“Bangkitlah ya TUHAN, di dalam kuasa-Mu! Kami mau menyanyikan dan memazmurkan keperkasaan-Mu.” (Mzm. 21:14)
Jika pada Mazmur 20 kita bersama mempelajari doa Daud saat menghadapi peperangan dan kesesakan, pada Mazmur 21 ini kita mempelajari bagaimana Daud menyanyikan keperkasaan Tuhan setelah dia mendapatkan kemenangan.
Di ayat-ayat awal kita dapat merasakan keluguan dan kerendahan hati Daud ketika dia menyatakan sukacita dan kegirangan karena kemenangan yang diperolehnya adalah semata-mata dari TUHAN, pemberian dari-Nya. Ia sama sekali tidak membanggakan dirinya. Dia mengaku berkat dan menjadi berkat, kedudukan, umur panjang, kemenangan, sukacita dll. didapat hanya oleh karena kasih karunia Tuhan. Dan Daud tidak lupa mengucap syukur dan berterima kasih kepada-Nya – suatu sikap yang menyenangkan hati Tuhan.
Namun sayang, betapa sering manusia yang berseru memohon kepada Tuhan dengan sungguh-sungguh saat dalam kesesakan ternyata lupa bersyukur dan berterima kasih kepada-Nya saat Tuhan menjawab doanya dan memberikan kemenangan padanya.
Dalam ayat 8 Daud menyatakan penyebab Tuhan menjawab doanya, “Karena dia percaya pada TUHAN dan karena kasih setia TUHAN yang tidak goyang.” Sederhana bukan? Sebagai seorang anak yang bangga akan pembelaan dari Bapanya, Daud menceritakan di ayat-ayat berikutnya bagaimana Tuhan dalam keperkasaan-Nya memperlakukan musuh-musuh saat membelanya.
Kitab Mazmur sarat dengan peperangan-peperangan; kita juga menghadapi peperangan-peperangan yang sama dalam menjalani kehidupan di dunia ini. Pengalaman Daud bersama Tuhan memberi kita contoh yang indah bagaimana kita harus bersikap menghadapinya dan menyenangkan hati Tuhan. (Red.)