• Editorial 929, 10 September 2023

“Bekerjalah bukan untuk makanan yang akan dapat binasa melainkan untuk makanan yang bertahan sampai kepada hidup yang kekal, yang akan diberikan Anak Manusia kepadamu; sebab Dialah yang disahkan oleh Bapa, Allah, dengan meterai-Nya." Yohanes 6:27

Hari Minggu adalah saat yang tepat untuk beristirahat. Allah telah memberikan teladan penting pada saat penciptaan yang mana pada hari ketujuh Ia menggunakannya untuk beristirahat (Kej. 2:1-3). Namun setelah hari Minggu terbitlah Senin untuk bekerja kembali.

Yohanes 6 berbicara tentang Roti Hidup. Hari Minggu kita mencari roti hidup menggambarkan makanan rohani/Firman yang disampaikan di gereja dan hari Seninnya kita mencari roti asli untuk makanan jasmani kita. Dengan kata lain hari Senin kita bekerja kembali untuk penghidupan.

Anehnya Yesus mengingatkan bahwa kita harus bekerja bukan untuk makanan yang dapat binasa melainkan untuk makanan yang bertahan sampai kepada hidup yang kekal, yang akan diberikan Anak Manusia kepada kita (ay. 27).

Ucapan ini muncul dari mulut Yesus setelah banyak orang berbondong-bondong mencari Dia pascamukjizat memberi makan 5.000 orang laki-laki. Besar kemungkinan orang-orang tersebut mengikut Yesus untuk diberi ‘makan’. Jika mukjizat Yesus muncul di zaman sekarang, di sosial media tentu Yesus akan viral dan langsung diikuti miliaran orang. Ini menunjukkan kecenderungan manusia untuk fokus ke hal-hal jasmani.

Melalui kisah tersebut, kita perlu memikirkan kembali apa fokus kita mengenal Yesus. Apakah karena kita berharap diberkati dengan banyak uang? Berharap diberi jabatan tinggi? Berharap diberkati semua usaha kita? Kita perlu berhati-hati. Apa pun yang kita harapkan dan kerjakan, pastikan tidak memisahkan kita dengan ibadah yang sejati dengan tujuan untuk mengenal Yesus, Sang Pemberi Berkat.

Ini sejalan dengan yang disebut Rasul Paulus di Kolose 3, “Pikirkanlah perkara yang di atas bukan yang di bumi. Sebab kamu telah mati dan hidupmu tersembunyi bersama dengan Kristus di dalam Allah.” (ay. 2-3)

Besok bekerja lagi namun jangan lupa bahwa kita juga bekerja untuk Tuhan dan untuk hal-hal kekal yang di atas. Haleluya! Amin. (Red.)