Editorial

Shalom,

Bagaimana dengan kita ketika dunia meragukan keberadaan Allah dan keilahian Kristus? Filsafat-filsafat dunia sering membawa manusia kepada suatu pemikiran yang justru menjauhkan kita dari Allah juga melemahkan iman. Sungguh sangat menyedihkan! Apakah kita ikut terombang-ambing dengan semua itu? Pengajaran Minggu lalu kiranya memantapkan iman kita hanya kepada Tuhan dengan selalu mengatakan, “Namun bagi kita hanya ada satu Allah saja, yaitu Bapa, yang daripada-Nya berasal segala sesuatu dan yang untuk Dia kita hidup dan satu Tuhan saja, yaitu Yesus Kristus, yang oleh-Nya segala sesuatu telah dijadikan dan yang karena Dia kita hidup.” (1 Kor. 8:6)

Allah Ada! Dapatkah seorang menjelaskan siapa yang telah merancang pemben-tukan gunung-gunung, adanya lapisan atmosfer yang hanya terdapat di bumi? Dapatkah seorang menjelaskan bagaimana tumbuh-tumbuhan yang keluar dari bumi yang sama menghasilkan aneka warna bunga dan tanaman? Dapatkah seorang menjelaskan ikan-ikan di laut dalam hidup berbeda dengan burung-burung di udara? Semua itu hanya dapat dijelaskan oleh “Pribadi mahakuasa” yang hikmat-Nya melampaui hikmat siapapun yang pernah diciptakan-Nya?

Allah Ada! Dapatkah seorang menjelaskan asal mula manusia sebagai janin kecil dalam rahim seorang ibu yang dilengkapi dengan susunan saraf begitu rumit belum lagi sistem peredaran darah, sistem pernapasan dan pencernaan jika bukan Allah, Sang Pencipta sekaligus Perancangnya?

Allah Ada! Dapatkah seorang menciptakan debu, benda mati, menjadi makhluk hidup atau menentukan kematian seorang yang masih hidup tanpa seizin-Nya?

Yesus adalah cahaya kemuliaan Allah dan gambar wujud Allah. Dialah yang menopang segala yang ada dengan Firman-Nya yang penuh kuasa.

Jika kita meyakininya, mengapa kita tidak senantiasa memuliakan-Nya? (Red.)