Shalom,

Dalam dua minggu berturut-turut ini kita mendengar tentang Kerajaan Surga di mana kita akan berdiam bersama Allah dalam kekekalan. Diberitakan pula betapa indah, luas dan mulianya Kerajaan itu. Bahkan kita diajar berdoa agar Kerajaan Surga “datang” di bumi ini sehingga kita dapat mencicipi suasana kerajaan itu dalam hidup kita selama tinggal di bumi yang penuh kesusahan ini. Kita juga dihimbau untuk mempromosikan Kerajaan Surga ini agar banyak jiwa diselamatkan dan bersama-sama kita semua menjadi warga Kerajaan Surga penuh sukacita dan kebahagiaan yang tak terlukiskan.

Minggu lalu, gambaran Kerajaan Surga lebih dinyatakan sebagai langit dan bumi baru – Yerusalem baru yang indah, mulia dan cemerlang. Kota yang begitu luas, temboknya dari permata yaspis, kotanya sendiri dari emas tulen, jalannya dari emas murni dan dasar-dasar temboknya dihiasi dengan segala jenis batu permata (Why. 21). Sungguh, tidak ada kota yang dapat menyamai kota tersebut dalam hal keindahan dan kemuliaan.

Namun bagaimana jalan menuju ke sana? Mungkinkah kita dapat ke sana dan berdiam di dalam kekekalan bersama-Nya?

Firman Minggu lalu yang diambil dari Kolose 3:1-3 mengajarkan bahwa kemuliaan bersama Dia dapat kita capai dengan: mati bersama Dia dan dibangkitkan bersama Dia; apabila kita selalu memikirkan perkara di atas bukan yang di bumi ini juga apabila Kristus adalah hidup kita maka kemuliaan itu pasti kita dapatkan!

Selain itu Alkitab mengajarkan yang memiliki Kerajaan Surga ialah mereka yang miskin di hadapan Allah. Benda-benda dunia tidak lagi berarti karena kerinduannya hanyalah Allah. Juga mereka yang teraniaya karena kebenaran, dengan berpegang teguh pada kebenaran mereka tidak menghiraukan kesengsaraan di bumi yang bersifat sementara. Tak ketinggalan mereka yang sederhana dan tulus seperti karakter anak kecil yang tidak neko-neko.

“Ya Tuhan, bimbinglah perjalanan kami menuju Yerusalem Baru melalui segala halangan dan rintangan, ujian atau pencobaan. Kiranya tangan-Mu memegang kami erat-erat hingga suatu hari kelak kami boleh bersama-Mu selama-lamanya” (Red.)