Editorial
Shalom,
Sekalipun Minggu lalu masih tanggal 13 Agustus, suasana perayaan kemerdekaan telah terasa. Anak-anak Sekolah Minggu menyanyikan lagu “Tujuh belas Agustus Tahun Empat Lima” dengan penuh semangat. Mereka berpakaian Bhineka Tunggal Ika dengan berbagai pakaian daerah seolah-olah menyatakan keinginan untuk bersatu walaupun bangsa Indonesia terdiri dari pelbagai ragam suku bangsa karena Penebus mereka adalah Tuhan Yesus.
Nuansa persatuan ini sungguh sejalan dengan apa yang dicontohkan oleh Pembicara Minggu lalu mengenai tema KKR yang akan kita nikmati “One Spirit, One Tabernacle” yang mana kita merindukan adanya satu Roh dalam satu Tabernakel. Seperti itu pula kerinduan kita sebagai anak bangsa agar bumi Indonesia tempat kita berpijak juga memiliki “roh” yang sama itulah roh yang menyatukan kita sebagai satu bangsa yang besar, bangsa Indonesia. di bumi Indonesia!
Sebagai warga Kerajaan Surga, kita bertekad untuk “One Spirit, one Tabernacle” sementara sebagai warga negara Indonesia marilah kita bertekad “Satu nusa, satu bangsa, satu bahasa Indonesia” seperti yang sering kita nyanyikan:
Satu nusa, satu bangsa, satu bahasa kita,
Tanah air pasti jaya untuk slama-lamanya,
Indonesia pusaka, Indonesia tercinta,
Nusa bangsa, dan bahasa kita bela bersama!
BERSATULAH BANGSAKU… DAMAILAH NEGERIKU… SEJAHTERALAH INDONESIAKU! …MERDEKA SELAMANYA! (Red.)