“..di gunung-gunung yang kudus ada kota yang dibangunkan-Nya….Ia mencintainya…. Hal-hal yang mulia dikatakan tentangnya……” Mazmur 87:1-3
Yerusalem, kota di atas bukit Sion sangat dicintai Tuhan. Kota yang menggambarkan ketidaktaatan Israel dengan membunuh nabi-nabi dan utusan Allah dibangun-Nya menjadi kota Yerusalem baru yang menggambarkan kota damai/shalom, tempat kediaman Allah.
Kita pun digambarkan sebagai Yerusalem rohani ketika kita menerima Tuhan sebagai Juru Selamat. Kita diberi hak istimewa untuk mengalami kedamaian, hal-hal ajaib, mulia dan menakjubkan. Pengharapan orang percaya diwujudkan dalam teguran dan kasih Allah.
Mazmur 87 menyebutkan nama-nama Rahab, Babel, Filistea, Tirus dan Etiopia yang bukan berasal dari Yerusalem. Namun dikatakan tentang mereka, “Seorang demi seorang dilahirkan di dalamnya dan Dia yang mahatinggi menegakkannya.”
Rahab, hanya mengenal Allah dari cerita orang Israel namun memercayai kuasa-Nya yang dahsyat hingga dari mulutnya keluar ucapan memuliakan Tuhan yang berakhir dengan keselamatan seluruh keluarganya. Melalui Daniel dan sahabat-sahabatnya, Babel percaya akan kekuasaan, kemuliaan dan keagungan Allah Daniel yang mengatasi segala allah.
Siapakah kita, orang-orang kafir, yang sebenarnya tidak berhak atas hak-hak yang dimiliki Israel yang dikasihi-Nya? Kita hanya mendengar kedahsyatan Allah dari cerita-cerita orang (guru Sekolah Minggu, khotbah pendeta dll.). Mazmur 87 menyuarakan bahwa Allah adalah Pribadi yang penuh kasih setia dan kemurahan juga memberi pengharapan bagi kita yang tak layak ini untuk juga dapat menikmati kasih-Nya, kedamaian-Nya dan kemuliaan- Nya yang menakjubkan apa pun latar belakang kita asal kita mau mengakui Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamat.
Betapa hati kita penuh dengan ucapan syukur ketika Ia berkata tentang kita, “Seorang demi seorang dari kamu dilahirkan di dalamnya (di Yerusalem Baru), dan Aku, yang Mahatinggi menegakkanmu….” Kita kemudian ikut menyanyi dan menari dengan sukacita merasakan segala mata air yang memancar di dalam kita.