Seorang Guru, yang mengajar murid-murid-Nya berdoa, hari itu terlihat begitu lemah, sedih dan gentar hingga Ia membutuhkan murid-murid-Nya untuk berdoa dan berjaga-jaga bersama-Nya. “Tidakkah kamu sanggup berjaga-jaga satu jam dengan Aku?” kata-Nya. Ia benar-benar berada pada titik terendah dalam hidup-Nya, merasakan kelemahan sebagai manusia yang sedang menghadapi sengsara terbesar sepanjang hidup-Nya. Saat menghadapi penderitaan dan kematian-Nya, itulah pertarungan terakhir-Nya…. Di Taman Getsemani.
Begitu berat penderitaan batin yang dirasakan-Nya saat itu hingga hampir-hampir tak tertahankan. ‘Ya Bapa-Ku, jikalau sekiranya mungkin, biarlah cawan ini lalu daripada-Ku…”, pinta-Nya. Namun dia tahu pemikiran untuk menghindar dari salib bukanlah tujuan Bapa-Nya karena pemikiran semacam itu hanyalah pencobaan untuk menggagalkan kehendak Bapa. Dengan cepat dia mengatakan pula, “….tetapi janganlah seperti yang Kukehendaki melainkan seperti yang Kau kehendaki…”. Seorang malaikat dari langit kemudian menampakkan diri kepada-Nya untuk memberi kekuatan kepada-Nya. Ia sangat ketakutan dan makin sungguh-sungguh berdoa. Peluh-Nya menjadi seperti titik-titik darah yang bertetesan ke tanah.
Seorang murid telah mengkhianati-Nya, murid lain akan menyangkali-Nya, banyak murid meninggalkan dan membiarkan-Nya menderita sengsara tanpa salah hingga kematian-Nya. Ia tidak protes atau menghindar karena Ia tahu itulah yang harus dialami-Nya. Ia telah mengetahui semua itu karena Dia adalah Allah. Ia tahu tanpa kekuatan Bapa, sebagai manusia Ia tidak akan sanggup. Oleh sebab itu Ia berdoa dan bergumul untuk mendapatkan kekuatan dari Bapa.
“Doa bukanlah sekadar meminta apa yang kita inginkan atau butuhkan tetapi roh kita berkolaborasi dengan Roh Bapa untuk mendapatkan kekuatan yang dimiliki-Nya sehingga kita dapat tetap teguh menghadapi segala masalah” kata Pembicara saat menjelaskan mengapa penting bagi kita untuk berdoa dan berjaga-jaga.
Yesus telah membuktikannya! Yesus tetap bertahan melewati kematian-Nya di atas salib dan beroleh kemenangan yang berarti juga kemenangan bagi kita dalam kebangkitan-Nya. Marilah kita senantiasa mengingat pesan-Nya, “berdoalah supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan…” (Red.)