Shalom,
Minggu lalu bapak gembala menghimbau agar kita mencintai Firman Tuhan dengan suka membaca Alkitab dalam bentuk buku bukan Alkitab yang kita baca via HP walau diakui Alkitab dalam HP lebih praktis dan tidak ribet. Seorang hamba Tuhan juga menghimbau jemaatnya tentang hal serupa dengan mengatakan, “Yang ada adalah Kitab Suci bukan HP Suci!” Benar juga bukan?
Mengapa kita harus mencintai Alkitab dan Firman Tuhan? Apakah kita telah mengerti tentang isi Alkitab? Seorang pemulis mengatakan, “Di atas, di bawah, di balik dari Alkitab adalah Allah yang memiliki Firman itu.”
Alkitab adalah wahyu Allah yang menjelaskan tentang apa yang Dia kehendaki pada manusia. Tema sentralnya adalah keselamatan melalui Yesus Kristus. Alkitab memiliki 66 buku dan ditulis oleh ± 40 penulis dalam jangka waktu ± 1.600 tahun.
Perjanjian Lama sebagian besar ditulis dalam bahasa Ibrani, sebagian kecil dalam bahasa Aram. Kira-kira 100 tahun lebih sebelum zaman kekristenan, PL ini diterjemahkan ke dalam bahasa Yunani.
Kata “Alkitab” = “Bible” berasal dari kata Yunani biblos yang berarti “buku”. Kata “Perjanjian” berarti “kovenan” atau “persetujuan”.
Perjanjian Lama merupakan perjanjian Allah dengan manusia tentang keselamatan mereka sebelum Yesus datang.
Perjanjian Baru adalah perjanjian keselamatan setelah Kristus datang.
Perjanjian Lama memulai sementara Perjanjian Baru melengkapi.
Perjanjian Lama dmulai dengan Allah (Kej. 1:1), Perjanjian Baru dimulai dengan Kristus (Mat. 1:1). Perjanjian Lama berkisah di sekitar Gunung Sinai dan Musa sementara Perjanjian Baru di sekitar bukit Golgota dan Yesus.
Kitab Suci ditulis oleh raja, bangsawan, seniman, ahli filsafat, nabi, negarawan dll. Beberapa dari mereka adalah orang-orang terpelajar di zaman mereka namun ada pula para nelayan yang tidak berpendidikan.
Alkitab tidak pernah ketinggalan zaman tetapi selalu relevan dan memberikan jawaban tentang masalah kapan pun. Alkitab cocok bukan hanya bagi orang dewasa tetapi juga bagi orang tua dan anak kecil. Kita tidak akan pernah mengerti bagaimana dari huruf-huruf yang tampak mati itu kita menemukan “Sumber Air Kehidupan”.
Cintailah Firman Tuhan, cintailah Alkitab Anda! (Red.)