampam tonana, Jau ira to Surga Mahikai.
(Surga tempat yang tenang, tempat yang Dia janjikan, ku tinggal menunggu merindu-Nya, di sana tempat yang senang, senang kekal selamanya, ku pergi ke Surga yang tenang).
Kesaksian para peserta KKR intinya menyatakan bahwa Tuhan Yesus hampir datang dan kerinduannya untuk segera pergi ke tempat yang tenang dan kekal selamanya. Mereka mengingatkan apakah kita semua telah bersedia? Peserta menghimbau agar kita bangun dan mempersiapkan diri agar seluruh hidup kita dipulihkan dan siap saat Tuhan datang kembali.
Himbauan para peserta kemudian disambut nyanyian paduan suara untuk mencari dahulu Kerajaan Allah, diteguhkan dengan Firman Tuhan yang berjudul "Kehidupan Pelayanan Tuhan yang Meneladani Kristus".
Pembicara menjelaskan bahwa kehidupan yang meneladani Kristus adalah kehidupan yang memiliki hati dan pikiran tertuju pada salib Kristus, terlibat dan memberikan waktu yang terbaik, bukan waktu sisa-sisa untuk melayani Tuhan, juga mengutamakan kepentingan Kristus, bukan kepentingan diri sendiri.
Rasul Paulus telah memberikan teladan yaitu memiliki kehidupan pelayan Tuhan yang meneladani Kristus. Walau dalam keadaan terpenjara, dia masih berapi-api melayani Tuhan dengan rendah hati tanpa mencari pujian tetapi mementingkan keselamtan sesama.
Bagaimana dengan kita? Apakah kita sebagai pelayan-pelayan Tuhan telah mempersiapkan diri untuk memiliki kehidupan yang meneladani Kristus? (Red).