“Inilah penghiburanku dalam sengsaraku, bahwa janji-Mu menghidupkan aku.” Mazmur 119:50
Ayat 49-56 dari Mazmur 119 ini berfokus pada sukacita penulis karena berpegang pada ketetapan TUHAN. Tulisan ini menunjukkan keinginan kuat penulis untuk terus berpegang pada ketetapan TUHAN, karena kuasa TUHANlah yang membuat penulis berharap (ay. 49). Di tengah semua tulisan dan ketetapan bangsa- bangsa lain, hanya TUHAN Allah Israel yang nyata kuasanya.
Ada masanya bangsa-bangsa lain mencemooh Israel. Di masa itu, Israel termasuk bangsa kecil tetapi mampu mengalahkan lawan dan membuat musuh gentar. Namun ada masanya pula Israel kalah, tercerai berai menjadi kerajaan Utara (Israel) dan Kerjaan Selatan (Yehuda) karena ketidaktaatannya kepada TUHAN. Kegagalan mereka memungkinkan mereka menjadi bahan cemooh (ay. 51) tetapi penulis tetap berpendapat bahwa kemurnian hukum TUHAN menghiburnya (ay. 52).
Di zaman sekarang, kita mungkin juga merasakan seperti yang dihadapi oleh pemazmur. Masa-masa penuh dengan orang fasik yang meninggalkan Taurat TUHAN (ay. 53), tetapi malah memiliki banyak materi dan berkat yang luar biasa. Tak jarang mereka mencemooh kita yang sedang menghadapi banyak masalah. Mereka meremehkan kita bahkan mengajak kita ‘murtad’ dan mengkhianati TUHAN agar tidak berpegang pada Firman-Nya. Namun TUHAN tidak pernah gagal dan Ia tidak tidur.
Harapan inilah yang disampaikan oleh penulis Mazmur bahwa Taurat TUHAN yang murni adalah nyanyian sukacita untuknya (ay. 54) sehingga ia berkomitmen untuk tetap mendekat pada TUHAN dan memegang titah-Nya (ay. 55-56).
Bagaimana dengan kita? Di tengah semua impitan dunia dan kecaman dari orang-orang di sekitar, apakah TUHAN sudah menjadi penghiburan kita?
TUHAN, kami berterima kasih atas kasih karunia-Mu. Biarlah Firman-Mu menjadi kekuatan bagi kami, ya TUHAN!