Menjelang keberangkatan Bapak Gembala bersama para peserta KKR Timika, jemaat GKGA mendapat pesan agar kita tetap taat sampai akhir hayat. Pesan ini diambil dari Filipi 2: 12, 13 yang merupakan nasihat Rasul Paulus kepada jemaat di Filipi agar mereka senantiasa taat dan tetap mengerjakan keselamatan dengan takut dan gentar. Jemaat Filipi memang telah melakukannya saat Rasul Paulus hadir, namun Paulus menginginkan agar mereka lebih taat dan setia ketika ia tidak ada di tengah-tengah mereka karena sedang dipenjara.
Sebagaimana Rasul Paulus telah menunjukkan ketaatan dan kesetiaannya kepada Yesus Kristus, dia mengharapkan agar jemaat di Filipi juga menunjukkan ketaatan dan kesetiaannya dengan tetap taat kepada Firman, tetap taat melakukan Firman dan tetap taat sampai akhir hayat.
Pesan itu tentu diperuntukkan bagi kita pula agar kita taat dan setia sampai akhir hidup tanpa bersungut-sungut dan berbantah-bantah. Ketaatan sedemikian ini akan membuat kita tidak beraib dan tidak bernoda sehingga kita sebagai anak Allah tampil tak bercela di tengah angkatan yang bengkok hati dan sesat ini untuk bercahaya seperti bintang-bintang di dunia.
Kilauan cahaya itu telah ditunjukkan Rasul Paulus, walau mengalami penderitaan hebat bahkan berakhir dengan kematian dalam mempertahankan iman kepada Tuhan, ia tetap bersukacita. Ternyata penderitaan hebat bagi Kristus merupakan sukacita luar biasa dan Paulus ingin jemaat di Filipi dapat merasakannya juga.
Sebuah lagu indah mengakhiri kebaktian umum Minggu lalu dan dinyanyikan berulang-ulang:
Selidiki aku, lihat aku, apakah ku sungguh mengasihi-Mu, Yesus?
Kau yang mahatahu dan melihat hatiku, tak ada yang tersembunyi bagi-Mu
T'lah kulihat kebaikan-Mu, yang tak pernah habis di hidupku
Kuberjuang sampai akhirnya, Kau dapati aku tetap setia.
Untuk dapat "tetap taat sampai akhir hayat" memang dibutuhkan "perjuangan hingga akhir hidup kita". (Red.)
SELAMAT DATANG ROMBONGAN TIMIKA 2019!
SEGALA KEMULIAAN HANYA BAGI TUHAN