Editorial

Rupanya gereja kita Minggu lalu baik di Lemah Putro maupun di Johor dipenuhi dengan alunan lagu yang sarat kerinduan untuk mengenal Tuhan dengan lebih baik…

              “Dan ku ingin mengenal-Mu Tuhan,

              Lebih dalam dari s’mua yang kukenal,

              Tiada kasih yang melebihi-Mu,

Ku ada untuk menjadi penyembah-Mu…”

Rombongan Kaum Muda-Remaja Johor, peserta Youth Camp (yang liputannya telah kita ikuti pada penerbitan minggu lalu), dengan tema “Mengenal-Mu, Mengubahku” beserta semua yang ter-libat dalam camp mengalunkan lagu kerinduan itu. Dua anak muda menyak-sikan betapa mereka telah menerima berkat yang besar dari camp tersebut. Mereka dibawa untuk mengenal Tuhan lebih dari sebelumnya walau mereka telah melayani Tuhan. “Mengenal Tuhan memerlukan proses bukan instan”, ujar mereka. Meskipun masalah yang dihadapi kompleks, mereka rindu untuk belajar menjadi manusia yang siap menjadi pelayan-pelayan Tuhan.

Kerinduan itu ternyata mendapat sambutan dalam Firman Tuhan yang disampaikan oleh Bapak Gembala bahwa untuk mengenal Allah diperlukan suatu proses. Banyak orang tampak beribadah dan melayani Dia dengan sungguh-sungguh tetapi ternyata hatinya masih menyimpan “berhala-berhala”. (Bacalah ringkasan Firman Tuhan terbitan hari ini, Red.).

Ketika Filipus berkata kepada Yesus, “Tunjukkanlah Bapa itu kepada kami”, Yesus menjawab, “Telah sekian lama Aku bersama-sama kamu, Filipus, namun engkau tidak mengenal Aku? Barangsiapa telah melihat Aku, ia telah melihat Bapa…” (Yoh 14: 8,9). Firman Tuhan mengajar kita bahwa untuk mengenal Allah kita harus mengenal Yesus karena Ia adalah wujud Allah dalam manusia! Kenalilah Dia melalui Firman dan pengurbanan-Nya!

Dan kuingin mengenal-Mu Tuhan,

Lebih dalam dari s’mua yang kukenal…” (Red.)