“Betapa disenangi tempat kediaman-Mu, ya TUHAN semesta alam! Jiwaku hancur merindukan pelataran-pelataran TUHAN!” (Mzm. 84:2-3)
Penulis Mazmur 84 merupakan keturunan Korah yang pernah memberontak kepada Musa dan mendapat hukuman dari Tuhan. Mereka terkubur hidup-hidup ditelan tanah yang menganga namun keturunannya mendapat kasih karunia Tuhan dan diberi kesempatan untuk melayani menjadi penyanyi di dalam bait Allah juga penggubah beberapa lagu dalam Kitab Mazmur. Bani Korah kemudian mengakui bahwa kebahagiaan sejati hanyalah di dalam Tuhan.
Mazmur 84:5 menuliskan betapa berbahagianya mereka yang diam di dalam rumah Allah ( di zaman Musa: Tabernakel; di zaman kita: gereja, rumah ibadah). Dengan sangat indahnya tiang api dan tiang awan menyertai dan memimpin perjalanan bangsa Israel seperti halnya Roh Kudus memimpin perjalanan hidup kita dengan kebahagiaan sejati dalam kurban Kristus. “Yang sudah ada di dalam rumah Tuhan, janganlah mencari yang lain di luar Tuhan”, pesan Firman Tuhan.
Kebahagiaan sejati dituangkan juga dalam Mazmur 84:6, “Berbahagialah manusia yang kekuatannya di dalam Engkau (= dalam Firman) yang berhasrat mengadakan ziarah (whose heart are the highways to Zion = yang hatinya menuju ke Zion).”
Dua orang murid meninggalkan Yerusalem menuju ke Emaus dengan kesedihan dan dukacita yang mendalam. Kematian Yesus menyebabkan mereka dan banyak orang kehilangan kekuatan dan pengharapan. Mereka tidak lagi mengenali Yesus yang sedang berjalan dengan mereka menguatkan mereka dengan Firman Allah di sepanjang perjalanan. Namun hati mereka terbakar saat mereka kemudian mengenali-Nya! Dengan kekuatan baru mereka kembali ke Yerusalem.
Lagi ucapan tentang kebahagiaan sejati dituliskan bani Korah dalam Mazmur 84:13b, “Berbahagialah manusia yang percaya kepada-Mu,” Maria yang terimpit kedukaan tidak lagi mempunyai kepercayaan bahwa Dia bangkit atau pengharapan untuk dapat bertemu lagi dengan Tuhan yang dipercayainya. Bukankah kesedihan dan masalah sering menutupi kehadiran Tuhan di sisi kita?
Sebelum bertemu Yesus, mereka penuh dengan dukacita tetapi setelah bertemu dengan-Nya hati mereka penuh dengan kebahagiaan sejati! Hanya Yesus yang dapat mengubah air mata menjadi mata air yang melimpah!